Bom Saat Perayaan Paskah di Sri Lanka Mulai Terbongkar, Tujuh Orang Kini Diamankan Pihak Kepolisian!
22 April 2019 by Titis HaryoNgeri, dua ledakan diketahui bom bunuh diri!
Pihak kepolisian dan badan intelejen mulai membongkar aktor serangan terorisme ledakan delapan bom yang menghantam Sri Lanka saat perayaan paskah pada hari Minggu (21/4) lalu.
Setidaknya tujuh orang sudah ditangkap dan diamankan oleh pihak keamanan dalam penggerebekan di sebuah rumah di Kolombo pada malam hari pasca tragedi bom gereja dan hotel terjadi.
Lalu, apa saja fakta tragedi bom Sri Lanka yang berhasil diungkap?
Tangkap tujuh orang
Dilansir dari CNN Indonesia, Minggu (21/4), pihak keamanan Sri Lanka sudah melakukan penangkapan pada tujuh orang yang diduga sebagai pelaku aksi terorisme bom gereja dan hotel.
Penggerebakan terduga teroris tersebut terjadi di sebuah rumah di ibukota Sri Lanka, Kolombo. Sayangnya, dalam aksi penggerebekan tersebut tiga petugas kepolisan harus tewas karena pelaku melakukan perlawanan.
Namun, pihak pemerintah belum mau mengungkapkan siapa dalang aksi terorisme ini. Pihak kepolisian juga masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan pada ketujuh orang yang ditangkap.
Dua dari delapan adalah bom bunuh diri
Tercatat ada delapan bom yang meledak di beberapa daerah Sri Lanka. Namun, pihak kepolisian memastikan jika dua bom di antaranya merupakan bom bunuh diri.
Diwartakan dari AFP, Minggu (21/4), bom bunuh diri yang terjadi di sebuah kawasan perumahan di Kolombo ini membuat tiga orang petugas kepolisian harus meregang nyawa.
Sedangkan, bom bunuh diri lainnya diduga kuat terjadi di Hotel Cinnamon Grand. Seorang pria yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri diketahui bernama Mohamed Azzam Mohamed.
Serangan bom bunuh diri dihotel itu dilakukan dengan menyasar restoran hotel yang sedang dalam kondisi sangat ramai karena bertepatan dengan perayaan Paskah.
Tutup seluruh akses media sosial
Pemerintah Sri Lanka langsung membuat kebijakan pemblokiran sementara pada seluruh media sosial terutama Facebook dan Whatsapp.
Kebijakan ini diterapkan untuk menghentikan tersebarnya berita bohong terkait tragedi serangan bom pada tiga gereja dan juga hotel-hotel di Sri Lanka.
“Pemerintah (Sri Lanka) telah memutuskan untuk memblokir semua platform media sosial untuk mencegah penyebaran berita bohong. Ini hanya berlangsung sementara,” kata Sekretaris Presiden Sri Lanka, Udaya R. Seneviratne dikutip dari AFP.
Korban tewas capai 207 orang
Korban tewas dalam tragedi bom gereja dan hotel di Sri Lanka terus bertambah. Tercatat pada Senin (22/4), jumlah korban sudah menembus 200 orang dan diantaranya adalah warga negara asing.
Dalam kejadian tersebut juga dipastikan sebanyak 450 orang harus mengalami perawatan karena mendapat luka yang cukup serius pasca kejadian.
“Jika digabungkan, kami mendapatkan informasi ada 207 orang tewas di seluruh rumah sakit. Berdasarkan informasi sekarang, ada 450 orang terluka dilarikan ke rumah sakit,” ucap juru bicara kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera.
Aksi terorisme yang menyasar Sri Lanka ini memang sangat-sangat mengerikan. Delapan bom meledak dalam waktu yang berdekatan tepat saat orang-orang tengah merayakan Paskah.
Seluruh dunia pun mengutuk keras aksi terorisme keji seperti ini. Semoga, pelaku segera bisa ditangkap dan situasi di Sri Lanka bisa kembali normal dan aman.