Waspadai Gejala Hepatitis A, B, C, D, dan E dengan Penanganan Tepat
09 Desember 2019 by Mohammad SyahrialBahaya Hepatitis A
Salah satu penyakit berbahaya yang saat ini potensinya tumbuh semakin besar menjangkit manusia ialah hepatitis.
Penyakit menular ini terbagi ke dalam beberapa jenis, dan semuanya memiliki risiko yang sangat besar bagi kesehatan manusia. Setiap orang perlu mengetahui jenis-jenis penyakit ini (hepatitis A dan lainnya), penyebab, serta cara mengobatinya.
Kesehatan memang sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Sebab tanpa memiliki kesehatan, segala yang dimilikinya seolah tidak berarti.
Itu sebabnya, pola hidup sehat sedang digalakkan beberapa tahun belakangan ini. Penyebabnya tentu saja, perkembangan zaman yang membawa manusia ke gaya hidup tidak sehat.
Meskipun sebenarnya, sulit sekali memastikan dapat terhindar dari berbagai penyakit walaupun telah menjalani pola hidup sehat.
Sebab saat ini, penyakit hepatitis A dan lainnya bisa datang dari banyak hal, bahkan dari tempat-tempat yang tidak terduga sekalipun. Tapi paling tidak, menjalani pola hidup sehat bisa mengurangi risiko tersebut.
Apa Itu Penyakit Hepatitis A?
Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang paling mengancam manusia. Penyakit hepatitis menyebabkan peradangan hati yang disebabkan oleh virus sehingga penyakit hepatitis mudah menular dari satu orang ke orang lain.
Infeksi virus hepatitis tentu akan sangat mengganggu fungsi hati, apalagi hati atau liver merupakan organ pencernaan yang mempunyai peran penting dalam proses metabolisme tubuh guna menyaring racun dan zat yang berbahaya.
Selain tipe A, ada 4 jenis virus hepatitis yang hingga saat ini sudah menelan ratusan ribu bahkan hingga jutaan korban jiwa, yaitu virus hepatitis B, C, D, dan E.
Adapun masyarakat Indonesia, menurut data Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI tahun 2014, adalah pengidap penyakit hepatitis B tertinggi di Asia Tenggara setelah Myanmar.
Hingga saat ini diperkirakan 10 dari 100 orang di Indonesia terkena hepatitis B dan hepatitis C. 14 juta kasus di antaranya berpotensi berkembang hingga stadium kronis yang tentunya semakin mengancam nyawa.
Baca Juga: Beberapa Penyakit yang Dianggap Sepele Padahal Sangat Menyiksa
Penyebab Penyakit Hepatitis
Sebagaimana yang sudah disebutkan, penyebab utama dari penyakit hepatitis merupakan infeksi virus yang berlangsung di dalam organ hati sehingga mengakibatkan peradangan.
Kasus yang paling umum terjadi di Indonesia adalah infeksi virus hepatitis.
1. Hepatitis A
Hepatitis A adalah endemik yang dengan mudah menyerang penduduk di negara berkembang.
Penyakit ini mengakibatkan gangguan kesehatan yang terbilang paling ringan jika dibandingkan dengan jenis hepatitis yang lain. Namun, tetap saja gejala hepatitis A menimbulkan masalah.
Pada umumnya, gejalanya tidak muncul pada penderitanya. Meski demikian, gejala hepatitis A seperti sakit kepala, mual, muntah, dan warna selaput mata dan kulit berubah menguning kerap dirasakan beberapa penderita.
Hepatitis A adalah penyakit yang dapat menular melalui makanan, minuman, dan kontak langsung, terutama saat berhubungan seksual.
Virus penyebabnya adalah adalah RNA yang tidak memiliki selubung pelindung dan mengalami masa inkubasi di dalam hati selama 2 hingga 6 minggu.
Tidak seperti virus lainnya, virus penyebab hepatitis A ini tidak mengakibatkan kerusakan pada sel hati. Kerusakan terjadi justru disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, penyebab penyakit hepatitis A ini bisa dicegah dengan vaksinasi dan perilaku hidup sehat.
Baca Juga: 7 Penyakit Mengerikan yang Belum Ada Obatnya
2. Hepatitis B
Seseorang yang terkena infeksi VHB akan menderita hepatitis B yang akut. Gejala yang biasanya dirasakan adalah rasa sakit di bagian perut atas sebelah kanan, muncul penyakit kuniing, dan urin yang warnanya berubah menjadi gelap dan pekat.
Infeksi virus hepatitis B yang akun bisa tumbuh menjadi stadium kronis sehingga penularannya pun lebih berbahaya. Penularan hepatitis B 95% terjadi saat proses persalinan. Sementara 5% penularan terjadi karena transfusi darah, penggunaan jarum suntik, pisau cukur, dan lain-lain.
Virus hepatitis B ini tidak menimbulkan kerusakan pada sel hepatosit hati. Kerusakan yang terjadi pada sel hepatosit disebabkan oleh reaksi T-cell yang berusaha melawan infeksi virus hepatitis B yang terdapat di hepatosit.
3. Hepatitis C
Penderita penyakit hati kronis seperti kanker hati sangat mudah terserang hepatitis C. Pada umumnya, virus hepatitis C akan berkembang ke stadium kronis sehingga butuh penanganan khusus untuk penyakit ini.
Hingga saat ini, belum ada vaksin yang bisa meminimalisasi penyebaran virus hepatitis C. Apalagi virus yang menyebabkan hepatitis C mempunyai tipe gen yang genotip. Setidaknya, terdapat 6 genotip dengan karakter yang berbeda.
Sebagaimana hepatitis B, hepatitis C bisa menular melalui transfusi darah, cairan tubuh, dan transplantasi organ. Penularan hepatitis C saat melahirkan dan hubungan seksual pun rentan terjadi meski kemungkinannya lebih kecil.
4. Hepatitis D dan Hepatitis E
Tidak seperti virus hepatitis lainnya, virus hepatitis D dan hepatitis E jarang ditemukan di Indonesia. Meski demikian, penyebaran virus hepatitis D dan hepatitis E tetap harus kita waspadai.
Virus hepatitis D merupakan virus delta yang memang jarang ditemukan namun termasuk virus yang paling berbahaya di antara virus hepatitis lainnya. Virus hepatitis D biasa ditemukan pada penderita hepatitis B karena virus tersebut butuh virus hepatitis B untuk berkembang biak.
Sama seperti virus hepatitis D, virus hepatitis E juga jarang ditemukan dan memiliki karakteristik yang hampir sama dengan virus hepatitis ini, yakni termasuk jenis virus RNA. Virus hepatitis E bisa menular melalui mulut atau fecal oral.
Baca Juga: 10 Penyakit Mengerikan Paling Langka yang Pernah Diderita Manusia
5. Hepatitis tipe alkoholik
Selain jenis-jenis hepatitis di atas, ada pula hepatitis tipe alkoholik yang disebabkan oleh konsumsi alkohol selama bertahun-tahun. Meski demikian, tidak semua orang yang ketergantungan alkohol mengidap penyakit hepatitis ini.
Dalam beberapa kasus, orang yang mengonsumsi alkohol dalam kadar normal pun bisa terserang penyakit ini. Hepatitis ini bisa menghilangkan nafsu makan, sakit perut, mual, dan muntah.
Tidak jarang, penderita hepatitis ini juga mengalami hilang fokus atau perubahan tingkah laku. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar toksin dalam tubuh. Selain itu, alkohol yang melemahkan kerja hati pun bisa meembuat tubuhmu mudah terserang virus hepatitis.
Baca Juga: Mengenal Fibrosis Kistik, Penyakit yang Jadi Topik Film Five Feet Apart
Gejala-gejala Penyakit Hepatitis
Tidak semua penyakit hepatitis memunculkan gejala. Gejala yang tidak khas muncul pada tahap awal infeksi virus di sekitar 80% kasus. 20% kasus lainnya menunjukkan gejala yang sangat beragam. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin dialami pengidap penyakit hepatitis:
- Demam
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Nyeri di bagian lambung
- Nyeri sendi dan otot
- Buang air kecil dan buang air besar yang tidak lazim
- Warna kulit dan bagia putih mata menjadi kuning
- Gatal-gatal
- Perubahan mental
- Pendarahan dalam
Baca Juga: 12 Penyakit Berbahaya yang Sering Diderita Pegawai Kantoran
Cara Mengobati Penyakit Hepatitis
Tidak sedikit pengidap hepatitis yang tidak sadar akan penyakitnya sehingga tidak mengambil langkah pengobatan. Padahal, infeksi virus hepatitis harus secepatnya ditangani agar tidak berkembang menjadi hepatitis kronis atau akut. Obat hepatitis ini biasanya fokus pada mengurangi tanda-tanda dan gejalanya, seperti:
Cukup istirahat
Pengidap hepatitis biasanya lebih mudah lelah dan sakit karena kurang tenaga. Oleh sebab itu, pengidap hepatitis harus istirahat dengan waktu yang cukup untuk memulihkan tenaga dan daya tahan tubuh.
Mengatasi mual dan muntah
Cobalah untuk membagi makananmu dalam beberapa porsi kecil dan jangan mengonsumi makanan dalam jumlah besar untuk satu waktu. Konsumsi lebih banyak kalori seperti jus buah atau susu. Jika kondisi ini semakin parah, konsultasikan segera dengan dokter.
Berhenti minum alkohol
Kamu harus mengistirahatkan hati setelah bertahun-tahun mengonsumi alkohol. Konsultasikan pada dokter sebelum kamu mengonsumsi obat. Ingat, selama kamu terinfeksi virus hepatitis, jangan minum alkohol!
Hindari hubungan seksual tanpa kondom
Berbagai jenis aktivitas seksual bisa menjadi media penularan virus hepatitis, sehingga kamu perlu berhati-hati saat melakukan hubungan seksual. Pastikan kamu dan pasanganmu menggunakan pengaman untuk perlindungan penyakit.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengobati Mata Ikan
Selain itu, ada beberapa obat-obatan yang paling umum dikonsumsi untuk mengatasi penyakit hepatitis. Meski demikian, sebelum mengonsumsi obat ini, pastikan kamu sudah konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
- Interferon
- Obat antivirus protease inhibitor
- Obat antivirus analog nukleosida
- Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat
Manusia memang perlu waspada terhadap kondisi kesehatannya. Apalagi saat ini penyakit bisa datang dari mana saja, bahan dari tempat-tempat yang tidak terduga.
Namun, bukan berarti kewaspadaan tersebut menjadi terlalu berlebihan. Tetaplah menikmati hidup, sebab penyakit pun bisa datang dari pikiran buruk itu sediri.