Cara Merawat Anggrek yang Bisa Dipraktikkan Oleh Pemula
03 Februari 2020 by Dwi Ayu SilawatiTips dan cara merawat anggrek yang terlengkap
Anggrek adalah bunga indah yang sering didapati di dataran tinggi yang tak bisa dipungkiri pesonanya. Namun di balik keindahannya, ada harga mahal yang harus dibayar untuk memilikinya. Belum lagi cara merawat anggrek yang dikenal tidak mudah.
Tanaman ini biasanya tidak hidup di pot atau di tanah langsung, melainkan menggantung di sisi batang pohon. Beberapa jenisnya bahkan harus ditanam di media khusus dan berada di tempat yang kelembapannya pas.
Cara merawat anggrek bagi pemula
Meski terdengar melelahkan, sebenarnya cara merawat anggrek tidak sesulit yang dibayangkan. Hanya saja ada teknik khusus yang sedikit berbeda dengan bunga lainnya. Berikut ini sudah ada rangkuman lengkap untukmu tentang berbagai cara merawat bunga anggrek agar tak mudah layu dan mati.
Jenis tanaman anggrek yang tersebar di dunia
Anggrek memiliki lebih dari 800 genus dan 22.000 spesies yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Dengan status tersebut, mereka pun dijuluki tanaman paling kaya ragam. Sifatnya yang suka di tempat lembap pun membuatnya banyak ditemukan di wilayah beriklim tropis seperti Asia, Amerika Tengah, serta Amerika Selatan.
Anggrek tidak tumbuh langsung di permukaan tanah, melainkan di batang pohon atau di bebatuan berlumut. Meski jenisnya mencapai ribuan, hanya ada beberapa jenis anggrek yang biasanya dibudidaya dan diperjualbelikan. Berikut beberapa jenis tanaman anggrek yang bisa ditemui di Indonesia.
Cattleya
Jenis bunga anggrek yang memiliki warna dominan magenta atau ungu tergantung dari spesies dan hasil persilangannya. Cattleya berasal dari regional Amerika Tengah dan Selatan, tetapi kemudian disebarkan ke berbagai penjuru dunia. Spesies ini juga memiliki warna indah yang mencolok, serta aroma yang sedap.
Cymbidium
Spesies ini dikenal dengan nama boat orchids dengan ukuran bunga yang cukup kecil dibandingkan anggrek lainnya. jenis ini berbunga cukup lebat dan indah dipandang. Cara merawat anggrek yang satu ini termasuk sangat mudah dan sering dipilih oleh para pemula.
Dendrobium
Jenis anggrek yang paling umum lainnya adalah Dendrobium. Warnanya merupakan semburat magenta dan putih. Jenis ini dikenal sebagai yang paling banyak berbunga di dunia. Ia juga sangat mudah dikenali lewat warnanya yang mencolok. Ia lebih sering ditemukan di daratan Asia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.
Ludisia
Jenis tanaman anggrek ini dikenal pula dengan nama jewel orchid. Ukuran bunganya tergolong kecil, tetapi cukup lebat dan sangat menarik. Ia juga termasuk jenis anggrek yang mudah dibudidayakan. Biasanya ia ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Phaius
Dikenal dengan nama nun's orchid, tanaman anggrek yang satu ini memiliki bentuk bunga yang cukup berbeda dari biasanya. Lebih lebar dan panjang serta bermekaran ke arah bawah membentuk lidah. Biasanya, bunga ini bermekaran selama Desember-Januari. Keberadaannya biasanya di Kepulauan Pasifik, Afrika, Asia, dan Australia.
Phalaenopsis
Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan istilah anggrek bulan. Warnanya putih gading atau kuning dengan semburat garis magenta. Ia sering pula disarankan bagi pemula yang masih awam dengan anggrek.
Cara merawat anggrek bulan ini cukup mudah karena ia bisa tumbuh dengan cepat serta dapat ditempatkan di lokasi yang tidak terlalu banyak cahaya. Anggrek jenis ini ditemukan di sepanjang daratan Asia dan Australia.
Sudah tahu berbagai jenis tanaman anggrek yang ada di dunia, 'kan. Kini saatnya mengenali serba-serbi cara merawat bunga anggrek yang terkenal ribet itu.
Baca juga: Manfaat Brotowali yang Khasiatnya Mujarab!
Media tanam bunga anggrek yang paling tepat
Sebelum memulai merawatnya, tentu kamu perlu memastikan apakah anggrek milikmu sudah di habitat yang tepat. Anggrek biasanya ditanam dengan media yang lembap, bisa berupa kombinasi dari tanah liat, pasir, dan potongan dahan pohon (bark chips). Beberapa juga menggunakan sphagnum moss, atau satu spesies lumut tertentu yang memiliki tekstur mirip spons.
Bark chips dan sphagnum moss memiliki fungsi menjaga kadar air dalam tanah dan menjaga kelembabannya untuk beberapa hari sebelum ada jadwal penyiraman berikutnya. Kebanyakan anggrek menyukai kelembapan, terutama untuk jenis Cypripedium reginae (lady's slipper) serta Phaius tankervilleae (nun's orchid)
Bark chips sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan lumut, tetapi tidak bisa menyimpan banyak air alias cepat kering. Maka dari itu, ia lebih cocok untuk jenis anggrek tertentu yang tidak membutuhkan kelembaban tinggi seperti Phalaenopsis (anggrek bulan) dan Cattleya.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah proses pergantian pot atau media tanam. Ini karena biasanya media tanam akan terurai seiring zaman. Biasanya setiap 1-2 tahun sekali, kamu harus menggantinya dengan yang baru. Cara memindahkannya pun sebenarnya cukup mudah.
Setelah dicabut dan dipisahkan dari media tanam lama, langsung buang akar-akar anggrek yang sudah mati. Akar yang mati akan terlihat dari warnanya sudah mulai menghitam atau gelap. Mereka harus dibuang sebelum dipindah ke media tanam baru.
Baca juga: Manfaat Daun Binahong untuk Kesehatan
Pupuk
Untuk pupuk, kamu tidak membutuhkan terlalu banyak. Hanya tambahkan sedikit saja tiap minggunya. Hindari pupuk urea sebisa mungkin dan ganti dengan jenis pupuk lainnya. Biasanya pupuk NPK 20-20-20. Jika memungkinkan cari pupuk khusus untuk bunga anggrek.
Jika tidak ada, kamu bisa menggunakan pupuk biasa dengan takaran mingguannya sebesar 1/4 dari petunjuk penggunaan pada kemasan. Pastikan pula keadaan media tanam sudah lembap sempurna sebelum proses pemupukan.
Bila media tanam terlalu kering, pupuk bisa memperparah keadaan tersebut dan membahayakan kehidupan tanaman anggrekmu. Meski hanya butuh sedikit, pupuk adalah faktor penting dalam cara merawat tanaman anggrek. Mereka adalah sumber nutrisi utama untuk anggrek yang sedang dikembangbiakkan.
Baca juga: Beragam Cara Menanam Buah Naga yang Tepat
Frekuensi penyiraman
Teknik menyiram adalah salah satu faktor penting dalam cara merawat tanaman anggrek. Anggrek dikenal menyukai tempat yang lembap. Tetapi pastikan pula bahwa media tanam yang sudah disiapkan tidak sampai menggenang. Genangan air bisa membuat akar anggrek cepat membusuk dan akhirnya mati.
Cek secara rutin tingkat kelembaban media tanam, biasanya penyiraman bisa kamu lakukan beberapa hari hingga seminggu sekali tergantung tingkat kelembaban tanahnya. Cara mengecek kelembapan tanah paling mudah adalah dengan menempelkan satu jari di permukaan. Kemudian usapkan dengan jari lainnya.
Kamu bisa merasakan apakah tanah masih lembap atau sudah mulai mengering. Pastikan untuk tidak membiarkan tanah terlalu kering. Sebelum mengering, silakan lakukan penyiraman. Cara menyiramnya sama saja dengan tanaman biasa. Biarkan sisa air keluar melalui lubang di bawah pot dan jangan sampai air menggenang di permukaan tanah. Lakukan sedikit demi sedikit.
Lakukan variasi hari penyiraman, jangan terlalu teratur dan monoton mengandalkan patokan hari. Selalu gunakan tingkat kelembalan media tanam sebagai patokan utamamu saat akan menyiram, sebab tiap jangka waktu tertentu tingkat kelembaban bisa saja bisa berubah.
Baca juga: Manfaat Daun Bidara Paling Mujarab
Pot yang tepat
Biasanya, kamu disarankan untuk menggunakan pot dari plastik yang transparan untuk memudahkan melihat kelembapan media tanamnya. Ketika terjadi kondensasi di dalam pot, artinya media tanam masih lembap. Kabut akan hilang ketika tanah mulai kering.
Kamu sebenarnya bisa menggunakan berbagai jenis pot sesuai selera bahkan pot keramik atau tanah liat sekalipun. Pastikan saja pot yang digunakan memiliki lubang di bagian bawah untuk memudahkan keluarnya air berlebih.
Baca juga: Manfaat Selada untuk Bantu Perbaiki Kualitas Hidup
Cahaya
Cara merawat tanaman anggrek berikutnya adalah dengan memperhatikan paparan cahaya yang diterima tiap harinya. Biasanya, anggrek suka berada di tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung, seperti di bawah pohon.
Bila hendak meletakannya di dalam rumah, tempatkan di dekat jendela. Tetap perhatikan posisinya, jangan terlalu dekat dengan kaca yang panas. Sebab, biasanya anggrek tidak bisa terpapar sinar matahari langsung. Hindari jendela yang menghadap utara atau selatan.
Tetap pula perhatikan jenis tanaman anggrek yang hendak dipelihara. Beda spesies, tingkat toleransi terhadap cahaya juga tidak akan sama.
Temperatur
Temperatur merupakan unsur penting dalam cara merawat anggrek bulan maupun jenis anggrek lainnya. Pastikan suhu udara di tempatmu menanam anggrek sudah tepat.
Anggrek tidak bisa hidup di tempat yang terlalu panas atau dingin, umumnya suhu ideal mereka adalah 21-26˚ Celcius yang sangat pas di wilayah tropis seperti Indonesia. Beberapa memang bisa hidup di tempat yang lebih dingin seperti Dendrobium yang masih bisa bertahan di suhu 10˚ lebih rendah.
Penyakit dan hama
Walau sudah mengikuti cara merawat bunga anggrek dengan tertib, kadang kamu masih harus dihadapkan pada masalah hama dan penyakit. Anggrek, seperti tanaman bunga lainnya sangat rawan terhadap serangan hama serangga dan bakteri. Ketika itu terjadi, langsung lakukan pemotongan pada bagian yang sudah terjangkit untuk memblok penyebaran.
Lakukan tindakan pencegahan dengan menggunakan disinfektan khusus seperti Physan pada daunnya sebulan sekali. Cara lainnya dengan menaburkan sedikit bubuk kayu manis pada bagian tanaman yang baru dipotong karena sudah berbunga atau mulai layu karena hama.
Jika cara di atas belum berhasil, lakukan usaha memindahkannya ke pot dan media tanam baru. Hama dan penyakit memang musuh yang umum dan cukup susah dicegah. Dengan pengalaman, biasanya seseorang akan mulai mengetahui beberapa tips mengatasi serta pencegahannya yang efektif.
Cara merawat anggrek bulan dan berbagai spesies anggrek lainnya sebenarnya tidak susah, mereka dikenal cukup mudah dipelihara asalkan peminatnya memiliki kemauan mempelajari beberapa seluk-beluknya yang harus diakui cukup spesifik dan berbeda dari tanaman bunga lainnya. Tertarik membudidayakan anggrek sendiri di rumah?