Dalang Teror Bom di Sri Lanka Ditemukan Tewas di Hotel, Pernah Muncul di Video ISIS!

1.

Otak teror bom Sri Lanka tewas di hotel Shangri-La

Presiden Sri Lanka, Marthipala Sirisena, mendapatkan informasi dari agensi intelijen bahwa Hashim telah tewas dalam sebuah serangan di hotel Shangri-La. Informasi ini bersumber dari rekaman CCTV di lokasi kejadian. “Hashim tidak melakukan aksinya seorang diri, ia ditemani satu orang yang diyakini bernama Ilham,” ujar Sirisena, dikutip dari Metro.co.uk, Jumat (26/4).

Sebelum Hashim melancarkan aksi bom bunuh diri di hotel Shangri-La, Hashim terlihat dalam sebuah video yang dirilis ISIS. Namun, dalam video tersebut tidak disebutkan keberadaan Hashim. Pihak kepolisian langsung melakukan pencarian keberadaan Hashim.

Kepolisian berupaya mencari Hashim setelah melakukan interogasi terhadap 40 orang tersangka. Interogasi ini dilakukan setelah pemerintah mengumumkan kelompok yang bertanggung jawab atas teror bom tersebut, yakni kelompok NTJ atau National Tawheed Jamaat.

2.

Sempat terlihat di video propaganda ISIS

Hashim terlihat dalam video ISIS yang menampakkan tujuh anggota lain yang tengah berjanji setia pada Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin tertinggi ISIS. Sebelumnya, aparat keamanan Sri Lanka tidak yakin bahwa ISIS adalah pelaku dalam teror bom Sri Lanka. Sejumlah pimpinan ormas Islam setempat sudah melaporkan aktivitas ISIS yang dirasa mencurigakan beberapa hari belakangan.

Presiden Sirisena pun sudah menyebutkan sekitar 140 tersangka jaringan sel ISIS sudah beroperasi di Sri Lanka. Beberapa tersangka pun sudah ditangkap. Sirisena pun dengan tegas menyatakan bahwa ISIS yang beroperasi di Sri Lanka akan diberantas hingga ke akar-akarnya.

“Pasukan keamanan dan polisi berhasil dengan operasi penangkapan para tersangka,” ujar Sirisena, dikutip dari Colombo Gazette.

3.

Peringatan tentang teror bom Sri Lanka

Sementara itu, Sirisena menyatakan kepada sejumlah media setempat bahwa Menteri Pertahanan dan Kepala Kepolisian sudah gagal melakukan tugas mereka. Keduanya gagal memberikan informasi lebih awal terkait kemungkinan akan adanya serangan teror bom. Hal inilah yang menyebabkan keduanya harus turun dari jabatannya.

Meski demikian, Sirisena pun mengatakan bahwa serangkaian teror bom yang membunuh ratusan warganya ini adalah tanggung jawab penuh seluruh pemerintah.

Sebelumnya, intelijen India sudah memberikan informasi kepada intelijen Sri Lanka terkait kemungkinan adanya teror di beberapa gereja dan hotel. Kabarnya, informasi ini pun sudah diterima pihak intelijen Sri Lanka 10 hari sebelum teror terjadi. Nahasnya, pemerintah Sri Lanka tidak memberikan respon yang dibutuhkan.