Indonesia Masuk Lima Negara dengan Kematian Tertinggi karena Polusi Udara

Polusi di Jakarta
Polusi di Jakarta | klikbabel.com

Jakarta adalah salah satu kota dengan udara paling kotor

Studi terbaru dari Institut Dampak Kesehatan di Amerika Serikat dan Universitas British Columbia di Kanada melaporkan bahwa polusi udara merupakan penyebab nomor lima kematian di berbagai negara. Menurut hasil temuan tersebut, manusia lebih banyak meninggal karena polusi udara dibandingkan malaria, gizi buruk, dan minuman beralkohol.

1.

Asia Tenggara memiliki tingkat polusi yang parah

Polusi di Jakarta
Polusi udara di China | www.usatoday.com

Sebagaimana dilansir oleh laman Dawn, saat ini polusi udara paling parah berdampak di wilayah Asia Selatan, salah satunya Asia Tenggara. Secara rata-rata, polusi udara di seluruh dunia mengurangi masa harapan hidup anak-anak hingga 20 bulan.

Asia Selatan bahkan mencapai angka 30 bulan. Pasalnya, polusi udara di kawasan ini semakin diperparah oleh ruangan yang kotor. Kemudian di wilayah Asia Timur, polusi udara juga mengurangi masa harapan hidup anak-anak hingga 23 bulan. Untuk Asia Pasifik dan Amerika Utara, harapan hidup anak-anak berkurang 20 bulan.

Laporan yang berbasis data hingga akhir tahun 2017 tersebut memprediksi angka harapan hidup anak-anak akan bertambah 1,3 tahun jika pencemaran udara menyesuaikan dengan arahan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Bahkan untuk India, Nigeria, dan Pakistan angka harapan hidup pun bisa bertambah hingga satu tahun.

Baca Juga: Beredar Potret Pemprov DKI Undang Muslimah HTI ke Acaranya! Netizen : Luar Biasa

2.

Lima negara dengan kematian tertinggi karena polusi udara

Polusi di Jakarta
Polusi di Jakarta | www.straitstimes.com

China saat ini masih menduduki puncak sebagai negara dengan angka kematian karena polusi tertinggi di dunia. Di tahun 2017 sejumlah 852 ribu kasus kematian karena polusi udara terjadi di China.

Lima negara lain yang juga mempunyai angka kematian tertinggi karena polusi udara di Asia adalah China, India, Pakistan, Indonesia, dan Bangladesh. Hampir setengah dari populasi dunia terkena dampak dari polusi udara. Buktinya, sekitar 846 juta warga di India dan 452 juta di China terpapar polusi udara.

Penelitian WHO pada bulan Oktober lalu memperlihatkan bahwa udara yang beracun setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 600 ribu anak yang berusia di bawah 15 tahun. Data dari WHO itu pun menyebut angka 93 persen dari anak-anak usia 15 tahun tahun menghirup udara yang membahayakan.

Baca Juga: Protes Udara Tercemar, 57 Orang ini Gugat Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Jokowi!

3.

Polusi udara berbahaya di Thailand

Polusi di Jakarta
Polusi udara di China | theprashanta.wordpress.com

Pada akhir Maret lalu, Kota Chiang Mai, Thailand mengalami kondisi polusi udara yang sangat parah. Bahkan seluruh penduduk kota tersebut diimbau agar tetap berada di dalam ruangan dan tidak berkegiatan di luar karenna beberapa wilayahnya mencatat tingkat PM2,5 melebihi 700 mikrogram per meter kubik udara.

Menurut Witsanu Attavanich, dosen di Universitas Kasetsart mengatakan bahwa polusi udara yang levelnya di atas 500 g/m sangatlah membahayakan. Akibat kondisi yang parah ini, pemerintah setempat diminta untuk turun tangan dan menyatakan kondisi darurat nasional.

Penyebab utama dari polusi udara di Chiang Mai adalah kebakaran hutan dan kabut asap dari negara-negara tetangga. Saat itu, warga Chiang Mai, terutama anak-anak, wanita hamil, orangtua, dan orang-orang yang terkena penyakit kronis dilarang beraktivitas di luar ruangan. Pada bulan Januari pun Bangkok sempat menutup semua sekolah karena tingkat polusi yang sangat tinggi.

Artikel Lainnya

Masalah polusi udara di berbagai negara ini dengan jelas menggambarkan alam yang kian rusak. Jika kondisinya sudah demikian, maka yang dirugikan juga manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, tidak heran jika alam semakin rusak, kehidupan manusia pun akan semakin rusak.

Tags :