Isu Pecah Koalisi Makin Memanas, Gerindra: Kami Menghormati Partai Yang Ingin Keluar

Gerindra Angkat Bicara Soal Isu Perpecahan Koalisi Indonesia Adil Makmur
Beberapa petinggi partai politik yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung paslon 02, Prabowo-Sandi. | pilpres.tempo.co

Tidak ingin berpolemik, Gerindra pilih hormati hak politik partai lain dalam koalisi.

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade angkat bicara terkait isu perpecahan beberapa partai dalam koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung paslon 02, Prabowo-Sandi.

Dia menegaskan jika Partai Gerindra akan menghormati hak politik partai lain yang mengingingkan keluar dari koalisi Indonesia Adil Makmur jelang diumumkannya hasil Pemilu pada 22 Mei mendatang.

Lalu, bagaimana respon Andre terkait isu perpecahan dalam koalisi pengusung Prabowo-Sandi itu?

1.

Hormati hak partai lain

Gerindra Angkat Bicara Soal Isu Perpecahan Koalisi Indonesia Adil Makmur
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade | indonesiaraya.co.id

Dilansir dari Liputan6, Selasa (8/5), Andre memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang disebut mempersilakan partai lain untuk keluar dari Indonesia Adil Makmur.

Dia pun menegaskan jika dirinya akan menghormati hak tiap partai politik yang memiliki pandangan lain jika benar-benar menginginkan keluar koalisi.

“Saya mengklarifikasi bahwa pernyataan saya adalah kami menghormati hak partai politik koalisi kami yang ingin bertahan atau keluar,” ucap Andre.

“Jadi kalau ada yang ingin keluar, tentu kami tidak bisa memaksa dan juga tidak ingin meminta serta memohon agar mereka bertahan. Itu hak partai politik,” tegasnya.

2.

Harap partai lain tetap mengedepankan etika politik

Gerindra Angkat Bicara Soal Isu Perpecahan Koalisi Indonesia Adil Makmur
Petinggi partai pendukung koalisi Indonesia Adil Makmur saat pendaftaran Prabowo-Sandi dalam kontestasi Pilpres 2019, Jum' at 10 Agustus 2018. | www.liputan6.com

Namun, Andre juga mengingatkan jika partai lain yang ingin keluar dari koalisi harus mengedepankan etika politik yang ada dalam koalisi.

Hal ini agar tidak terjadi polemik berkepanjangan dan membuat perspektif buruk muncul di dalam masyarakat terkait isu perpecahan tersebut.

“Tapi yang jelas kami sekali lagi, kami tentu berharap partai partai politik yang ada di dalam koalisi kami, tentu seandainya yang ada ingin keluar, tentu menjaga etika politik dengan sesuai peribahasa datang tampak muka, tentu pergi tampak punggung,” ungkapnya.

3.

Tidak benar persilahkan Demokrat keluar

Gerindra Angkat Bicara Soal Isu Perpecahan Koalisi Indonesia Adil Makmur
Paslon 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat berfoto dengan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, di acara pendaftaran calon presiden dan wakil presiden Jum'at (10/8/2018). | www.liputan6.com

Andre juga menegaskan jika dirinya tidak pernah mempersilahkan Partai Demokrat keluar dari koalisi Indonesi Adil Makmur.

Partai Demokrat sendiri sebelumnya dikabarkan akan keluar koalisi setelah melakukan manuver-manuver politik yang malah menyerang paslon 02, Prabowo-Sandi terkait angka kemenangan 62 persen.

“Jadi tidak benar saya bilang Demokrat silakan keluar sekarang juga seperti berita sebelumnya. Saya ingin mengklarifikasi hal itu,” terangnya.

“Jadi saya hanya menyampaikan kalau ada yang ingin keluar, yaitu hak yang kami hormati, tapi sesuai etika datanglah bicara dulu,” ucap pria yang juga menjabat juru bicara BPN Prabowo-Sandi.

Artikel Lainnya

Kondisi koalisi Indonesia Adil Makmur memang sedang sangat limbung setelah beberapa politisi Partai Demokrat melakukan manuver-manuver yang memancing isu perpecahan dalam koalisi.

Sikap Andre Rosiade pun ingin memastikan jika Partai Gerindra tidak ingin berpolemik dan menjaga hubungan dengan partai lain dengan menghormati setiap keputusan politiknya.

Tags :