Geger Keraton Agung Sejagat Purworejo, Klaim Pimpin Dunia dan Kuasai Pentagon!
14 Januari 2020 by Titis HaryoKeraton Agung Sejagat mengklaim miliki kekuasaan di seluruh dunia, termasuk Pentagon Amerika Serikat. Aliran sesat baru?
Publik tengah dikejutkan dengan munculnya sebuah komunitas yang menyatakan diri sebagai Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo.
Keraton Agung Sejagat sendiri mengklaim jika mereka adalah kerajaan yang akan memimpin seluruh dunia. Bahkan, mereka mengklaim jika seluruh wilayah di bumi merupakan kekuasaannya.
Lalu, sebenarnya siapa sih Keraton Agung Sejagat ini?
Keraton Agung Sejagat klaim kuasai seluruh dunia
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (14/1), Keraton Agung Sejagat diketahui dipimpin oleh sesosok pria yang dikenal sebagai Sinuhun. Sinuhun sendiri memiliki nama asli yakni Totok Santosa Hadiningrat.
Totok memimpin Keraton Agung Sejagat bersama dengan istrinya yang dikenal sebagai Kanjeng Ratu Dyah Gitarja.
“Kita umumkan pada dunia bahwa Keraton Agung Sejagat sebagai induk daripada seluruh Kingdom State Tribune Koloni yang ada di seluruh dunia ini,”
“(Kami) menyatakan sebagai juru damai terhadap konflik yang terjadi di seluruh dunia,” ucap Totok dalam jumpa pers di sebuah ruang yang disebut Ruang Sidang ‘Keraton’.
Baca Juga: Siswi SMP di Solo Dikeluarkan Usai Kirim Ucapan Ultah, Kepsek: Itu Pelanggaran Berat!
Bantah sesat, klaim penerus perjuangan Kerajaan Majapahit
Dalam deklarasi keberadaan Keraton Agung Sejagat, Totok juga membantah jika komunitasnya sebagai kelompok aliran sesat.
Hal ini lantaran Keraton Agung Sejagat merupakan komunitas yang hadir untuk menunaikan janji dari Kerajaan Majapahit yang telah runtuh 500 tahun silam.
“Keberadaan kami adalah menunaikan janji 500 tahun dari runtuhnya Kerajaan Majapahit tahun 1518. Wilujengan Keraton Agung Sejagat ini adalah untuk menyambut kehadiran Sri Maharatu Jawa kembali,”
Namun, Totok yang juga memiliki gelar sebagai Rangka Mataram Agung itu tak menyebutkan secara jelas siapa sosok Sri Maharatu yang dimaksud.
Baca Juga: Diadili Sejak 2018, Ini Rentang Waktu Persidangan Reynhard Sinaga
Pentagon hingga UN dibawah kekuasaan Keraton Agung Sejagat
Totok juga menyatakan bahwa Keraton Agung Sejagat sebagai pemilik dan pemimpin sah berbagai wilayah di seluruh dunia.
Bahkan, dia menyebutkan jika lembaga internasional seperti United Nation (UN) serta Pentagon adalah bagian dari Keraton Agung Sejagat.
“Keraton Agung Sejagat memiliki alat kelengkapan yang dibangun dan dibentuk di Eropa, memiliki parlemen dunia yaitu United Nation. Keraton Agung Sejagat memiliki International Court of Justice dan Defense Council,” ujar Totok.
“Pentagon adalah Dewan Keamanan Keraton Agung Sejagat, bukan milik Amerika,”
Baca Juga: Kecanduan Game Online, Bapak Ini Hajar dan Sekap Anaknya di Kandang Ayam!
Warga merasa terganggu
Kehadiran Keraton Agung Sejagat ternyata tak mendapatkan respon yang positif dari sejumlah warga Desa Pogung Jurutengah.
Salah satu warga bernama Jumeri yang memiliki rumah bersebalahan dengan Keraton Agung Sejagat merasa terganggu karena aktivitas menyanyi ditengah malam anggota komunitas tersebut.
“Kami merasa terganggu, karena kegiatan mereka itu tengah malam nyanyi-nyanyi sambil tepuk tangan,”
Jumeri juga mengungkapkan kalau warga desa tersebut juga tidak familiar dengan Keraton Agung Sejagat. Bahkan, hanya ada 2 warga yang mengikuti komunitas tersebut.
Polisi sendiri masih akan mendalami kehadiran Keraton Agung Sejagat ditengah masyarakat. Mereka akan bertindak jika memang sudah mulai meresahkan dan mencurigakan.
“Kami juga belum tahu persis, apakah ini hanya nguri-uri budaya, (atau) hanya cari sensasi. Jadi jangan sampai kita salah langkah,” ujar Kapolres Purworejo AKBP Indra Kurniawan dikutip dari Detik.com, Senin (13/1).
Kemunculan Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Purworejo memang menimbulkan kegemparan di jagat media sosial dan di tengah masyarakat.
Hal ini tidak lepas dari klaim pemimpin Keraton Agung Sejagat yang mengklaim bahwa seluruh dunia merupakan wilayah kekuasaannya.
Kini, Keraton Agung Sejagat tengah berada dalam penyelidikan kepolisian terkait adanya dugaan aliran sesat hingga meresahkan masyarakat.