Kejam! Militer Myanmar Tembaki Demonstran Seperti Membunuh Ayam, 50 Demonstran Tewas
10 Maret 2021 by Christie Stephanie KalangieMyanmar makin memanas, korban jiwa makin banyak.
Puluhan ribu orang keluar memenuhi jalan-jalan di Myanmar sejak militer melakukan kudeta dengan menggulingkan dan menahan Suu Kyi pada 1 Februari 2021.
Hingga saat ini, suasana di Myanmar masih memanas. Bahkan korban-korban semakin banyak berjatuhan. Lalu bagaimana perkembangan kondisi di sana?
Militer Myanmar seperti membunuh ayam
Polisi menembakkan gas air mata dan granat setrum di kota Lashio di wilayah Shan utara negara itu. Seorang saksi mata mengatakan, polisi melepaskan tembakan dan menembaki para demonstran seperti membunuh burung dan ayam.
"Mereka membunuh orang seperti membunuh burung dan ayam," kata seorang pemimpin demonstrasi, Selasa (09/03/2021).
"Apa yang akan kita lakukan jika kita tidak memberontak melawan mereka? Kita harus memberontak," lanjutnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat, sampai saat ini sebanyak 50 orang tewas dibunuh oleh pasukan keamanan di berbagai kota di Myanmar.
BACA JUGA: Kisah Tragis Kyal Sin, Gadis Myanmar yang Ditembak Kepalanya Saat Demo
Pejabat tewas dalam tahanan
Di tempat lain, Khin Maung Latt, seorang pejabat dari partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi, tewas dalam tahanan, Minggu (07/03/2021) dengan kain berlumuran darah di sekitar kepalanya, namun polisi menolak berkomentar tentang berita ini.
Sithu Maung, seorang anggota parlemen yang dibubarkan, mengatakan bahwa Khin Maung Latt adalah manajer kampanyenya dan ditangkap pada Sabtu malam di distrik Pabedan di Yangon. Khin Maung merupakan pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
BACA JUGA: Tragis! Masukan Sendok Besi ke Stop Kontak, Batita Ini Tewas Karena Tersengat Listrik
Myanmar makin memanas
Sementara itu, hingga peristiwa itu terjadi gelombang demonstrasi besar-besaran masih terus terjadi. Seorang saksi mata mengatakan, polisi sepertinya menggunakan peluru tajam dan peluru karet untuk membubarkan protes oleh demonstran.
Selain itu, warga melihat dengan jelas beberapa tentara memukuli pria di Yangon, dimana sedikitnya tiga protes diadakan meskipun ada penggerebekan semalam oleh pasukan keamanan terhadap para pemimpin kampanye dan aktivis oposisi.
Tentara dan polisi pindah ke beberapa distrik dalam semalam sambil melepaskan tembakan. Mereka menangkap sedikitnya tiga orang di Kotapraja Kyauktada, namun para warga ini tidak tahu alasan penangkapan tersebut.
Pembelaan pihak kepolisian
Namun, Surat kabar Global New Light Of Myanmar yang dikelola negara mengutip pernyataan polisi yang mengatakan bahwa pasukan keamanan menangani protes sudah sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Dikatakan pasukan menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan kerusuhan dan protes yang memblokir jalan umum.
Demo atas kudeta di Myanmar hingga saat ini belum diketahui akan berakhir, dan kapan keadilan akan menang.