7 Fakta Film Alita: Battle Angel, Karya Terpendam Sutradara Avatar
31 Januari 2019 by Rindu VitalagasApa jadinya jika James Cameron menembus batas antara Motion Capture dan Live-Action sekali lagi?
Alita: Battle Angel, sebuah proyek James Cameron yang lama terkubur, rilis di bioskop Indonesia awal Februari 2019. Setelah lebih dari 15 tahun berlalu, film adaptasi manga Jepang itu pun bisa kita saksikan di layar lebar.
James Cameron memang merupakan seorang sutradara besar. Film-filmnya seperti Avatar, Titanic hingga Terminator nggak pernah gagal membuat orang memuji karyanya. Kali ini, James Cameron mencoba menggebrak dunia dengan film Alita: Battle Angel.
Berikut 7 Fakta Film Alita: Battle Angel, Karya Terpendam Sutradara Avatar
Alita: Battle Angel memang nggak lagi disutradarai oleh Cameron, tapi Cameron tetap memiliki andil besar dalam film ini. Film ini merupakan film yang dia korbankan demi Avatar tahun 2009 lalu dan kali ini, James Cameron akan memastikan Alita: Battle Angel masuk layar lebar. Berikut 7 fakta film Alita: Battle Angel.
Alita: Battle Angel merupakan film adaptasi manga Jepang
Alita: Battle Angel merupakan film adaptasi manga karya Yukito Kishiro. James Cameron dan partner filmnya, John Landau pergi ke Jepang agar mendapatkan restu Kishiro untuk mengangkat manga tersebut ke dalam film Hollywood.
Kishiro yang menyetujuinya sagat mendukung keputusan tersebut bahkan datang ke lokasi syuting untuk melihat perkembangan selama proses produksi Alita berlangsung. Cameron ingin filmnya ini sesuai dengan manga, termasuk semua elemen yang ada di dalam manga, terbukti Cameron mampu menyampaikan film Alita: Battle Angel merupakan gabungan dari empat buku pertama dari seri manganya.
Perjalanan panjang Alita: Battle Angel menuju layar lebar.
Beberapa tahun lalu, James Cameron dihadapkan dalam dua proyek ambisiusnya yaitu Avatar atau Alita: Battle Angel. Seperti yang kita tahu, pada akhirnya James Cameron memilih Avatar, yang menjadi film terlaris sepanjang masa hingga hari ini. Proyek Alita: Battle Angel yang terbengkalai pun akhirnya dilirik oleh sang sutradra bernama Robert Rodriguez.
Rodriguez memutuskan untuk melanjutkan proyek Alita dengan Cameron sebagai produsernya dan memperbaiki naskah yang sudah pernah dikerjakan oleh Cameron. Ironisnya, James Cameron hengkang dari kursi sutradara Alita: Battle Angel karena harus mengurusi sekuel dari Avatar [lagi].
Menggunakan teknologi Motion Capture Master yang seperti film Avatar.
Alita: Battle Angel merupakan film yang diadapatasi dari sebuah manga, dan membuat Rodriguez, Landau dan Cameron berusaha untuk membuat karakter manga senyata mungkin. Mereka juga ingin memberi sebuah sentuhan baru seperti manga dan live-action bersatu dalam sebuah film.
Keinginan tersebutlah yang membuat proses produksi Alita begitu lama. Akhirnya, teknologi dari film Avatar-lah yang digunakan kembali dalam membentuk sosok Alita, yaitu menggunakan teknologi Motion Capture Master.
Mata Alita disesuaikan dengan versi manganya.
Mata Alita menjadi perbincangan panjang baik dari pihak produksi maupun fans. Seperti yang kita tahu, gaya gambar mata dalam manga rilisan tahun 1990-an memiliki ciri khas mata yang lebar dan bulat, beda dengan zaman sekarang yang lebih kecil.
Alita dalam film dan manga memiliki mata yang sama-sama besar. Seperti yang disampaikan Rodriguez, mereka ingin menyesuaikan film tersebut sesuai dengan gambaran manga aslinya. Sedangkan para fans nggak sedikit yang menyatakan bahwa mata Alita dalam film terlalu besar dan nggak realistis untuk sebuah live-action. Hm, bagaimana menurutmu?
Adegan action lebih banyak memunculkan adegan pertarungan berpedang daripada pistol.
Jika kebanyakan film Hollywood lebih menggunakan pistol atau senjata api lainnya untuk adegan action, maka Alita lebih banyak menggunakan pedang sebagai bentuk pertahanan diri. Karena seperti yang kita tahu, Jepang lebih terkenal dengan kekuatan pedangnya dibandingkan dengan senjata api.
James Cameron menyebutkan bahwa jika film garapannya [Terminator] merupakan film ‘guns movie’, sedangkan Alita dianggap sebagai ‘sword movie’.
Rosa Salazar berhasil menyisihkan pesaing lainnya dalam memperebutkan peran Alita.
Sebelum Rosa Salazar terpilih memerankan sosok Alita, ada empat pilihan dihadapan James Cameron dan Robert Rodriguez. Mereka adalah Zendaya, Rosa Salazar, Maika Monroe dan Bella Throne. Mereka melakukan diskusi cukup panjang, hingga akhirnya peran tersebut jatuh pada Rose Salazar.
Cameron juga menambahkan, jika filmnya ini berhasil, maka dia akan membuat film sekuel Alita.
Sinopsis film Alita: Battle Angel.
Film Alita: Battle Angel mengambil latar belakang beberapa abad ke depan dengan kota yang sudah dipenuhi teknologi canggih. Sebuah robot yang terbengkalai bernama Alita (Rosa Salazar) ditemukan dalam Iron City oleh Ido (Christoph Watlz) yang merupakan seorang dokter cyber dan membawanya ke klinik untuk diperbaiki.
Alita kemudian terbangun dengan keadaan nggak mengingat apa pun dan membiarkan Ido menjadi figur ayah baginya. Di saat Ido berusaha menutup masa lalu Alita, Alita justru bertemu dengan Hugo (Keean Johnson) yang kemudian membantu Alita untuk mencari tahu jati dirinya di masa lalu.
Film ini dibintangi oleh Mahershala Ali, Eiza González, Jennifer Connelly, Michelle Rodriguez, Jackie Earle Haley, Ed Skrein, dan Casper Van Dien.
Itu tadi 7 fakta film Alita: Battle Angel, karya terpendam sutradara Avatar. Meskipun James Cameron sekarang disibukkan dengan sekuel Avatar, bukan berarti Alita akan terabaikan sekali lagi. Alita: Battle Angel tayang di bioskop mulai tanggal 14 Februari 2019l