Jokowi Turun Tangan ke Natuna, TNI Klaim Kapal China Langsung Kabur

Presiden Jokowi saat berkunjung ke Laut Natuna, tahun 2016 lalu. | www.cnnindonesia.com

Efek kehadiran Jokowi di Natuna, kapal-kapal China langsung kabur. Ampuh bener!

Konflik panas di Laut Natuna yang melibatkan Indonesia dengan China akhirnya mereda setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir langung pada Rabu (8/1).

Kapal-kapal China yang sebelumnya melanggar batas wilayah Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) serta melakukan pencurian ikan akhirnya mundur. Selain itu, kehadiran Jokowi juga memastikan bahwa kedauatan Indonesia di Natuna adalah final.

Seperti apa aksi Jokowi hingga akhirnya membuat kapal-kapal China pergi? Berikut laporannya.

1.

Jokowi hadir, kapal China kabur

Presiden Jokowi memimpin pemantauan kawasan Laut Natuna usai munculnya kapan pencuri ikan dari China, Rabu (8/1/2020). | www.suara.com

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (9/1), Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Sisriadi memastikan jika kapal-kapal nelayan dan Coast Guard dari China sudah pergi dari Natuna.

Perginya kapal-kapal China tersebut bertepatan dengan turunnya Presiden Jokowi untuk memantau langsung kawasan Natuna.

Baca Juga: Jokowi Kesal Gas Mahal: Saya Tadi Mau Ngomong Kasar, Tapi Nggak Jadi

“Dengan amatan dari TNI AU melalui udara, kapal-kapal China yang melakukan ilegal fishing sudah keluar dari ZEE kita pasca kunjungan presiden ke Natuna,”

Sisriadi juga menyebutkan kehadiran sosok Jokowi dalam konflik Natuna mempertegas posisi Indonesia kepada pemerintahan China bahwa kawasan tersebut merupakan wilayah berdaulat Indonesia.

“Sudah tidak ada lagi (kapal pencuri ikan dan Coast Guard China), sudah meninggalkan wilayah ZEE,” tegas Sisriadi.

Baca Juga: Ahok Berang Dan Ungkap Kebusukan Mafia di Pertamina, Ada Orang Asing!

2.

TNI kawal diplomasi selesaikan konflik Natuna

KRI Tjiptadi mencoba mengusir Kapal Coast Guard China yang melewati batas ZEE Indonesia. | www.cnnindonesia.com

Sisriadi juga mengungkapkan keberhasilan mengusir kapal-kapal China dari perairan Natuna juga merupakan buah kesabaran pemerintah dan juga angkatan bersenjata Indonesia.

Hal ini tidak lepas dari cara diplomasi yang memang paling jadi pilihan utama untuk menyelesaikan konflik Natuna dengan pihak China.

“Artinya kita bertindak sesuai prosedur mengusir mereka. Berulang-ulang dan tak pernah capek,”

Konflik antara Indonesia dengan China dalam memperebutkan wilayah di Natuna sendiri memang sempat membuat adanya isu perang antara keduanya.

Namun sikap Jokowi menegaskan jika pemerintah tidak pernah ingin bernegosiasi dengan siapapun terkait situasi Natuna yang merupakan wilayah NKRI sesuai dengan kesepatan UNCLOS.

Baca Juga: China Merengsek Masuk Indonesia, Prabowo: Kita Cool Aja, Santai!

3.

Kapal pencuri ikan Vietnam dilumpuhkan

Ilustrasi: penangkapan kapal pencuri ikan di Natuna. | www.cnnindonesia.com

Keberhasilan mengusir kapal-kapal China dari Natuna juga dibarengi dengan suksesnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melumpuhkan 3 kapal berbendera Vietnam yang mencuri ikan di Natuna.

Kabar ini diketahui usai Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membuat rilis resmi pada media pada Kamis (9/1) lalu.

“Kita baru saja melihat keberanian adik-adik kita di tengah laut lakukan penangkapan illegal fishing di hadapan kita ada tiga kapten kapal yang pimpin penangkapan,”

“Kami di lapangan bahu membahu dengan TNI AL, TNI AD, TNI AU, Pol Air, Bakamla yang memberikan info sejak tanggal 27 Desember. Memang para pencuri (ikan) luar biasa. Tapi alhamdulillah anggota kita selamat,” kata Edhy dalam rilis resmi KKP.

Artikel Lainnya

Perginya kapal-kapal China dari perairan Laut Natuan usai hadirnya Jokowi memang sangat memberikan angin segar dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Konflik yang sempat memanas karena kapal China tak mau pergi dari ZEE Indonesia memang memancing begitu banyak ketegangan.

Semoga hal ini bisa menjadi evaluasi pemerintah agar kedepan bisa mengerahkan dan meningkatkan armada kemiliteran demi menjaga perbatasan dan wilayah Indonesia agar tak diganggu oleh pihak asing.

Tags :