6 Film Horor Jepang yang Nggak Seram Sama Sekali
26 Oktober 2021 by Dwi Ayu Silawati
Film Horor Jepang yang nggak seram sama sekali.
Sebagai empunya film horor terseram di dunia, film horor Jepang memang selalu dapat rating tinggi kalau sudah diulas. Banyak penonton yang mengaku tak pernah kecewa dengan ide-ide gila film horor Jepang yang selalu bikin merinding hingga ngeri berhari-hari.
Kalau begitu, sebelum tidur kamu nggak disarankan buat nonton film horor Jepang daripada nggak bisa tidur setelahnya. Namun, tak semua sebrutal dan seseram itu. Bahkan, jumpscare-nya yang lemah nggak bakal bikin kamu kaget dan deg-degan.
Film horor Jepang yang sama sekali nggak menakutkan
Karena lemahnya kehororan yang ditayangnya, sepertinya film horor Jepang ini kurang tepat jika masuk dalam daftar best of the best. Level seramnya sedang dan banyak yang bilang aman ditonton sendirian. Benarkah?
Haze, ternyata eksekusi itu penting dalam sebuah film
Film horor Jepang ini sebenarya dikembangkan dari sebuah film pendek berjudul sama. Akhirnya, dirilis dalam versi lebih panjang sekitar 49 menit yang penuh teka-teki. Jadi, kamu akan bertemu dengan seorang pria yang tiba-tiba terbangun dengan luka parah di bagian perutnya yang terus mengucurkan darah.
Ia tak mampu banyak bergerak dengan luka itu dan mendapati ia dikurung di sebuah ruangan berdinding bata yang gelap. Tak tahu nyata atau tidak, ia bertemu dengan seorang perempuan yang terus mengajaknya berdiskusi tentang apa yang terjadi dan bagaimana cara menyelamatkan diri dari penderitaan ini.
Meski terdengar depresif dan menegangkan, banyak yang menganggap film horor Jepang ini kurang tegang. Apalagi cara kedua karakter berdiskusi sangat lambat jadi mengurangi tensi dalam film ini. Mungkin ini strategi si filmmaker membuat film yang depresif, tetapi justr terkesan melelahkan dan parahnya membosankan.
Reincarnation, mudah ditebak
Bukan termasuk dalam film horor Jepang terbaik, kisah dimulai dengan ide gila seorang profesor yang penasaran dengan teori reinkarnasi. Untuk membuktikannya, ia pun pergi ke sebuah hotel dan membunuh belasan orang termasuk putranya. Lalu ia bunuh diri.
Kejadian ini menghebohkan Jepang, hingga salah satu sutradara akhirnya berniat untuk memfilmkan insiden ini di hotel yang sama di hari yang sama 30 tahun kemudian. Namun, saat proses syuting salah satu aktris mulai dihantui. Ia berusaha mencari tahu lebih dalam tentang profesor dan teori reinkarnasi tersebut.
Meski terlihat menjanjikan, film ini termasuk cukup biasa dibanding film horor lain. Efek ngeri setelah menontonnya sangat kecil dan hampir tak terasa.
One Missed Call, versi Jepang dan Baratnya sama-sama kurang gereget
Jadi film horor Jepang terlaris, layar lebar yang dirilis awal 2000-an ini memang sangat lekat di kategori film horor Jepang. Kepopulerannya memang hampir setara dengan The Eye. Sayangnya, film ini dinilai terlalu biasa dengan plot yang mudah ditebak.
Dikisahkan Yumi memiliki seorang kawan bernama Yoko yang menerima sebuah telepon misterius. Ketika dicek tanggal teleponnya, tercantum tanggal dua hari setelah hari di mana Yoko menerima telepon tersebut. Yoko bisa mendengar dirinya sendiri berteriak histeris.
Tepat pada tanggal di mana telepon tersebut tercantum, Yoko meninggal karena insiden tragis. Yumi berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan menemukan beberapa legenda dan kejadian yang sama. Hingga ia dikejutkan dengan telepon dari masa depan yang sama dengan Yoko.
Link download film One Missed Call
Baca juga: Film Horor Jepang Terseram yang Bikin Bulu Kuduk Merinding
Dark Water, ending-nya lumayan menyelamatkan film ini dari kegetiran
Yoshimi adalah seorang ibu muda yang baru bercerai dan pindah ke apartemen murah bersama putri kecilnya. Kejadian tak nyaman mulai terjadi, salah satunya adalah tetesan air yang mengalir dari atap kamar mereka. Ia mengira itu adalah kebocoran biasa.
Saat berusaha minta pertanggungjawaban dari pengelola apartemen, mereka tak menggubris aduan Yoshimi. Ia pun berusaha meminta pertanggungjawaban dari pemilik apartemen di lantai atasnya. Namun, tak ada jawaban yang menandakan bahwa kamar tersebut kosong.
Tak berhenti di situ, sejak memberanikan diri mengetuk kamar tersebut, kejadian aneh mulai menghantui Yoshimi di kamar apartemennya. Film horor Jepang terbaik ini sebenarnya cukup oke dengan akhir yang benar-benar di luar dugaan banyak orang. Namun, tengah filmnya sangat standar dan mudah ditebak.
Shirome, kalah saing dengan Noroi
Sekelompok remaja perempuan yang berusaha mencari popularitas dengan melakukan tantangan mengerikan yaitu masuk ke sebuah gedung bekas sekolah yang dipercaya penuh dengan kekuatan jahat. Banyak korban yang tak pernah kembali dari gedung tersebut setelah memasukinya.
Dikemas dalam bentuk dokumenter, film horor Jepang terlaris ini sebenarnya tidak buruk-buruk amat. Hanya saja jika sudah pernah menonton film dokumenter sejenis seperti Noroi, rasanya film ini tidak ada apa-apanya. Jumpscare-nya lemah, begitu pula dengan akting pemainnya yang masih sedikit kaku.
Cult, formula Paranormal Activity yang gagal memukau penonton
Dikenal pula dengan judul Karuto, film horor Jepang ini menceritakan 3 aktris yang ditugaskan meliput acara televisi yang membahas kejadian eksorsisme di sebuah keluarga. Menggunakan konsep mirip dengan Paranormal Activity, penonton diajak mengamati pergerakan lewat kamera yang dipasang di sekeliling rumah.
Lagi-lagi, sebenarnya tak ada kesalahan fatal yang membuat film horor Jepang terbaik ini. Konsep dan ide ceritanya mudah dilupakan penonton. Kurang membekas dan membosankan, kamu yang bukan penggemar berat horor bakalan dibikin ngantuk.
Terbukti sudah, tak semua film horor Jepang ternyata berhasil memukau penonton. Beberapa justru membuatmu tertidur atau tak lagi penasaran dengan bagian akhirnya.
