6 Film Horor yang Diadaptasi dari Novel Karya Risa Saraswati
04 Februari 2020 by Disfira IkaMencekam dan menakutkan.
Apakah horor adalah genre film yang jadi favoritmu? Jika kamu sedang mencari referensi film horor Indonesia, sepertinya cerita yang diadaptasi dari novel buatan Risa Saraswati bisa kamu tonton.
For your information, musisi yang pernah nge-band dengan Sarasvati ini sudah menelurkan banyak novel. Bukan cinta-cintaan, Risa Saraswati lebih memilih untuk menceritakan tentang pengalaman horornya sebagai orang indigo yang bisa melihat makhluk tak kasat mata.
Menjadi sorotan karena menarik banyak orang karena ceritanya yang anti mainstream, tidak sedikit dari novelnya yang diadaptasi sebagai film. Menjadi langganan untuk digarap oleh sutradara Awi Suryadi, jangan sampai kelewatan untuk nontonin semua filmnya untuk merasakan pengalaman horor yang tak terlupakan.
Novel Danur yang difilmkan dan rilis pada 2017
Film ini diangkat dari novel dengan judul sama. Berawal dari kesukaannya menulis diary, Risa mencoba menuliskan kesehariannya dalam buku. Di novel pertama yang dirilis pada 2012 ini, Risa Saraswati menceritakan tentang awal mula dia menyadari dirinya indigo hingga bertemu teman-teman hantu Belandanya.
Dalam versi film yang dirilis pada 2017 silam, Prilly Latuconsina lah yang berperan sebagai Risa. Untuk pemain yang memerankan teman kecilnya seperti Peter, Hans, Hendrick, William, dan Hansen, dia memilih dengan pertimbangan dan persetujuan dari teman gaibnya.
Danur 2: Maddah yang tayang setahun setelah Danur
Diadaptasi dari novel Maddah, di sini diceritakan tentang kelanjutan petualangan mistis Risa dengan Peter CS. Di sini, gengnya Risa mengalami yang namanya penambahan anggota. Kali ini, mereka bertemu dengan Marianne dan Norma yang menambah keseruan cerita horornya.
Persahabatan beda dimensi ini tetap terjalin saat Risa masih kecil hingga dewasa. Sering dicap aneh, tapi dalam film Risa Saraswati yang masih diperankan oleh Prilly Latuconsina tetap menikmati harinya yang “nggak biasa”.
Rasuk yang dirilis di toko buku pada 2015, difilmkan pada 2018
Di karyanya ini, Risa tidak menceritakan tentang dirinya dan teman tak kasat matanya. Rasuk menceritakan tentang kisah hidup dan asmara dari wanita yang bernama Linggar Jenaka.
Terasa seperti fiksi, tapi jika membaca novel sekaligus menonton filmnya, kamu bakal masuk dan menjadi bagian dalam ceritanya. Di versi film Risa Saraswati yang dirilis di bioskop pada 2018, ada Shandy Aulia yang digandeng untuk menjadi Linggar Jenaka-nya.
Baca juga: Film Horor Netflix Terbaik yang Bikin Kamu Merinding Abis!
Bukan teman, Risa menceritakan tentang Asih dan kepahitan yang dialaminya
Asih bukanlah teman dari Risa. Dia adalah hantu wanita berenergi kuat yang sering mengganggunya. Novel yang dirilis pada 2017 ini difilmkan pada 2018.
Di sini, diceritakan tentang tentang pengalaman pahit yang dirasakan Asih. Bukan mengarang bebas, dengan kekuatan yang tak kasat mata, Risa menyampaikan apa yang diceritakan Asih melalui tulisannya.
Silam yang tidak ada hubungannya dengan sekuel Danur
Hampir sama dengan Rasuk, Silam sama sekali tidak ada hubungannya dengan sekuel Danur. Tayang pada akhir 2018 lalu, malapetaka yang menimpa Baskara terjadi setelah dia datang ke rumah omnya.
Selama kurang lebih 1 jam 20 menit, kamu akan dibuat berdebar saat melihat pengalaman mistis yang dialami anak kecil bernama Baskara ini. Mencekam dan bikin deg-degan, film ini nggak disarankan untuk ditonton tengah malam.
Danur 3: Sunyaruri yang bakal tayang pada 2019 ini
Film kelanjutan dari sekual Danur, film ini dikabarkan bakal tayang pada 2019 ini. Sekual lanjutan yang diangkat dari novel Sunyaruri ini menceritakan tentang Risa yang melewati gangguan hantu seorang diri.
Saat itu, Risa sempat ditinggal pergi oleh teman-teman tak kasat matanya. Di novel yang dirilis pada 2013 ini menceritakan tentang bagaimana Risa bertahan dari gangguan makhluk yang sebenarnya sama sekali tidak ingin dia ajak komunikasi.
Mulai dari yang paling baru hingga yang masih akan dirilis, itu dia beberapa novel horor dari Risa Saraswati yang diadaptasi dalam film. Digarap oleh beberapa sutradara dan produser, layar lebar ini sama mencekamnya dibanding dengan versi tulisannya.