7 Animasi DreamWorks yang Tak Pernah Terwujud karena Berbagai Hal
31 Januari 2019 by Juliarto WongosariGara-gara sering gonta-ganti manajemen, akhirnya film animasi ini hanya tinggal konsep aja.
Udah 20 tahun sejak film animasi DreamWorks muncul pertama kali di bioskop dengan debut animasi Antz dan The Prince of Egypt. Sejak ngeluarin animasi Shrek (2001), studio ini pun menjadi studio pertama yang mampu bersaing dengan Disney dalam dunia animasi dengan animasi hits seperti Kung Fu Panda dan How To Train Your Dragon.
Namun karena sering mengalami pergantian managemen, banyak film animasinya yang akhirnya batal tayang, hingga akhirnya tak pernah diproduksi. Padahal beberapa film animasi DreamWorks yang tak pernah terwujud ini sebenarnya punya potensi.
Berikut 7 Animasi DreamWorks yang Tak Pernah Terwujud
Beberapa film animasi ini sebenarnya sayang banget karena harus dibatalin, padahal rasanya keren banget kalo kita bisa melihatnya di bioskop. Yuk kita lihat 7 animas DreamWorks yang tak pernah terwujud karena berbagai hal.
Tusker
Tusker adalah film animasi DreamWorks yang menceritakan tentang kawanan gajah yang dalam perjalanan berbahaya melintasi Asia Tenggara. Seharusnya film animasi ini jadi film ketiga DreamWorks yang menggunakan CGI, seperti Antz dan Shrek.
Namun karena sering berganti-ganti identitas di tahun-tahun pertamanya, Tusker yang awalnya punya cerita yang dramatis hendak diubah penuh komedi, sebelum akhirnya film ini pun dilupakan. Imagi Animation udah membeli hak ciptanya dari DreamWorks, bahkan concept art-nya juga udah dirilis, tapi mereka bangkrut setelah kegagalan Astro Boy.
The Wanderer
Zaman sekarang ini udah jarang banget ada film animasi yang digambar dengan tangan. DreamWorks pun hanya pernah merilis satu di antara empat film animasi terbaiknya (Prince of Egypt), sebelum departemen animasi yang digambar tangan, ditutup padah tahun 2003.
Salah satu film animasi DreamWorks yang sedang digarap sebelum akhirnya memutuskan untuk menutup departemen tersebut adalah The Wanderer yang mengisahkan kisah beruang sirkus, disutradarai oleh Simon Well. Proses produksi sempat terhenti karena Simon Wells lebih memilih fokus di film live-action pertamanya The Time Machine, tapi setelah ia kembali, departemen tersebut udah ditutup.
InterWorld
Interworld adalah naskah film animasi DreamWorks yang tak pernah terwujud, yang awalnya hendak dijadikan serial TV di tahun 1996. Menceritakan tentang seorang anak yang bertemu dirinya dari dunia paralel yang lain, naskah yang ditulis Michael Reeves yang pernah dapet Emmy Awards (Batman: The Animated Series) ini ditolak di mana-mana.
Akhirnya Michael memutuskan untuik merilisnya sebagai buku bersama Neil Gaiman. Di tahun 2007, tahun yang sama dengan rilis buku pertamanya, DreamWorks tiba-tiba tertarik untuk menjadikannya film animasi, tapi akhirnya hanya jadi wacana.
Alma
Dari tahun 2010 hingga 2012, Guillermo Del Toro bergabung sebagai creative consultant dan produser eksekutif DreamWorks. Salah satu proyek yang hampir diterima DreamWorks dan Del Toro adalah Alma, film animasi yang diangkat berdasarkan film horor pendek 2009 yang dibuat Rodrigo Blaas.
Namun, Rise of the Guardians, salah satu film animasi DreamWorks yang banyak melibatkan Del Toro, ternyata jeblok di pasaran. Mereka pun memutuskan untuk meninggalkan konsep yang lebih gelap seperti Alma, menjadikannya salah satu fillm animasi DreamWorks yang tak pernah terwujud.
Maintenance
Komik Maintenance garapan Jim Massey dan Robbi Rodriquez bercerita tentang petugas kebersihan yang bekerja di laboratorium penjahat. Komik komedi sci-fi ini sesuai banget dengan DreamWorks Animation saat itu, ketika Monsters vs. Aliends dan Megamind rilis.
Pihak studio udah membeli hak rilis filmnya, tapi sejak akuisisi tersebut di tahun 2010 hingga sekarang, nggak ada kabar lebih lanjut lagi mengenai proyek ini. Berharap aja DreamWorks mulai mengerjakannya, mengingat salah satu karakter ciptaan Rodriquez, Spider-Gwen, ternyata cukup terkenal dan udah muncul di Spider-Man: Into the Spider-Verse.
Me and My Shadow
Me and My Shadow udah tiga kali mengalami pergantian sutradara dan dua visual style sebelum akhirnya jadi salah satu film animasi DreamWorks yang tak pernah terwujud. Cerita yang dibuat Mark Dindal ini menceritakan kisah bayangan dari orang paling membosankan di dunia yang berusaha mencari hidup yang lebih menarik. Orangnya menggunakan CGI, sedangkan bayangannya digambar tangan.
Dindal kemudian digantikan Alessandro Carloni, dan sejak saat itu jadwal tayangnya pun mundur terus sebelum akhirnya menghilang. Edgar Wright dikabarkan hendak ngerjain ulang dengan konsep live-action/CG hybrid, tapi dua tahun kemudian, pergantian managemen membuat film animasi ini terkubur sekali lagi.
Mumbai Musical
Setelah mengalami beberapa masalah finansial, DreamWorks membatalkan semua animasi yang rilis tahun 2015 untuk mempersiapkan diri sebelum dibeli oleh Universal. B.O.O: Bureau of Oterhworldly Operations (yang dibatalkan enam bulan sebelum rilis), Puss in Boots 2 dan Madagascar 4 adalah proyek yang dibatalkan saat itu, namun yang paling mengecewakan adalah dibatalkannya film animasi Mumbai Musical.
Mumbai Musical mengadaptasi cerita Ramayana, yang diceritakan menurut perspektif si karakter monyet. Film animasi DreamWorks yang tak pernah terwujud ini rencananya merupakan film musikal Bollywood yang dinyanyikan A.R Rahman dan Stephen Schwartz. Sayang, padahal concept art-nya cantik banget kalo dilihat di layar lebar.
Itulah 7 film animasi DreamWorks yang tak pernah terwujud karena berbagai hal. Seandainya film animasi ini dirilis, pasti bakal keren banget karena konsep cerita dan visualisasinya yang unik.