Akhirnya Terungkap! Pasutri Indonesia Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Filipina

Polri Benarkan Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Filipina Orang Indonesia
Petugas keamanan Filipina melakukan evakuasi para korban bom bunuh diri di Gereja Kathedral Jolo, Filipina, (27/1/2019)> | www.benarnews.org

Polri membenarkan jika pasangan suami istri asal Makassar menjadi martir bom bunuh diri yang tewaskan puluhan jemaah gereja di Filipina.

Polisi Republik Indonesia akhirnya mengungkap identitas dua pelaku bom bunuh diri gereja Katolik di Jolo, Filipina yang terjadi pada 27 Januari 2019 lalu.

Hal ini menjawab isu dari otoritas keamanan Filipina yang menduga para pelaku pengeboman merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam organisasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Berikut pernyataan resmi Polri tentang pelaku bom bunuh diri Gereja Filipina.

1.

Suami Istri anggota JAD

Polri Benarkan Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Filipina Orang Indonesia
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo melakukan konferensi pers terkait kasus terorisme di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (27/3/2019). | nasional.kompas.com

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (23/7), Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan dua pelaku bom bunuh diri gereja Filipina adalah orang Indonesia.

Polisi pun menjelaskan jika dua orang pelaku bom bunuh diri adalah suami istri yang merupakan anggota JAD Makassar yang juga berafiliasi dengan kelompok radikal ISIS.

“Ternyata pelaku suicide bomber di Filipina adalah dua orang Indonesia atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani,” ucap Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7).

Baca Juga: Baku Tembak Ala Gangster Antara Polisi dan Bandar Narkoba Riau, Jatuh Korban Tewas!

2.

Kesulitan identifikasi pelaku

Polri Benarkan Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Filipina Orang Indonesia
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte melihat langsung lokasi kejadian bom bunuh diri di Gereja Kathedral Jolo, Filipina Selatan, Selasa (27/1/2019). | www.upi.com

Sebelumnya, otoritas kepolisian Filipina sempat mengalami kesulitan mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri dan menduga jika kedua pelaku berasal dari negaranya hingga meminta bantuan kepolisian Indonesia untuk ikut serta dalam penyelidikan.

Identitas pelaku akhirnya terungkap setelah terduga teroris berinsial N (39) asal Padang diamankan di Malaysia pada bulan Juni 2019 lalu.

Hasilnya polisi menemukan fakta jika dua pelaku bom bunuh diri merupakan WNI yang masuk secara ilegal ke Filipina dan melancarkan aksi terorisme ke sejumlah gereja.

“Kedua tersangka ini masuk lewat jalur ilegal Filipina, sehingga identitas kedua pelaku tidak ter-record dengan baik di Filipina. Sehingga kita tidak bisa mengidentifikasi pelaku suicide bomber,” jelas Dedi.

Baca Juga: Rohis MAN 1 Sukabumi Kibarkan 'Bendera Tauhid' di Sekolah, Kemenag Turun Tangan

3.

Diberangkatkan aktivits ISIS

Polri Benarkan Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Filipina Orang Indonesia
Polisi berhasil mengamakan barang bukti usai melakukan penggerebekan markas terduga ISIS di Kabupaten Poso, Palu, pada Desember 2015. | www.rappler.com

Dedi lalu menjelaskan jika dua pelaku berhasil masuk ke Filipina setelah didanai oleh S alias Daniel, salah satu aktivis ISIS yang kerap mendalangi serangan terorisme di Indonesia.

S sendiri sudah sejak lama masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kepolisian dan kini diduga sedang berada di Khurasan, Afghanistan.

“Karena mengetahui rencana aksi tersebut dan (S) sudah memberikan dana untuk dua orang tersangka (bom bunuh diri) ke Filipina dan Makasar,” ucapnya.

Artikel Lainnya

Berhasil diungkapnya identitas pelaku bom bunuh diri gereja di Filipina jelas merupakan keberhasilan pihak kepolisian.

Namun, ini menyisakan pekerjaan rumah karena masih banyaknya bibit-bibit radikal terorisme yang tersebar di seluruh Indonesia.

Semoga pemerintah dan pihak kepolisian bisa menemukan formulasi yang tepat untuk bisa memberantas terorisme hingga ke akarnya demi terciptanya Indonesia yang aman dan damai.

Tags :