Daftar Gelap Malpraktik dan Bencana Akibat Eksperiman Psikologi

bencana eksperimen psikologi
Malpraktik yang membahayakan | keepo.me

Tragedi ilmu pengetahuan yang menyebabkan krisis

Psikologi adalah ilmu sudah dipelajari sejak dahulu kala. Sejak awal, bidang ini telah membantu manusia untuk memahami tentang diri sendiri dan interaksi dengan dunia.

Banyak percobaan psikologi yang telah diakui sebagai terapi yang tepat. Ini memungkinkan para peneliti melakukan pengobatan dan memberi wawasan pada motivasi dan tindakan manusia.

Sayangnya, beberapa percobaan malah berakhir mengerikan, menghancurkan hidup seseorang dan memberi noktah hitam terhadap ilmu psikologi. Berikut adalah daftar kelam malpraktrik dari percobaan psikologi yang berakhir tragis.

bencana eksperimen psikologi
Stanford experiment | www.kcrw.com

1. Percobaan di Penjara Stanford

Di Penjara Stanford terlah terjadi sebuah percobaan pada 1971 silam. Diinisiasi oleh Philip Zimbardo dari Universitas Stanford, ia berniat mempelajari perilaku orang biasa yang ditempatkan dalam penjara buatan.

Zimbardo mencoba mencari tahu yang terjadi apabila orang normal ditempatkan dalam situasi yang memungkinkan mereka berbuat kejam. Subjek dari percobaan ini adalah 24 orang mahasiswa yang tidak memiliki catatan kriminal dan sehat secara psikologis.

Di penjelasan yang diberikan kepada volunteer ini, Zimbardo ingin mempelajari tentang terciptanya situasi psikologis melalui manipulasi lingkungan fisik. Penjara buatan ini ada di di Fakultas Psikologi Universitas Stanford.

Tempatnya dibuat menyerupai penjara sungguhan, lengkap dengan sel gelap tanpa ada jendela dan jam. Ini bertujuan supaya para subjek percobaan tidak mengetahui waktu yang telah berlalu.

Volunteer yang menjadi tahanan didatangi ke rumah dengan mobil polisi sungguhan. Ia ditangkap, digeledah dan diborgol di depan umum. Sesampainya di penjara, mereka digeledah, ditelanjangi kemudian dimasukkan ke sel penjara dengan mata tertutup.

Setelah dibiarkan beberapa saat, kakinya dirantai dan dipakaikan baju penjara dengan kode di punggung masing-masing. Treatment ini persis seperti yang diterima oleh tahanan yang sebenarnya.

Pada hari pertama, subyek percobaan menjiwai peran masing-masing sebagai penjaga dan tahanan. Seolah itu bukan eksperimen dan ada dalam penjara asli. Di hari ke-2, beberapa tahanan memohon untuk dikeluarkan dari tempat. Pada hari ke-5, ada sepuluh tahanan yang dibebaskan.

Percobaan ini direncanakan berlangsung selama 14 hari. Pada hari ke-6, eksperimen ini harus diberhentikan karena perilaku sipir yang semakin kejam. Para tahanan juga mengalami tekanan secara emosional.

Setelah mendapat protes dari istri Philip Zimbardo yang juga psikolog Universitas California, Berkeley, eksprimen ini dihentikan. Zimbardo menyimpulkan bahwa orang biasa yang sehat secara psikologis dapat melakukan kejahatan apabila dihadapkan di situasi yang memungkinkan.

bencana eksperimen psikologi
Moster study | www.learning-history.com

2. Monster study

Monster study adalah percobaan kegagapan bicara pada 22 anak yatim di Davenport, Iowa pada 1939. Penelitian ini dilakukan oleh Wendell Johnson dari University of Iowa.

Ia menempatkan anak-anak dalam kelompok kontrol dan eksperimen. Johnson memberikan terapi bicara positif pada sebagian anak-anak tersebut dengan memuji kelancaran bicara.

Kepada sebagian anak lagi, ia berbicara dengan nada negatif. Johnson meremehkan kegagapan dan bilang bahwa mereka bodoh. Banyak dari anak yatim piatu normal yang malah menderita efek psikologis negatif setelah mendengar ucapan itu.

Ternyata anak yang dulunya baik-baik saja malah mengalami kegagapan di kemudian hari. Pada 2007, 6 anak yatim ini menerima dana $925 ribu sebagai bentuk kompensasi akibat kerusakan mental yang dialami.

Baca juga: Eksperimen Mengerikan yang Manusia Sebagai Obyek Utama

bencana eksperimen psikologi
MK ULTRA | mkultragirl.org

3. MK ULTRA

Frank Olson adalah seorang karyawan sipil angkatan darat Amerika Serikat. Ia ditempatkan di sebuah instalasi rahasia di Frederick, Maryland yang disebut dengan Kamp Detrick pada saat itu.

Sepuluh tahun bekerja di sana, Olson yang tidak tahan menjadi subyek rezim militer. Ia pun memutuskan untuk keluar.

Setelah keluar dari pekerjaan itu, Olson mulai membicarakan rahasia yang diketahui pada semua orang. Padahal ia sudah disumpah untuk tidak membocorkan soal tempat itu.

Semasa bekerja di Kamp Detrick, Olson mengerjakan hal seputar pengembangan senjata beracun dan mematikan dengan menggabungkan zat biologi dan kimia. Sekitar 1950, CIA membentuk aliansi langsung dengan divisi tempat Olson bekerja untuk militer Amerika Serikat.

Aliansi itu diberi kode MK NAOMI sebagai bagian dari proyek yang MK ULTRA. Proyek penelitian itu memberikan 147 sekolah tinggi, universitas dan lembaga penelitian di seluruh negeri. Tujuannya untuk penelitian rahasia tentang heroin, LSD, mescaline dan morfin.

Mereka mempelajari efek dan bagaimana obat itu dapat dijadikan sebagai senjata. Teknologi yang dikembangkan di MK ULTRA diambil dan diterapkan untuk operasi lapangan yang dilakukan di Eropa, Jerman Timur dan Rusia.

Akibat membocorkan informasi ini, ia ikut terbunuh pada uji coba yang dilakukan pada Agustus 1951 di desa kecil di selatan Perancis. CIA mendanai Kamp Detrick untuk melakukan eksperimen di sana dengan di desa tersebut.

Uji coba penyemprotam LSD aerosol membuat 500 penduduk desa bereaksi. Tiga di antaranya bunuh diri dan 40 lainnya harus dirawat di institusi kejiwaan terdekat.

bencana eksperimen psikologi
Gajah di kebun binatang | pikroll.com

4. Penyuntikan LSD ke gajah

Pada 1962, direktur Lincoln Park Zoo di Oklahoma City bernama Warren Thomas menyuntikkan LSD ke gajah bernama Tusko. Dengan 3.000 kali dosis manusia, penyuntikan ini percobaan untuk menentukan agresivitas dan kadar hormon tinggi pada gajah jantan.

Namun, satu-satunya kontribusi yang dihasilkan Thomas adalah membuat sebuah bencana. Pasalnya Tusko mati tak lama setelah jatuh pingsan dan kejang-kejang.

Baca juga: Ketika Kaum Bumi Datar Berusaha Buktikan Teorinya

bencana eksperimen psikologi
Milgram | allthatsinteresting.com

5. Percobaan Milgram

Percobaan Milgram dikenal sebagai percobaan otoritas yang diinisiasi oleh Stanley Milgram pada 1961. Ia adalah seorang profesor psikologi dari Universitas Yale yang penasaran tentang efek figur otoritas.

Eksperimen ini dilakukan setelah sidang terhadap kriminal Perang Dunia II, Adolf Eichmann. Eichmann yang juga seorang Nazi diadili karena telah membunuh banyak orang Yahudi. Eichmann berdalih hanya menuruti perintah atasannya.

Peserta dari percobaan ini dicari melalui sebuah iklan di koran lokal. Sebagai kompensasi, 40 pesertanya menerima uang sebesar $4.50. Setiap partisipan mengambil undian dan diminta berperilaku menjadi murid atau guru.

Tugas guru adalah membaca soal dan murid menjawab dengan menekan tombol yang disediakan. Jika jawaban salah, guru harus menyetrum muridnya dengan tegangan mulai dari 15 hingga 450 volt.

Ketika volt mencapai angka 300, murid meminta untuk dihentikan. Caranya adalah dengan patuh dan menurut. Dari 40 peserta, 26 orang memberikan tegangan tingkat tertinggi. Sementara 14 orang berhenti sebelum mencapai tingkat paling tinggi.

bencana eksperimen psikologi
Tony LaMadrid | unethicalexperiments.weebly.com

6. Tony LaMadrid

Banyak penderita skizofrenia yang ikut penelitian yang diadakan University of California. Mereka diharuskan berhenti minum obat dalam program yang dimulai pada 1983. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberi informasi kepada dokter untuk mengobati skizofrenia dengan lebih baik.

Ternyata penelitian ini mengacaukan kehidupan para subyek tes. 90% di antaranya kambuh dan mengalami penyakit mental. Salah satu peserta, Tony Lamadrid, melompat menuju kematiannya dari atap enam tahun setelah pertama kali ikut dalam penelitian ini.

Baca juga: Fakta Josef Mengele, Dokter Gila yang Dijuluki Malaikat Kematian di Perang Dunia II

bencana eksperimen psikologi
pit of despair | allthatsinteresting.com

7. Lubang keputusasaan

Psikolog Harry Harlow terobsesi dengan konsep cinta. Tidak menulis puisi dan lagu cinta, ia memulai eksperimen mengerikan pada monyet pada 1970-an. Ia mengurung monyet dan mengisolasinya dalam alat pit of despair.

Ruang kosong yang merampas stimulus dan sosialisasi hewan mengakibatkan monyet percobaa menjadi gila dan mati kelaparan. Harlow mengabaikan kritik dari rekannya. Penelitiannya dicap sebagai percobaan mengerikan dan memancing gerakan perlindungan hewan.

bencana eksperimen psikologi
The third wave | www.commonlit.org

8. The Third Wave

Sama seperti Milgram, The Third Wave yang diadakan pada 1967 adalah percobaan untuk mengeksplorasi cara agar masyarakat demokratis dapat dihasut oleh fasisme. Mengajak kelas siswa SMA sebagai subyek, para peneliti menciptakan sistem.

Beberapa siswa dianggap sebagai anggota sebuah perkumpulan bergengsi. Para siswa menunjukkan peningkatan motivasi belajar. Namun yang mengkhawatirkan adalah bersemangat untuk melakukan hal jahat. Mengucilkan non-anggota dari kelas, misalnya.

Yang lebih menyeramkan, perilaku ini berlanjut terus di luar kelas. Setelah berjalan empat hari, percobaan ini dianggap telah di luar kendali dan dihentikan.

Baca juga: Relawan Penelitian Ini Terjun dari Pesawat Tanpa Parasut

bencana eksperimen psikologi
Pengobatan gagal | www.history.com

9. Terapi "penyembuhan" homoseksual

Pada 1960, homoseksualitas dianggap sebagai penyakit mental. Banyak orang yang secara sukarela mencari cara untuk menyembuhkan diri dari ketertarikan seksual kepada lawan sejenis.

Terapi eksperimental pengalihan dimulai ketika para homoseksual diberi setruman listrik dan suntikan yang menyebabkan muntah. Konsep awalnya adalah mengasosiasikan rasa sakit dengan peyakit.

Alih-alih menyembuhkan, percobaan ini malah merusak psikologis pasien. Setidaknya satu orang meninggal setelah koma akibat “pengobatan" ini.

Baca juga: Pria Ini Konsumsi Makanan Kadaluarsa Selama Setahun

bencana eksperimen psikologi
David Reimer | www.youtube.com

10. David Reimer

David Reimer adalah anak laki-laki yang sehat dan normal. Ketika disunat di usia 8 bulan, terjadi malpraktik yang mengakibatkan sebagian penisnya hampir hancur karena alat potong yang digunakan.

Khawatir akan keselamatan dan kelangsungan hidup anaknya, orangtua David membawanya ke rumah sakit dan bertemu dengan seorang psikolog ahli di bidang perkembangan seksual bernama Dr. John Money.

Psikolog itu menyarankan David untuk mengubah jenis kelamin menjadi perempuan. Sisa penisnya direkonstruksi menjadi vagina, disuntik hormon estrogen, kemudian mengganti namanya menjadi Brenda.

Yang tidak diketahui orangtua David, Dr. Money menjadikan anaknya sebagai subyek penelitian yang membuktikan pola asuh yang menentukan identitas gender.

Setelah prosedur operasi selesai, perilaku David atau Brenda jadi lebih femimin. Sejak usia 22 bulan, David harus buang air melalui lubang yang dibuat di daerah perutnya. Hal ini berlangsung sampai usianya 2 tahun.

Ia menolak mengenakan pakaian perempuan dan merobek semua bajunya. Brenda menolak bermain boneka dan lebih memilih bermain dengan pistol mainan. Ia beberapa kali protes dan mempertanyakan kepada orangtua dan gurunya bahwa ia merasa sebagai laki-laki.

Dr. Money yang meneliti Brenda menolak permintaan orangtua Brenda untuk menjelaskan kepada identitas gendernya yang sebenarnya. Di usia 13 tahun, ada niatan untuk ingin mengakhiri hidupnya. Orangtuanya akhirnya memberitahu identitas yang sebenarnya.

Brenda kembali melalukan operasi mengubah kelaminnya menjadi laki-laki. Sementara Dr. Money tetap menolak untuk mengungkap identitas asli Brenda. Meski akhirnya menikah dan mempunyai 3 anak tiri, Brenda yang kembali menjadi David mengalami depresi dan trauma akibat eksperimen Dr. Money.

Pada 5 Mei 2004 ketika menginjak usia ke-30, David meninggalkan surat terakhir kepada istri dan psikolognya. David menembakkan senapan ke mulutnya di sebuah tempat parkir di dekat rumah.

Orangtua David serta merta menyalahkan metode kontroversial Dr. Money yang yang mengakibatkan kematian anak laki-lakinya. Mereka menuntut Dr. Money ke pengadilan atas praktik ilegal. Namun, Dr. Money dinyatakan tidak bersalah.

Artikel Lainnya

Ternyata ngeri juga beberapa eksperiman psikologi yang dilakukan beberapa tahun lalu. Semoga tidak ada lagi malpraktik yang merugikan banyak orang lain, ya.

Tags :