Kisah Tragis Kyal Sin, Gadis Myanmar yang Ditembak Kepalanya Saat Demo

Ilustrasi
Ilustrasi | unsplash.com

“Everything will be okay” adalah tulisan di kaos Angel yang ia pakai terakhir kali.

Akhir tragis hidup Angel atau yang lebih dikenal dengan Ding Jia Xi dan Ma Kyal Sin, menuai sorotan dunia dalam beberapa waktu terakhir.

Gadis cantik berusia 19 tahun itu tewas dalam aksi demonstrasi warga sipil Myanmar, menetang kudeta pemerintahan yang dilakukan militer Myanmar sejak Senin dini hari, 1 Februari 2021.

BACA JUGA: Tragis! Masukan Sendok Besi ke Stop Kontak, Batita Ini Tewas Karena Tersengat Listrik

1.

Kyal Sin ternyata anak semata wayang di keluarganya

Ilustrasi
Potret ceria Ma Kyal Sin | ijn.co.id

Dalam kesehariannya, ia adalah gadis yang trendy dan modis, juga seorang penari di DA-Star Dance Club Mandalay.

Tak hanya seorang penari, ia juga juara taekwondo yang ternyata anak semata wayang di keluarganya.

“Dia gadis yang ceria, dia sangat mencintai keluarganya dan juga ayahnya,” kata Myat Thu, salah seorang teman Kyal Sin di tempatnya berlatih taekwondo.

BACA JUGA: India Pamer Foto Pertama Permukaan Bulan, Netizen Indonesia: Basi, Kita Sudah Sampai Surga!

2.

Gadis pemberani yang sudah mempersiapkan segala kemungkinan

Ilustrasi
Ma Kyal Sin seorang gadis yang pemberani | twitter.com

Tak seperti anak-anak seusianya, ia tampil berani di garda depan demonstrasi. Ketika militer Myanmar mengkudeta pemerintahan Kanselir Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint, Kyal Sin memilih ikut bergabung dengan barisan demonstran.

Gadis pemberani itu agaknya sudah mempertimbangkan segala kemungkinan, termasuk yang terburuk yakni tewas di tempat demonstrasi. Hal itu terlihat dengan adanya tanda pengenal di belakang kaosnya yang bertuliskan informasi mengenai golongan darah 'B+'.

Selain informasi mengenai golongan darah pada secarik kertas di belakang kaosnya, Kyal Sin juga menuliskan wasiat yang membuat orang-orang menangis membacanya.

"Jika saya terluka dan tidak dapat kembali ke kondisi yang baik, tolong jangan selamatkan saya. Saya akan memberikan bagian kiri tubuh saya yang berguna kepada seseorang yang membutuhkan saya," tulis Kyal Sin kala itu.

3.

Rela berkorban demi demonstran dan negaranya

Ilustrasi

Ketika aparat Myanmar melepaskan gas air mata ke arah demonstran, Kyal Sin tetap maju dan menerobos gas air mata. Ia berlari ke arah keran air, mencoba menyalakannya untuk membasuh mata demonstran yang perih.

Ketika itulah, sebutir peluru menembus ke kepala Kyal Sin sehingga ia roboh, dan meninggal dunia.

Kehening melanda. Orang-orang tersentak. Bergidik, sekaligus merinding.

Saat militer Myanmar sadar apa yang mereka lakukan, mereka membiarkan massa maju untuk mengerubungi jasad Kyal Sin.

Artikel Lainnya

Remaja itu menjadi satu dari 38 pengunjuk rasa yang tewas dan puluhan lainnya terluka, dalam kejadian yang menandai hari paling berdarah selama kerusuhan berminggu-minggu ini di Myanmar menentang kudeta militer.

Selamat jalan, Ma Kyal Sin. Jasamu akan selalu dikenang.

Tags :