Ahok Berang Dan Ungkap Kebusukan Mafia di Pertamina, Ada Orang Asing!

ilustrasi
ilustrasi | www.cnbcindonesia.com

Ahok: orang dalam dan ngajak orang luar!

Belum genap 4 bulan menjabat, Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama akhirnya buka-bukaan soal mafia migas di dalam tubuh perusahaan minyak berplat merah tersebut.

Seperti yang dilansir dari CNBC Indonesia, melalui pesan singkat, pria yang akrab disapa Ahok itu mengungkap geliat mafia migas yang sering didengung-dengungkan oleh Presiden Joko Widodo itu memang masih ada.

Mafia iya, orang dalam dan ngajak orang luar. Tujuannya impor dan komisi, hulu sampai hilir biayanya tinggi, kata Ahok, Senin (06/01/2020).

Lebih lanjut Ahok menjelaskan jika yang membuat distribusi minyak di Indonesia tidak efisien adalah karena selama ini impor minyak tidak langsung dari produsen, ditambah lagi, kontraknya bersifat "shorterm" alias jangka pendek, durasinya antara 3 sampai 6 bulan.

Curhatan Ahok berlanjut manakala ia menyebutkan soal kondisi Jetty atau dermaga yang sengaja dibiarkan rusak agar sewa kapal menjadi lama.

Jetty dibiarkan rusak agar sewa kapal jadi lama, kena denda. Ke depan harus tekan lagi harganya, ujarnya kepada CNBC Indonesia dikutip Selasa (71/2020).

Baca juga : Ahok Diganjar Rp 3,2 M Sebulan Jika Jadi Dirut Pertamina, Netizen : Modal Balik Abis Dipenjara!

Mayoritas dari Singapura yang masuk, jelasnya.

Erick singgung efisiensi

Sebelum Ahok terang-terangan mengungkap adanya mafia di tubuh Pertamina, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir juga telah menyinggung terkait efisiensi pembelian minyak. Erick menginstruksikan kepada Pertamina agar membeli BBM atau minyak mentah langsung ke pemasok, tanpa perantara atau trader di pasar.

Kita sudah mulai tender, bukan melalui trader tapi langsung kepada perusahaan yang menghasilkan minyak, kata Erick Thohir di Tangerang, Minggu (5/1/20).

Pembelian langsung ke pemasok ini juga, lanjut Erick dapat memangkas margin yang tidak seharusnya ada. Erick berujar jika hal ini tentu lebih hemat karena pembelian bisa lebih murah dengan selisih US$ 5-6 per barel dibandingkan harga minyak yang biasa dibeli Pertamina via trader.

Baca juga : Dulu Hobi Mencibir, Kini Fahri Hamzah Bela Ahok Agar Jadi Bos Pertamina: Kasihan Dia!

ilustrasi
Ahok dan Jokowi | www.cnbcindonesia.com

Selama ini belum dilakukan. ini langsung ke perusahaan, total, tidak ada perantara, ungkapnya.

Meski tidak akan memakai trader, Erick tetap memberikan apresiasi kepada para trader di pasar yang masih bersaing dengan harga kompetitif dan tidak disertai praktik sogok-menyogok.

Artikel Lainnya

Tapi mohon maaf jika sengaja merusak pipa, tangki, itu yang juga harus dilawan dan tentu terus akan kita tekan dengan hal-hal lain, tegasnya.

Tags :