Miris! Guru SMA Tega Bully Muridnya Sendiri Sampai Meninggal, Pelaku Malah Salahkan Orangtua

Ilustrasi
Ilustrasi bullying | unsplash.com

Tidak merasa bersalah, sang guru malah menyalahkan orangtua korban.

Perilaku bullying atau perundungan adalah masalah yang sangat sulit untuk dihilangkan di instansi-instansi pendidikan. Tindakan-tindakan yang terkesan merendahkan hak asasi orang lain ini pun bisa mengakibatkan tekanan mental yang begitu parah sampai berujung kepada keinginan untuk bunuh diri.

Di Korea Selatan, perilaku bullying yang terjadi di sekolah cukup marak terjadi. Mirisnya, pada suatu kasus, tindakan ini malah dilakukan oleh seorang gurunya sendiri.

Ilustrasi
Dipermalukan di depan kelas, korban pun memutuskan untuk bunuh diri. | guardian.ng

Dilansir dari Guardian via Oddity Central (01/05/20), seorang guru mata pelajaran etika di SMA Youngshin diperiksa oleh aparat hukum pada tanggal 26 April 2020 dan didakwa atas tindakan pelecehan kepada muridnya sendiri sehingga sang murid sampai bunuh diri. Dia dihukum penjara selama 10 bulan dan lisensi mengajarnya pun dibekukan selama lima tahun.

Baca Juga: Nggak Punya Perasaan, Pengendara Mercy Ini Ngamuk ke Ambulans yang Sedang Tangani Pasien

Ilustrasi
Setahun setelah Gun Woo bunuh diri, akhirnya sang guru pun dijatuhi hukuman pidana. | www.koreaboo.com

Peristiwa tragis ini terjadi pada bulan Maret 2019. Sang guru dengan inisial A, mempermalukan korban, Kim Gun Woo, di depan siswa-siswa lainnya hanya karena siswa tersebut membaca sebuah novel grafis di dalam kelas.

Padahal, A memang menyuruh siswa-siswa di kelasnya untuk membaca buku sesuai selera masing-masing. Namun, A mempermalukan Gun Woo karena pilihan bacaannya.

Baca Juga: Gila! Diduga Demi Konten, Wanita Ini Nekat Telanjang di Tempat Umum

Buku yang dibaca oleh Gun Woo adalah buku Wise Man's Child, sebuah novel manga yang ditulis oleh Tsuyoshi Yoshioka. Dia meminjam buku itu dari teman sekelasnya.

Ilustrasi
Ilustrasi buku yang dibaca korban sebelum dirinya dipermalukan di depan kelas. | www.koreaboo.com

Saat melihat ilustrasi dalam buku tersebut, yang kebetulan sedang pada bagian halaman yang memperlihatkan tokoh-tokoh perempuan yang mengenakan pakaian renang, A menggiring Gun Woo ke depan kelas dan mengumumkan kepada seluruh kelas bahwa siswanya itu menyukai bacaan yang bersifat cabul.

A pun menyuruh Gun Woo melakukan push-up selama 20 menit di depan teman-temannya. Ketika kelas sudah selesai dan siswa-siswa lainnya sudah keluar dari kelas untuk mengikuti pelajaran olahraga, Gun Woo yang baru saja dipermalukan pun tetap tinggal di kelas dan menulis sebuah pesan di buku pelajaran etikanya. Dia menulis pesan itu sebelum dirinya melompat dari jendela lantai lima untuk mengakhiri hidupnya.

Baca Juga: Gara-gara Dark Jokes di Serial Upin Ipin, Fizi Dicari Netizen Buat Klarifikasi!

Ilustrasi
Detik-detik sebelum korban melompat dari jendela yang tertangkap oleh CCTV sekolah. | www.koreaboo.com

"Saya tidak ingin hidup lagi. Terima kasih telah memberikan alasan yang sempurna bagi siswa-siswa lain untuk mengejek saya. Anda bahkan tidak tahu apa itu bacaan ringan. Novel ini adalah bagian dari subkultur, tapi Anda sama sekali tidak peduli akan hal itu. Bagaimana Anda bisa menuding itu tidak pantas? Saya tahu saya bukannya tidak punya kesalahan dalam hal ini, tapi Anda telah melanggar privasi saya dan saya merasa sangat terhina. Tolong jangan marahi (nama teman sekelasnya yang meminjami buku)…" tulis Gun Woo sebagai pesan terakhir sebelum kematiannya.

Ilustrasi
Pesan yang ditulis korban sebelum dirinya bunuh diri. | www.koreaboo.com

Pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi untuk mencari bukti-bukti pun menghabiskan waktu hingga bulan Agustus 2019, dan setahun semenjak peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh Gun Woo, Hakim Pengadilan Distrik Daegu pun melayangkan vonis kepada A.

Baca Juga: Diduga Tak Kuat Hadapi Bullying, Pegulat Jepang Berdarah Indonesia Meninggal Secara Tragis!

“Terdakwa bersalah karena secara psikologis melecehkan siswa dan menyebabkannya mengambil nyawanya sendiri. Ditambah lagi, mengingat bahwa terdakwa tidak berminat untuk melakukan rekonsiliasi dengan keluarga korban, vonis ini tidak dapat dihindari,” ujar sang hakim.

Artikel Lainnya

A sendiri tidak menghubungi keluarga korban karena rupanya, dia tidak merasa bersalah atas kejadian tersebut. Sebaliknya, A menyalahkan pihak keluarga korban karena membiarkan anaknya memiliki selera terhadap buku yang dipermasalahkan oleh dirinya.

Meski begitu, pada akhirnya, A tetap harus mendekam di penjara selama 10 bulan atas tindakannya yang memicu Gun Woo untuk bunuh diri.

Tags :