Diancam FIFA, Iran Akhirnya Izinkan Wanita Tonton Pertandingan di Stadion
02 Januari 2020 by LukyaniFIFA mengancam akan memberikan sanksi pada Iran
Pemerintah Iran akhirnya mengizinkan perempuan untuk menonton pertandingan sepak bola di stadion. Keputusan tersebut menyusul teguran dari badan sepak bola dunia FIFA yang mengancam akan memberikan sanksi untuk Iran.
Teguran dari FIFA
Iran sudah melarang perempuan menonton sepak bola di stadion sejak 40 tahun yang lalu. Para tokoh agama di Iran berpendapat bahwa perempuan harus “dilindungi” dari atmosfer maskulin dan pandangan pria.
Badan sepak bola dunia FIFA akhirnya memerintahkan Iran untuk mengizinkan perempuan menonton sepak bola di stadion, tanpa batasan.
Permintaan dari FIFA ini terkait dengan insiden Blue Girl yang meninggal dunia karena membakar diri. Perempuan tersebut takut dipenjara karena ia menonton pertandingan sepak bola dan berpakaian seperti laki-laki.
Baca Juga: Aksi Demonstran Lebanon Nyanyikan Lagu Baby Shark untuk Tenangkan Bayi
Setelah izin dikeluarkan oleh pemerintah, perempuan Iran pun mulai berburu tiket untuk menonton kualifikasi Piala Dunia 2022, Iran melawan Kamboja, di Stadion Azadi Teheran.
“Batch pertama terjual habis dalam waktu kurang dari satu jam dan kursi tambahan juga terjual dalam waktu singkat,” dikutip dari Merdeka.com.
Tanggapan perempuan Iran
Seorang pejabat Kementerian Olahraga mengungkapkan bahwa stadion berkapasitas 100 ribu penonton itu sudah siap menampung penonton perempuan. Salah satu dari 3500 perempuan Iran yang mendapatkan tiket adalah Raha Poorbakhsh, seorang jurnalis sepak bola.
Baca Juga: Terungkap! Ini Sosok Pejabat Cina di Balik Penahanan Muslim Uighur
“Saya masih tidak percaya ini akan terjadi karena setelah bertahun-tahun bekerja di bidang ini, menonton segala sesuatu di televisi, sekarang saya dapat mengalami semuanya secara langsung,” ujar Raha kepada AFP, dikutip dari Merdeka.com.
Raha juga mengatakan akan ada lebih banyak perempuan lain yang tidak memiliki tiket namun tetap akan datang ke stadion. Bahkan mereka ada yang berasal dari tempat yang jauh seperti Ahvaz. Mereka pun berharap nantinya akan ada tambahan tiket.
Menurut keterangan kantor berita Fars, perempuan yang menonton sepak bola di stadion akan dipisah dari laki-laki. Selain itu, mereka pun akan diawasi oleh 150 petugas polisi wanita.
Baca Juga: Soal Uighur, Netizen Kecam PBB dan Pemerintah Indonesia
Tragedi Blue Girl
Momen ini sudah melewati serangkaian tragedi. Sahar Khodayari meninggal pada bulan lalu karena membakar dirinya di luar pengadilan. Sahar takut dipenjara karena ia menonton pertandingan di stadion.
Perempuan yang dijuluki Blue Girl itu sudah ditahan sejak tahun lalu karena ia mencoba masuk stadion dan berpakaian seperti laki-laki. Kematian Sahar tentu saja memantik kemarahan publik dan banyak yang meminta FIFA agar memberikan sanksi untuk Iran dan menyerukan penonton untuk memboikot pertandingannya.
Larangan perempuan memasuki stadion memang tidak tertulis dalam undang-undang namun aturan tersebut sudah diberlakukan dengan sangat ketat. Sejak revolusi Islam tahun 1979, perempuan di Iran tidak bisa lagi menonton pertandingan di Stadion.
Sebelumnya, pemerintah Iran pernah memilih 100 perempuan untuk masuk ke stadion dan menonton pertandingan persahabatan melawan Bolivia. Namun sehari setelah itu, pemerintah menegaskan tidak akan ada lagi pengulangan karena akan mengarah pada dosa.