Dari 20 Negara Pemesan Vaksin Covid-19, Indonesia Satu-satunya yang Beli Buatan China

Vaksin Sinovac | www.liputan6.com

Vaksin Sinovac ternyata mendapat kritikan dari 3 negara terkait uji klinis.

Berbagai negara di dunia tengah bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 secara masal untuk penduduknya. Beberapa diantaranya bahkan sudah mulai memberikan vaksin, sedangkan yang lainnya masih dalam proses persiapan dan menunggu datangnya vaksin, seperti halnya Indonesia.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh kementerian kesehatan Republik Indonesia, salah satu vaksin yang sudah dipesan oleh pemerintah adalah vaksin Covid-19 buatan Sinovac, perusahaan biomedis asal China. Dari 20 negara yang disebut telah memesan vaksin dari berbagai perusahaan penyedia, diketahui hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac. 1,2 juta dosis vaksin tersebut bahkan sudah diterima dan sisanya masih menunggu untuk disuslkan.

BACA JUGA: Bukan Makanan Mewah, Inilah Makanan Tradisional yang Jadi Kecintaan 7 Presiden Indonesia

1.

Satu-satunya pemesan vaksin Sinovac

Daftar negara pemesan vaksin Covid-19 | www.aljazeera.com

Dari data yang bersumber dari Reuters ada dua puluh negara yang sudah melakukan pemesanan atau pre-order terhadap berbagai macam vaksin Covid-19. Jika dilihat dari jumlah dosis yang dipesan, Uni Eropa merupakan pemesan paling banyak dengan 6 macam vaksin yang berbeda, disusul Amerika Serikat diposisi kedua dan jepang serta Inggris Raya di urutan ketiga dan keempat.

Indonesia sendiri ada di posisi ke-13 dengan jumlah vaksin yang dipesan mencapai 40 juta dosis. Uniknya, semua vaksin yang dipesan Indonesia adalah vaksin buatan Sinovac, China, dan Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memesan.

BACA JUGA: 25 Cara Memutihkan Wajah Pria, Nggak Malu Muka Kusam Terus?

2.

Disebut kurang ampuh

Vaksin Covid-19 | www.thejakartapost.com

Dilansir dari Okezone.com, berdasarkan data dari WHO dan Reuters disebutkan bahwa tingkat pengaruh vaksi Sinovac terhadap imunitas tubuh tergolong rendah. Meskipun begitu, beberapa pihak termasuk BPOM menganggap bahwa belum ada data valid yang bisa disampaikan untuk menentukan tingkat efisiensi vaksin Sinovac.

"Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," ucap Lucia, juru bicara vaksinasi BPOM.

BACA JUGA: Ingin Cerai Setelah 10 Bulan Tak Bertemu, Aura Kasih Bicara Nafkah dan Alasan Pisah

3.

Indonesia bukan satu-satunya

Vaksin Sinovac | www.cnnindonesia.com

Meskipun dalam data yang dirilis oleh Reuters dan Aljazira memperlihtakan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara yang memesan vaksin Sinovac, beberapa pihak membantah anggapan tersebut. Dlansir dari Detik.com, BPOM menyebut ada beberapa negara lain yang juga berencana menggunakan vaksin tersbeut. Di antaranya adalah Brasil, Turki, Singapura, Chili, dan Filipina.

"Bahkan, Mesir juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di Mesir," jelas Juru bicara Vaksinasi COVID-19 dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia, dalam laman resmi Satgas COVID-19.

4.

Dikritik di tiga negara

Vaksin Covid-19 Sinovac | www.kompas.com

Dilansir dari Cnnindonesia.com, vaksin Sinovac telah menjalani uji klinis di Indonesia dan Brasil. Namun sayang di beberapa negara yang berencana menggunakan vaksin tersebut justru muncul kritik. Tiga negara yang menyampaikan kritik terhadap vaksin tersebut adalah Brasil, Filipina, dan Kamboja.

"Kriteria yang diterapkan China untuk memberikan otorisasi penggunaan darurat (vaksin) di China tidak transparan," kata Anvisa otoritas kesehatan Brasil dikutip dari Cnnindonesia.com.

"Ada beragam permasalahan yang ada di sekitar vaksin yang ditawarkan China, termasuk keterbukaan data dan hasil uji klinis, efek samping seperti yang kita lihat di Peru dan bahkan sejarah tindak pidana suap yang dilakukan perusahaan itu. Jangan korbankan kesehatan rakyat Filipina dengan sikap Presiden yang bias terhadap China, yang terus menerus menolak keputusan Mahkamah Internasional di Den Haag (soal klaim kepemilikan Laut China Selatan) dan melanggar perairan kita," ucap Hontiveros, senator Filipina.

"Kamboja bukan tempat sampah dan bukan tempat untuk uji coba vaksin," ujar Hun Sen, Perdana Menteri Kamboja, dikutip dari Nikkei Asia.

Artikel Lainnya

Senada dengan Brasil, Filipina dan kamboja menyebut negara mereka bukanlah ajang uji coba vaksin. Pihak berwenang dari negara-negara tersebut mengatakan tak ingin mengorbankan kesehatan masyarakat mereka dengan ketidakterbukaan data dan hasil uji klinis.

Indonesia, diwakili oleh BPOM pun menyebut bahwa hingga kini belum ada pengumumna resmi terkait tingkat efikasi vaksin, baik dari produsen maupun otoritas pengawas obat di negara produsen.

Tags :