Rata-rata Perkiraan Penghasilan Gojek Per Hari, Tergiur untuk Join?
25 November 2019 by FR LalunaPenasaran dengan penghasilan Gojek? Simak tulisan ini sebelum gabung
Semenjak awal diluncurkan, Gojek sudah memberi harapan baru bagi para pencari kerja di Indonesia. Dengan klaim bisa memberikan penghasilan Gojek sebulan yang tinggi dan masa depan memadai, banyak orang yang tertarik untuk bergabung menjadi mitranya.
Berdasarkan riset dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), disebutkan pada 2018 setidaknya rata-rata penghasilan Gojek telah melebihi upah minimum kabupaten dan kota.
Penghasilan Gojek secara rata-rata selama sebulan
Dari penelitian tersebut, rata-rata penghasilan Gojek sebulan di wilayah Jabodetabek bisa mencapai Rp4.9 juta. Sementara UMK di sana sendiri hanya Rp3.8 juta. Namun, apakah benar seperti itu faktanya?
Faktanya, masih banyak pengemudi Gojek yang memiliki penghasilan di bawah itu. Beberapa pengemudi mengeluhkan jika nominal itu tidak selalu benar. Bahkan salah satu driver menyatakan jika penghasilan Gojek sebulan yang didapat adalah Rp3 juta apabila mengambil orderan mulai dari jam 8 pagi hingga pukul 12 malam.
Fakta di lapangan juga membeberkan jika saat ini ketika ingin mendapatkan banyak gaji dari Gojek harus bekerja dengan susah payah. Dalam waktu sehari saja belum tentu mendapatkan penghasilan driver Gojek sebanyak Rp100 ribu.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan Aturan Tarif Ojek Online
Belum lagi dengan adanya fake GPS dan ojek tuyul yang yang membuat persaingan antar driver semakin panas. Sesuai dengan namanya, fake GPS adalah kondisi di mana pengemudi menggunakan aplikasi GPS palsu untuk mendapatkan banyak penghasilan driver Gojek.
Ojek Tuyul sendiri adalah sebutan untuk driver yang memakai aplikasi pemalsu lokasi. Ini memudahkannya untuk mencari penumpang dalam waktu yang singkat.
Baca juga: 4 Tahun Jadi Mitra Ojek Online, Driver Ini Menuai Hasil Kerja Kerasnya
Perbedaan dengan awal berdirinya Gojek
Padahal, penghasilan Gojek tersebut terbilang berbanding terbalik pada 2015 saat Gojek awal mula diluncurkan. Pada 2015 ketika tarifnya berkisar Rp2.200 per kilometer, banyak pundi-pundi uang yang bisa didapat oleh para driver.
Pengguna jasa tersebut juga banyak karena beragamnya promo yang ditawarkan. Sementara itu, tarif ojol yang bisa dikantongi para pengemudi berkisar Rp1.200 per kilometer. Karenanya, tak heran jika banyak supir Gojek yang lebih memilih untuk mengambil orderan Go-Shop dan pengiriman paket karena tarifnya lebih tinggi.
Namun, masih ada juga banyak driver yang mendapatkan banyak upah dari Gojek. Ada yang memperoleh penghasilan Gojek sebulan sebesar Rp5 juta. Penghasilan driver Gojek sebesar itu bisa didapat asalkan driver-nya menargetkan pencapaian minimal setiap harinya. Target itu harus dipenuhi supaya penghasilan juga makin banyak.
Baca juga: Game Ojek Online, Sensasi Jadi Bos Ojol dari Sebuah Game
Penghasilan pengemudi Gojek dan tambahan yang didapat
Sekarang ini, penghasilan Gojek per hari yang jarak dekat yakni berkisar antara Rp2.200-Rp3.300 per kilometer untuk Go-Ride. Sementara itu untuk Go-Car berdasarkan aturan yang diberlakukan, batas bawah tarif taksi online adalah Rp3.500 dan batas atasnya adalah Rp6.000 per kilo meternya.
Walau penghasilan driver Gojek itu terkesan kecil, tarif itu ternyata jadi yang terbesar di antara ojek online lain. Itu sebabnya banyak mitra ojek lain yang banting stir menjadi driver Gojek.
Pengemudi itu tidak semerta-merta mendapatkan 100% penghasilan Gojek per hari dari hitungan tarif yang sudah ditetapkan. Perusahaan tentu mempunyai kebijakan untuk memotong tarif perjalanan penumpang sebesar 20% per perjalanan. Pemotongan itu berguna untuk operasional perusahaan.
Baca juga: Kesaksian Driver Ojek Online Jogja yang Kerap Dapat Orderan dari Makhluk Halus
Selain tarif utama tersebut, masih ada pendapatan tambahan atau poin yang bisa dikumpulkan untuk menambah insentif. Berikut ini adalah sejumlah tambahan yang bisa dihasilkan oleh driver Gojek:
1. Saat jam sibuk
Kamu sebagai pengguna aplikasi Gojek pasti tahu jika ada jam-jam tertentu yang jadi jam sibuk dari Gojek. Jam sibuk itu adalah jam saat berangkat kerja, makan siang, pulang kantor, dan sejenisnya.
Untuk driver yang mendapatkan orderan di jam sibuk, bisa jadi hadiah sekaligus cobaan. Penghasilan Gojek itu datang karena mereka dapat orderan. Di sisi, lain orderan itu kudu membuat mereka bermacet-macet ria mengantarkan penumpang dan pesanannya.
Padahal, penghasilan Gojek per hari itu sama saja dengan jam biasa. Waktu yang bisa dihabiskan untuk dapat banyak penumpang jadi terpotong. Itu sebabnya banyak yang menyesalkan hal ini. Karena banyaknya driver yang menolak penumpang pada jam-jam sibuk, dibuat evaluasi yang mengatur tentang kebijakan order di jam sibuk.
Di wilayah Jabodetabek sendiri, jam sibuk dimulai pukul 6-9 pagi dan pukul 4-8 malam. Di jam itu, pelanggan akan dikenakan biaya menjadi Rp2.500 per kilometer sampai Rp3.000 per kilometer jika di atas 12 km.
Baca juga: Gaji Tak Cukup, Polisi Ini Kerja Sampingan Sebagai Tukang Ojek
2. Skema poin plus bonus
Pengemudi Gojek memperoleh poin setelah mengantarkan kliennya. Skema poin dan bonus itu tentu menguntungkan bagi para pengemudi. Skema tersebut dihitung berdasarkan riwayat pencapaian poin mitra selama 2 minggu mereka membawa penumpang.
Skema itu dipengaruhi pula dengan jumlah mitra yang aktif menajalankan order. Untuk hari libur nasional tidak bisa masuk ke perhitungan riwayat poin harian. Secara singkatnya, jika mau memaksimalkan bonus dan penghasilan Gojek, maka rajin-rajin lah untuk narik!
3. Bonus harian berdasar poin
Yang terakhir, ada bonus harian yang didasarkan pada poin yang didapatkan. Penghasilan Gojek per hari dari bonus ini tentunya tidak sama karena poin yang didapat tiap driver juga berbeda. Jadi sesuaikan saja dengan poin yang didapat.
Itulah penjelasan singkat mengenai penghasilan Gojek dihitung secara rata-rata baik per hari maupun per bulannya. Setelah sudah tahu besar pendapatan itu, adakah keinginanmu untuk gabung menjadi mitra Gojek juga?