Heboh Pria Asal Tuban Pulang Ke Rumah Usai Dikubur, Ternyata Begini Kisahnya!

Viral Pria Asal Tuban Pulang ke Rumah Setelah Selesai Dikubur
Viral pria asal Tuban pulang ke rumah usai dikuburkan. | www.inews.id

Mirip cerita zombie, pria asal Tuban ini kabarnya pulang setelah dikubur. Hiiiā€¦

Kejadian menghebohkan terjadi di Desa Gesikan Kecamatan Grabagan, Tuban, Jawa Timur setelah munculnya kabar seorang pria yang telah meninggal dunia dan dikubur, ternyata pulang ke rumahnya.

Pria tersebut diketahui bernama Sunarto (40), warga Gesikan yang dikabarkan meninggal setelah terlibat kecelakaan maut di Kecamatan Brondong, Lamongan, Senin (7/10) kemarin.

Namun, kabar pria hidup kembali seperti zombie ini langsung diklarifikasi oleh kepolisian. Seperti apa kisahnya? Simak berikut ini.

1.

Polisi klarifikasi kabar pria hidup lagi di Tuban

Viral Pria Asal Tuban Pulang ke Rumah Setelah Selesai Dikubur
Kapolsek Grabagan AKP Ali Kantha | www.inews.id

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (8/10), Kapolsek Grabagan AKP Ali Kantha membenarkan adanya kabar burung terkait kemunculan pria yang sudah dikubur kembali hidup.

Baca Juga: Heboh Fenomena Buzzer Politik Sebar Hoaks hingga Provokasi, Ternyata Segini Bayarannya!

Namun, Ali menjelaskan jika kabar tersebut memiliki sejumlah kekeliruan terutama soal sosok korban kecelakaan yang awalnya diketahui bernama Sunarto.

“Jadi memang benar kejadian tersebut, tapi ada sedikit kekeliruan yang harus diluruskan. Sebab yang meninggal dunia dan dikubur itu sebenarnya bukan Pak Narto, melainkan orang lain,”

2.

Kronologi salah identifikasi korban akibat luka parah korban kecelakaan

Viral Pria Asal Tuban Pulang ke Rumah Setelah Selesai Dikubur
Polisi meminta keterangan pada keluarga Wariim dan Sunarto terkait kesalahan identifikasi korban kecelakaan di Tuban, Senin (7/10). | surabaya.tribunnews.com

Kehebohan ini bermula dari salah identifikasi yang dilakukan petugas kepolisian pada jasad korban kecelakaan yang ternyata diketahui bernama Wariim, warga Desa Jarum, Tuban.

Baca Juga: Pengakuan Ninoy Karundeng Saat Dianiaya dan Diculik: Saya Mau Dieksekusi ala ISIS

Hal ini setelah kepolisian mendapatkan sejumlah keterangan dari Sunarto dan juga keluarga korban Wariim usai kabar pria hidup kembali viral.

“Sunarto mengaku bahwa dirinya memang mempunyai hutang kepada almarhum, dan sebagai jaminan digunakan motor miliknya yang diserahkan kepada korban. Itu sudah sejak 3 bulan lalu,” jelas Ali.

Kesalahan mulai terjadi saat polisi melakukan identifikasi pada korban Wariim yang saat itu dalam kondisi luka parah hingga tak bisa dikenali.

Bahkan, tidak adanya tanda pengenal ditubuh Wariim membuat polisi semakin kesulitan. Akhirnya polisi mencoba menghubungi pihak keluarga berdasarkan data pemilik kendaraan.

Baca Juga: Video Mesum 7 Pelajar SMK Tuban Bikin Gempar, Pelaku Mengaku Tak Sengaja Menyebar

“Kemudian terjadi kecelakaan Senin kemarin itu, karena saking parahnya kondisi korban dan sulit dikenali, sementara tidak ada tanda pengenal maka pihak kami sempat dihubungi oleh jajaran Polsek Brondong agar menghubungi pihak keluarga sesuai pemilik kendaraan dan mengabarkan korban telah meninggal dunia,” ungkap Ali.

Kabar tersebut langsung menggemparkan keluarga Sunarto, mereka pun langsung menuju rumah sakit untuk membawa jenazah agar segera dimakamkan.

Namun pada saat itu mereka masih belum sadar jika korban bukanlah Sunarto melainkan Wariim.

“Bahkan, saat memandikan sebelum dimakamkan, Pak Mudin (keluarga Sunarto) juga sempat tidak mengenali korban lantaran kondisinya yang parah,”

Enam jam setelah prosesi pemakaman, pihak keluarga tiba-tiba dikejutkan karena Sunarto pulang dengan keadaan baik-baik saja ke rumahnya.

Sunarto pun mengakui dirinya pulang ke rumah setelah mendapatkan kabar jika Wariim tewas dalam tragedi kecelakaan maut.

Artikel Lainnya

Kejadian pria pulang ke rumah setelah dikubur memang menjadi kabar yang sangat menggemparkan. Namun, setelah ditelusuri lebih dalam ternyata ada kesalahan identifikasi yang sudah dilakukan pihak kepolisian.

Semoga kedepan pihak kepolisian bisa melakukan evaluasi sehingga tidak terjadi kesalahan dalam identifikasi yang mungkin bisa berakibat fatal baik untuk keluarga korban maupun pihak lainnya.

Tags :