Kenang Korban Tragedi Christchurch, Selandia Baru akan Kumandangkan Azan di TV Nasional

Masjid Al Noor
Pemerintah Selandia Baru akan mengheningkan cipta dan mengumandangkan azan secara nasional pada hari Jum'at (22/3). | www.tvnz.co.nz

Nama teroris juga haram disebutkan.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern secara resmi mengumumkan akan mengumandangkan azan secara langsung di televisi nasional pada Jum’at (22/3) untuk mengenang para korban tragedi terorisme Christchurch.

Seremoni ini juga akan dibarengi dengan mengheningkan cipta sebagai wujud dukungan dan penghargaan pada para Muslim yang menjadi korban terorisme penembakan di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood.

Keputusan Ardern ini membuktikan bahwa kemanusiaan itu melebihi apapun dan setiap orang bisa bersatu dan berjuang bersama untuk menghadapi situasi ini. Berikut pernyataan resminya.

1.

Azan berkumandang di seluruh TV nasional

Masjid Al Noor
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern memastikan azan salat Jum'at akan berkumandang diseluruh tv dan radio nasional Selandia Baru. | www.stuff.co.nz

Dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (20/3), PM Selandia Baru Jacinda Ardern akan melakukan dua seremoni penting untuk mengenang dan memberikan penghormatan pada 50 korban tewas tragedi terorisme masjid di Christchurch.

Ardern menyebut akan ada aksi mengheningkan cipta selama dua menit dan penyiaran suara azan salat Jum’at melalui tv dan radio nasional Selandia Baru.

“Untuk menanggapi ini, akan ada mengheningkan cipta selama dua menit pada Jum’at ini. Kami juga akan menyiarkan panggilan untuk salat secara nasional melalui TVNZ dan RadioNZ,” ucap Ardern.

Baca Juga: Dapat Ratusan Juta, Remaja 'Eggboy' Sumbangkan Pada Korban Tragedi Masjid Selandia Baru

2.

Haram menyebut nama teroris

Masjid Al Noor
Dalam pidatonya, Jacinda Ardern juga mengharamkan menyebut nama teroris di dua masjid Christchurch. | www.parliament.nz

Dalam pidatonya, Ardern juga bersumpah tidak akan menyebut nama teroris yang sudah melalukan penyerangan di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood.

Hal ini tidak lepas dari komitmen Ardern yang menganggap pelaku teroris sebagai orang yang tidak pantas untuk dikenal oleh orang-orang di Selandia Baru dan juga dunia.

“Anda semua tidak akan penrah mendengar saya menyebut namanya. Dia adalah teroris, dia adalah seorang kriminal, dia adalah seorang ekstremis," tegas Ardern saat memimpin rapat di parlemen, Selasa (19/3).

"Dia tidak akan memiliki nama ketika saya yang berbicara,” tambahnya.

Baca Juga: Terbongkar, ini Alasan Pelaku Penembakan Keji di Selandia Baru

3.

Undang pemimpin agama dalam parlemen

Masjid Al Noor
Imam Nizam ul haq Thanvi bersama dengan Ketua dewan Selandia Baru Trevor Mallard saat sidang parlemen pertama pasca tragedi Christchurch, Selasa (19/3). | www.newsroom.co.nz

Dilansir dari TVNZ, anggota parlemen Selandia Baru juga mengundang beberapa pimpinan agama untuk hadir dalam sidang rapat parlemen pertama pasca tragedi, Selasa (19/3).

Terdengar lantunan doa untuk para korban tragedi dari imam Nizam ul haq Thanvi dalam pembukaan sidang tersebut.

Ketua dewan pun menegaskan hal ini sebagai bentuk persatuan dan kebersamaan seluruh elemen di Selandia Baru.

“Saya telah meminta sekelompok pemimpin agama untuk datang ke parlemen dengan saya sebagai tanda persatuan dan kebersamaan. Jadi, periode doa kita hari ini akan sedikit diperpanjang,” tegas ketua dewan, Trevor Mallard.

Artikel Lainnya

Aksi solidaritas yang ditunjukan pemerintah Selandia Baru memang patut diacungi jempol dan apresiasi.

Mereka bisa mengesampingkan ego dan kepentingan demi rasa kemanusiaan pada para korban tragedi terorisme masjid di Christchurch.

Semoga banyak negara di dunia bisa meniru sikap pemerintah Selandia Baru ini, karena hanya dengan persatuan dan saling mendukung maka terosisme di dunia ini bisa dihilangkan.

Tags :