Alih-Alih Bersimpati, Senator Australia Salahkan Muslim Atas Tragedi Berdarah di Masjid Selandia Baru
16 Maret 2019 by Titis HaryoMiris banget nih!
Senator Australia, Fraser Anning mendapatkan banyak kecaman setelah mengeluarkan sebuah pernyataan kontroversial atas insiden terorisme di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru pada Jum’at (15/3).
Dalam pernyataannya Fraser Anning menyalahkan keberadaan muslim imigran di Selandia Baru yang akhirnya memicu terjadinya aksi terorisme tersebut. Sebuah nalar yang terbalik di saat banyaknya muslim yang menjadi korban tewas dalam insiden tersebut.
Berikut pernyataan kontroversi Fraser Anning terkait tragedi terorisme di Masjid Al Noor, Selandia Baru.
Hubungkan antara kekerasan dan imigrasi muslim
Pernyataan Anning ini sangat kontroversial karena menghubungkan peningkatan imigrasi muslim dengan kekerasan yang terjadi.
“Apakah ada yang masih membantah hubungan antara imigrasi Muslim dan kekerasan?” ucap Anning di akun Twitternya, dikutip dari Detikcom, Jum’at (15/3).
“Penyebab pertumpahan darah sesungguhnya di jalanan Selandia Baru hari ini adalah program imigrasi yang memungkinkan kaum Muslim fanatik untuk bermigrasi ke Selandia Baru,” tulisnya.
Adanya isu Islamophobia yang dimainkan Fanning
Dalam cuitannya, Fanning juga menunjukan adanya indikasi ketakutan akan Islam atau Islamophobia yang begitu besar di Selandia Baru yang membuat aksi terorisme meningkat disana.
“Penembakan hari ini di Christchurch menyoroti ketakutan yang berkembang dalam komunitas kita baik di Australia maupun Selandia Baru atas meningkatnya keberadaan Muslim,” tulis Fanning.
Jadi salah satu politisi yang getol melarang muslim masuk Australia
Anning tidak kali ini saja mengeluarkan pernyataan kontroversi. Selama dirinya menjadi senator dia selalu getol mengkampanyekan agar ada larangan imigran muslim masuk di Australia. Dia juga dikenal sebagai politisi yang kerap mengagungkan isu White Supremacy di Australia.
“Kita sebagai bangsa berhak menentukan bahwa yang masu ke sini haruslah menggambarkan komposisi warga Kristen Eropa yang selama ini sudah menjadi bagian dominan dari masyarakat Australia,” ungkapnya dikutip dari Detikcom, Jum’at (15/3).
Mendapatkan tanggapan negatif
Sikap kontroversial dari Fraser Fanning ini memantik banyak respon negatif dan kecaman dari warganet.
“Anda maksud, di hari ketika seorang nasionalis kulit putih membunuh para muslim, maka yang salah adalah muslim? Anda seharusnya kehilangan pekerjaan anda atas pernyataan ini. Ini mengerikan,” ucap pengguna Twitter, Tom Coates dikutip dari Detikcom.
Pernyataan kontroversi dari Fraser Anning yang malah menyalahkan kelompok muslim di Selandia Baru jelas sangat tidak masuk akal. Bahkan, ketika diketahui pelaku terorisme adalah warga Australia, warganya sendiri.
Pernyataan seperti ini hanya akan meningkatkan isu Islamophobia yang sebenarnya menjadi agenda penting di dunia, dan justru dilontarkan di tengah tragedi kemanusiaan seperti ini. Tidak heran, jika pernyataan Anning mendapatkan kecaman dari banyak pihak.