Kesalahan Entri Data di Situng Hingga Tuduhan Kecurangan, Ini Klarifikasi KPU!

KPU
KPU bantah lakukan kecurangan | Keepo.me

Benarkah KPU curang?

Pasca pemilu 2019, situasi panas masih terasa di masyarakat. Hal ini tidak lain dan tidak bukan diakibatkan kecurigaan kecurangan dalam pemilu 2019 yang banyak beredar di media sosial. Terlebih setelah adanya klaim kemenangan, friksi di masyarakat pun makin tinggi.

Salah satu bentuk kecurangan yang banyak dipermasalahkan adalah perbedaan data di KPU dengan foto C1 yang beredar di masyarakat. Kerap kali kita lihat di media sosial beredar foto data C1 di TPS yang disandingkan dengan data di situs KPU.

Dari foto tersebut tampak jumlah angka yang berbeda dengan selisih yang dapat mencapai ratusan suara. Angka-angka ini yang kemudian dituding menjadi bukti ketidaknetralan KPU dan upaya penggelembungan suara.

Lalu, benarkah KPU tak netral dan angka yang berbeda tersebut merupakan upaya kecurangan untuk memenangkan salah satu paslon?

KPU
KPU akui kesalahan entri data yang merupakan akibat human error | Keepo.me

Ketua KPU, Arief Budiman telah memberi klarifikasi saat melangsungkan jumpa pers di kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Sabtu (20/4). Ia menepis anggapan terkait kecurangan KPU dan menyatakan kesalahan entri data merupakan murni human error.

“Kalau ada yang menduga bahwa kami lakukan kecurangan, masa kami publikasikan? Jadi saya tegaskan, tidak ada niat untuk curang. Kalau terjadi karena kesalahan input, itu saya menduga murni karena human error,” tutur Arief dikutip dari Detik.com.

Meski begitu, KPU pun akan melakukan pengecekan terhadap entri data yang salah apakah ada unsur kesengajaan di sana atau memang merupakan kesalahan input akibat petugas KPU daerah yang kelelahan.

Tak bisa dipungkiri, pemilu serentak ini memang melelahkan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Bahkan hingga kini pemilu serentak ini telah memakan korban jiwa dari petugas KPPS dan Polri baik akibat kelelahan, kecelakaan hingga bunuh diri lantaran stres.

“Kalau salah input kan kita lakukan koreksi, jadi yang perlu diingat oleh teman-teman itu begini, dimulai dari TPS, KPPS itu bekerja, sebagian dari mereka bahkan lebih dari 24 jam mulai pukul 06.00 WIB kan mereka sudah persiapkan,” ucap Arief dikutip dari Detik.com.

“Jam 07.00 WIB kemudian mulai pemungutan perhitungan suara, itu bahkan ada yang selesainya berikutnya sampai dengan selesai setelah matahari terbit,” lanjutnya kemudian.

Selain itu, petugas KPU tingkat Kabupaten atau Kota juga kemungkinan besar alami kelelahan karena telah bekerja overtime dan petugas entri data diminta oleh KPU bekerja cepat dengan entri data 1x24 jam.

Artikel Lainnya

KPU pun menegaskan bahwa kecurangan terjadi di kedua pihak baik 01 maupun 02. Dilansir dari Tirto.id, komisioner KPU, Wahyu Setiawan mengungkap bahwa kesalahan entri tidak berpihak pada salah satu kubu saja.

“Jadi tidak benar kalau kekeliruan itu seluruhnya menyangkut pihak tertentu. Ini kekeliruan itu [karena] human error, sehingga bisa saja fakta menujukan entri untuk 01 juga ada yang keliru entri ke 02 juga ada yg keliru. Itu faktanya seperti itu,” ucap Wahyu dikutip dari Tirto.id.

Tags :