Wajib Tahu! Gejala Meningitis dan Tanda-tandanya pada Anak-anak dan Orang Dewasa
13 April 2020 by Awawa YogartaGejala meningitis pada orang dewasa dan anak-anak
Meninggalnya penyanyi Glenn Fredly akibat meningitis meninggalkan duka bagi keluarga dan penggemarnya. Tidak banyak yang tahu gejala meningitis dan tanda-tandanya.
Meningitis merupakan penyakit yang sangat menular dan harus diketahui oleh banyak orang. Keterlambatan diagnos terhadap penyakit ini berakibat fatal bagi penderita maupun orang-orang di sekitarnya.
A. Sekilas tentang Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada tiga membran atau meninges yang melindungi otak dan saraf tulang belakang. Penyakit ini terjadi ketika cairan yang menyelimuti meninges terinfeksi.
Anak-anak, remaja, usia muda, dan orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah rentan terserang meningitis. Penyakit ini juga dikenal dengan radang selaput otak.
B. Penyebab Meningitis
Kamu harus tahu jika penyebab utama dari meningitis adalah infeksi, entah itu disebabkan oleh virus atau bakteri. Karena disebabkan oleh bakteri atau virus, meningitis bisa menular dan berpindah melalui hubungan langsung, bersin, dan batuk dengan mudah.
Selain karena virus dan bakteri, meningitis juga bisa disebabkan oleh sebab lain seperti:
- Kanker
- Infeksi jamur
- Infeksi parasit
- Alergi obat
- Iritasi kimia
Baca juga: Wajib Tahu! Gejala dan Penyakit Kelenjar Tiroid Serta Cara Pengobatannya.
C. Gejala Meningitis bisa Berbeda
Kamu harus tahu jika gejala meningitis bisa berbeda-beda tergantung infeksi yang menyebabkannya. Tapi pada fase awalnya, meningitis yang disebabkan oleh virus dan bakteri memiliki gejala yang mirip.
Meski begitu, meningitis yang disebabkan oleh bakteri dipercaya memiliki gejala lebih parah. Gejala penyakit ini juga beragam tergantung usia si penderita.
1. Gejala Meningitis Virus
Biasanya meningitis yang disebabkan virus dianggap lebih ringan dan akan sembuh dengan sendirinya jika dibandingkan meningitis yang disebabkan bakteri. Virus yang menjadi penyebab penyakit ini berjenis enterovirus seperti coxsackievirus A, coxsackievirus B, dan echovirus.
Berikut gejala meningitis pada anak-anak yang disebabkan oleh virus:
- Lemah lesu
- Demam
- Penurunan nafsu makan
- Mudah marah
- Cepat mengantuk
Baca Juga: Musim Hujan Kian Mengganas, Ketahuilah Gejala DBD pada Anak
Sementara gejala meningitis pada orang dewasa meliputi:
- Sensitif terhadap cahaya terang
- Mudah mengantuk
- Lemah lesu
- Mual dan muntah
- Nafsu makan berkurang
- Sakit kepala
- Demam
- Leher kaku
- Kejang
Sudah tahu kan gejala meningitis pada orang dewasa dan anak-anak?
2. Gejala Meningitis Bakteri
Terdapat berbagai bakteri yang menyebabkan meningitis sebut saja Haemophilus influenza, Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, dan Haemophilus influenza.
Selain dianggap lebih berbahaya, gejala meningitis bakteri bisa muncul secara tiba-tiba. Berikut berbagai gejala meningitis bakteri yang harus kamu tahu:
- Demam
- Menggigil
- Leher kaku
- Munculnya area kulit berwarna ungu seperti lebam
- Mudah ngantuk
- Lemah lesu
- Mual
- Muntah
- Sensitif terhadap cahaya terang
- Mudah marah
- Sakit kepala
Baca juga: Penyebab dan Tanda-tanda Kolesterol Tinggi, Lengkap dengan Cara Menurunkan Kolesterol!
D. Langkah Awal Menangani Meningitis
Bila kamu atau anggota keluarga menunjukkan gelaja penyakit ini, kamu sebaiknya mendapatkan perawatan dokter. Dokter umum bisa mengenali meningitis dan mendiagnosa apakah meningitisnya disebabkan oleh virus atau bakteri.
Pengecekan kondisi pasien dilakukan dengan memeriksa kondisi kesehatan, melakukan cek fisik, menganalisis riwayat kesehatan, dan melakukan tindakan lanjutan seperti lumbal pungsi (lumbar puncture).
Langkah di atas meliputi pengambilan contoh cairan dari sumsum tulang belakang sehingga dapat diketahui apakah radang itu disebabkan oleh virus atau bakteri. Tes lain yang dilakukan berupa pemindaian CT, MRI, dan tes darah untuk mendukung diagnosis.
Baca Juga: Makin Mengganas? Corona Kini Bisa Menginfeksi Manusia Tanpa Gejala Selama 3 Minggu!
E. Jenis Pengobatan yang Tersedia
Pengobatan meningitis tergantung pada jenis penyakitnya.
Meningitis yang disebabkan bakteri bisa ditangani dengan pengobatan antibiotik dan pengobatan steroid yang disebut deksametason. Kondisi ini perlu penanganan medis di rumah sakit sehingga pembatasan pasien diperlukan.
Selain itu, dokter akan melakukan pengawasan dan perkembangan gejala pasien seperti kejang-kejang, hilangnya pendengaran atau tanda kerusakan otak.
Sementara meningitis yang disebabkan virus bisa diobati tanpa harus ke rumah sakit. Cukup dengan pengobatan untuk meredakan nyeri dan menurunkan panas demam. Biasanya pasien akan mengalami gejala selama kurang lebih dua minggu sebelum pengobatan selesai. Pasien dianjurkan minum banyak cairan agar tubuh dapat membuang virus lebih cepat.
Metode pengobatan lain juga bisa dicoba seperti terapi oksigen jika pasien mengalami kesulitan bernapas dan pemberian cairan melalui infus ntuk mencegah kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) pasien.
Pada banyak kasus, pasien dewasa memerlukan pemulihan total tanpa perawatan tambahan. Tapi beberapa komplikasi mungkin muncul pada beberapa kasus yang mana pasien memiliki penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.
Pasien ini disarankan kembali menemui dokter untuk menjalani pemeriksaan demi mencegah meningitis kembali kambuh dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Sementara pada anak-anak, penting untuk membawa anak kembali menemui dokter setelah penyakit teratasi. Anak-anak lebih rentan terhadap efek jangka panjang dari kondisi ini misalnya hilangnya pendengaran. Kunjungan lanjutan akan membantu memastikan pemulihan.
Baca juga: Kenali Semua Penyebab Kanker Usus, Gejala, dan 6 Langkah Mencegahnya.
F. Pencegahan Meningitis
Meningitis dapat mengancam nyawa seseorang khususnya yang disebabkan oleh bakteri. Pencegahan terbaik penyakit ini adalah dengan vaksin meningitis khususnya sejak anak-anak.
Meski vaksin meningitis/meningokokus tidak termasuk dalam daftar imunisasi standar bagi anak-anak, vaksin ini dapat melindungi anak-anak dari berbagai penyakit yang dapat berujung pada meningitis. Vaksin-vaksin ini meliputi:
- MMR (campak, gondok, dan rubella)
- Cacar air
- Pneumokokus (PCV atau PPSV) – Vaksin ini melindungi anak-anak dari bakteri yang dapat menyebabkan Meningitis. Selain diberikan pada setiap bayi, vaksin ini juga dianjurkan bagi mereka yang memiliki cangkok koklea untuk membantu mereka mengatasi hilangnya pendengaran.
Vaksin meningitis/meningokokus bisa juga diberikan bagi mereka yang sedang dalam perjalanan ke negara-negara dimana kasus meningitis sering terjadi. Bisa pula diberikan pada mereka yang memiliki cacat pada sistem kekebalan tubuh berapapun usia mereka.
Meski tidak termasuk dalam daftar imunisasi standar, kamu bisa berkonsultasi ke dokter untuk membahas mengenai apakah kamu atau anak kamu memerlukan vaksin meningokokus atau tidak.
Selain pemberian vaksin meningitis, ada juga beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko terjangkiti Meningitis seperti:
- Sering mencuci tangan
- Menghindari orang-orang yang menderita Meningitis dan tempat yang terpapar radang
- Menghindari hewan liar
- Mencegah gigitan nyamuk dan serangga
Itulah gejala meningitis pada orang dewasa dan anak-anak yang patut kamu ketahui. Jika memiliki gelala yang disebut di atas, kamu bisa mempertimbangkan pergi ke dokter. Semoga artikel gejala meningitis di atas bermanfaat.