Kerusuhan Pecah di Lapas Langkat, Gedung dan Kendaraan Sipir Hangus Dibakar!
17 Mei 2019 by Titis Haryo
Akibat kerusuhan Lapas Langkat, kini 53 narapidana sedang diburu karena melarikan diri.
Kerusuhan pecah di Lapas Narkotika Kelas III Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada Kamis (16/5) pukul 11.30 WIB setelah adanya perlawanan para penghuni lapas saat sidak sel dilakukan oleh petugas.
Akibatnya, sejumlah kendaraan milik sipir dan gedung utama Lapas rusak dan hangus dibakar. Sebanyak 53 narapidana juga dikabarkan menjadi buruan polisi setelah melarikan diri pasca kerusuhan terjadi.
Lalu, apa penyebab hingga akhirnya kerusuhan Lapas Langkat ini terjadi ya?
Adanya napi yang tertangkap narkoba

Dilansir dari CNN Indonesia, Jum’at (17/5), kerusuhan yang terjadi di Lapas Langkat diduga kuat karena upaya penindakan petugas pada narkoba yang beredar di dalam lapas.
Hal ini dikuatkan dengan adanya temuan narkoba pada salah satu napi disaat petugas melakukan sidak pada Kamis (16/5) siang.
“Saya belum melihat di TKP, menurut info ada narkoba tertangkap pegawai, mereka (napi) keberatan,” ucap Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumut, Jahari Sitepu.
Selain itu, kondisi Lapas yang overload juga diperkirakan menjadi salah satu penyebab kericuhan terjadi di dalam lapas. Lapas Langkat sendiri diisi 1.500 narapidana sedangkan kapasitasnya hanya 915 saja.
53 narapidana melarikan diri

Akibat dari kerusuhan Lapas Langkat, sebanyak 53 orang narapidana dikabarkan melarikan diri. Petugas kepolisian dibantu dengan TNI pun dikerahkan untuk melakukan penangkapan pada para napi.
Polisi dan TNI juga langsung mengamankan Lapas Langkat beberapa jam setelah kerusuhan terjadi dan membuat situasi di lapas kembali kondusif.
“Situasi di sana sekarang sudah kondusif, sudah diamankan marinir. (Narapidana) sudah banyak yang tertangkap, ada juga yang menyerahkan diri,” ucap Jahari.
“Jadi sisa 53 orang lagi yang masih dicari,” tambahnya.
Fasilitas lapas hangus dibakar

Sejumlah kendaraan dan beberapa gedung di Lapas Langkat pun akhirnya menjadi korban kerusuhan setelah dibakar dan dirusak oleh para napi.
Namun, untungnya kerusuhan tersebut tidak sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa meskipun ada beberapa petugas lapas yang terluka.
“Untuk luka 1 orang dari napi dan 1 orang dari petugas lapas,” ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dikutip dari detikcom, Jum’at (17/5).
“Tiga unit mobil pribadi (dibakar), satu unit mobil ambulans Lapas Narkotika Hinai, dan 12 unit sepeda motor (rusak),” tambah Dedi.
Kerusuhan di dalam lapas memang menjadi pekerjaan rumah berat Kementerian Hukum dan HAM. Hal ini tidak lepas dari kondisi lapas yang sudah tidak layak dan tidak sanggup menampung jumlah narapidana.
Semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran semua pihak agar bisa lebih baik lagi dalam mengatasi masalah di dalam lapas dengan tetap mengedepankan hak-hak para narapidana.