4 Tahun Jadi Istri Pejuang ISIS, Remaja Jerman Ini Menyesal dan Minta Pulang
05 Februari 2019 by Lukyani
Ia ingin kembali ke kehidupan lamanya
Simpatisan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) rupanya datang dari berbagai penjuru dunia. Beberapa di antaranya berasal dari negara-negara Eropa. Salah satunya adalah Leonora, remaja asal Jerman yang menjadi simpatisan ISIS sejak empat tahun lalu. Kini, setelah menghabiskan masa remajanya bergabung dengan ISIS, Leonora mengatakan ia ingin pulang ke negara asalnya.
Bergabung dengan ISIS sejak usia 15 tahun
Seorang remaja asal Jerman, Leonora, mengaku ingin pulang setelah empat tahun bergabung sebagai anggota ISIS. “Saat itu saya sedikit naif,” ungkap Leonora yang kini berusia 19 tahun setelah memilih mengungsi dari benteng terakhir ISIS di Suriah Timur.
Koalisi Internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) telah menyerbu kantong pertahanan terakhir ISIS yang berada di perbatasan Irak, dan memaksa ribuan warga untuk mengungsi. Leonora dan dua anaknya adalah salah satu dari ribuan warga desa Baghouz yang mengungsi sepanjang pekan ini.
Leonora menceritakan pengalamannya bergabung dengan ISIS. Saat pertama kali bergabung, Leonora masih berusia 15 tahun. Tiga hari setelah itu, Leonora menikah dengan seorang pria yang juga warga negara Jerman anggota ISIS.
Tinggal di Suriah sebagai ibu rumah tangga
Leonora mengaku bahwa dirinya adalah istri ketiga dari sang suami, Martin Lemke. Martin terlebih dulu sudah memiliki dua istri sejak ia bergabung dengan ISIS dan memutuskan pindah ke Suriah. Kini, Leonora memiliki dua anak dari pernikahannya dengan Martin.
Leonora mengatakan bahwa ia pertama kalinya tinggal di ibu kota Suriah, Raqa, sebagai ibu rumah tangga. Saat itu ISIS sudah berhasil menduduki sebagian besar wilayah Suriah dan Irak.
“Saya hanya tinggal di rumah. Memasak, membersihkan rumah, dan mencuci. Rutinitas saya seperti itu,” ujar Leonora, dikutip dari AFP, Minggu (3/2).
Awalnya, kehidupan di Raqa terasa baik-baik saja. Kondisi sangat berubah sejak Pasukan Demokratik Suriah (SDF) memberikan serangan dengan bantuan dari AS. Setelah bertahun-tahun ISIS menginvasi, akhirnya Raqa pada tahun 2017 berhasil dikuasai oleh pasukan yang didominasi oleh Kurdi.
Leonora mengungkapkan bahwa sejak penyerangan tersebut dan ISIS kehilangan Raqa, ia dan anggota ISIS lainnya harus berpindah-pindah tempat tinggal setiap pekan. Saat itu, daerah-daerah kekuasaan ISIS mulai direbut kembali.
Leonora menyesal dan ingin pulang ke Jerman
Ketika SDF semakin masif bergerak ke wilayah-wilayah mereka, para anggota ISIS mulai meninggalkan keluarganya dan menggerakkan keluarganya untuk berjuang sendiri. Leonora mengisahkan kepiluannya ketika ia ditinggal oleh ISIS dengan keadaaan tanpa makanan dan harus menghidupi anaknya yang masih kecil.
“Mereka tidak peduli dengan Anda. Mereka akan meninggalkan Anda di kota yang sudah kosong bersama anak-anak Anda,” ujar Leonora.
Untuk tetap bertahan hidup, Leonoroa akhirnya memutuskan untuk mengungsi dan berakhir di Baghouz yang berada di Provinsi Deir Ezzor, tepi sungai Eufrat. Awalnya, Leonora pergi bersama Martin dan istri keduanya ke wilayah yang dikuasai oleh SDF. Saat itulah suami Leonora ditangkap.
Selama menjadi anggota ISIS, Leonora menceritakan bahwa suaminya bekerja sebagai teknisi yang memperbaiki peralatan elektronik. Namun, berdasarkan pengusutan yang dipublikasikan oleh salah satu media Jerman, Martin Lemke adalah salah satu sosok yang berpengaruh di ISIS.
Setelah mengalami banyak hal selama menjadi anggota ISIS, Leonora kini ingin kembali ke Jerman, kembali ke keluarga, dan kembali ke kehidupan lamanya. Leonora mengatakan bahwa keputusannya di masa lalu adalah sebuah kesalahan yang sangat besar.
Mungkin tidak hanya Leonora yang merasakan hal tersebut. Beberapa anggota ISIS lain pun mungkin akhirnya ada yang merasa menyesal dan ingin pulang untuk kembali menjalani kehidupan lamanya. Semoga Leonora dan semua yang mengalami hal demikian bisa kembali menemukan jalan pulang dan kembali menjalani kehidupan yang lebih baik.
