Fakta Baru Siswa Diamputasi Usai Dibully. Badan Dibanting ke Paving, Dilempar ke Pohon!

MS (13), siswa SMPN 16 Kota Malang yang jadi korban bullying. | manaberita.com

Dan para pelaku mengaku jika perbuatan tersebut hanya iseng dan bercanda belaka. Miris!

Kasus bullying yang menimpa siswa SMP Negeri 16 Kota Malang berinisial MS (13) memasuki babak baru setelah polisi menemukan fakta perundungan yang dilakukan oleh teman-temannya.

MS yang kini harus menerima jari tangannya diamputasi ternyata mendapatkan kekerasan fisik saat peristiwa bullying yang dilakukan para pelaku atas dasar bercanda.

Lalu, fakta apa saja yang berhasil didapatkan polisi soal kasus bullying di Malang ini?

1.

MS dibanting ke lantai paving

Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata. | www.pikiran-rakyat.com

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (6/2), Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata menjelaskan adanya beberapa temuan yang didapatkan polisi terkait kasus bullying yang menimpa MS.

Baca Juga: Pakai Troli Berisi 99 HP, Pria ini Berhasil Ngeprank Lalulintas Google Maps!

Aksi perundungan yang terjadi dalam lingkungan sekolah SMPN 16 Kota Malang itu dilakukan oleh 7 siswa yang merupakan teman dari korban.

Dari hasil pemeriksaan, para pelaku perundungan ternyata sempat membanting korban ke lantai paving dengan alasan bercanda.

“Diangkat beramai-ramai begitu, terus dibanting ke (lantai) paving dalam kondisi terlentang,”

Tak berhenti di situ, para pelaku juga melakukan aksi kekerasan lain dengan melempar korban ke pohon yang ada di halaman sekolah saat jam istirahat.

“Kejadian itu dilakukan saat sekolah lagi istirahat. Mengakunya mereka iseng bercanda," ujar Leonardus.

Baca Juga: Bikin Penasaran, Begini Kisah Bayi Bernama 'Alhamdulillah Rejeki Hari Ini' di Bantul!

2.

MS harus pasrah jarinya diamputasi

Sejumlah luka yang dialami MS setelah dibully oleh temen-teman sekolahnya. | twitter.com

Aksi bullying yang berujung kekerasan di SMPN 16 Kota Malang kini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi MS.

Tak hanya mendapatkan luka-luka disekujur tubuhnya hingga harus dirawat di Rumah Sakit Umum Lavalette, Kota Malang.

Bocah berumur 13 tahun itu juga harus menjalani operasi amputasi lantaran jari tengahnya divonis mengalami kerusakan jaringan pasca aksi bullying tersebut.

“Jarinya sudah tidak berfungsi ujungnya, akhirnya dikonfirmasi (oleh dokter) bahwa akan dilakukan amputasi,” ungkap paman korban, Taufik pada Selasa (4/2).

Operasi amputasi jari MS pun sudah dilakukan pada Rabu (5/2) pada pukul 18.00 WIB. Kondisi MS pun diketahui sangat terpukul atas kejadian ini.

Baca Juga: Bisnis Budak Seks di Apartemen Kalibata City Terbongkar, Apa Betul Prostitusi Anak Sulit Dibasmi?

3.

Kepala SMPN 16 Kota Malang segera disanksi

Kepala SMPN 16 Kota Malang, Syamsul Arifin. | www.malangtimes.com

Pemkot Malang juga turut menyoroti aksi bullying yang terjadi di SMPN 16 Kota Malang yang menyebabkan jatuhnya korban.

Wali Kota Malang Sutiaji pun memastikan akan segera memberikan sanksi pada pihak terkait lantaran dinilai lalai dalam menjaga siswa didiknya.

“Harus ada punishment dalam hal ini ke SMPN 16 Malang, nanti DInas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang dan Inspektorat yang memproses sesuai PP Nomor 53 Tahun 2010,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 16 Kota Malang Syamsul Arifin sempat berkelit jika tidak ada kekerasan dalam kasus bullying yang menimpa MS.

“Bergurau seusia anak, karena yang melakukan anak-anak yang tidak punya rekam jejak kenakalan yang sangat keras,” ucap Syamsul, Sabtu (1/2) lalu.

Pihak sekolah juga mengakui jika peristiwa tersebut sudah diselesaikan secara damai bersama dengan orang tua para pelaku dan korban.

Artikel Lainnya

Kasus bullying di SMPN 16 Kota Malang memang tengah menjadi sorotan lantaran memakan korban. Bahkan, karena luka yang parah korban harus dioperasi amputasi dan kehilangan jari tangannya.

Polisi yang melakukan penyelidikan berhasil mendapatkan fakta baru yang menunjukkan para pelaku terbukti melakukan kekerasan dengan membanting korban ke lantai hingga melempar ke pohon.

Padahal sebelumnya pihak sekolah memastikan jika tidak ada kekesaran dalam peristiwa tersebut dan perbuatan para pelaku hanya didasari rasa bercanda belaka.

Semoga kasus ini bisa benar-benar diungkap secara adil dan para pelaku bullying diberikan hukuman setimpal. Jangan sampai kejadian serupa terus berulang kembali di masa depan.

Tags :