Polemik Keponakan Bertamu ke Rumah, Amankan Barang Pecah Belah dan Berharga Lainnya!
02 Mei 2019 by Talitha FredlinaKeponakan kadang merusak barang kita tanpa sadar
Bagi yang sudah merasakan memiliki keponakan, pasti paham betul bagaimana sulitnya menangani anak kecil yang sedang suka-sukanya main. Tidak hanya membuat lelah karena anak kecil memang baterainya seperti tak pernah habis, namun juga kehabisan ide karena mereka mudah bosan.
Selain itu, keponakan yang brutal juga kerap membuat kita mengalami kerugian berupa barang-barang kesayangan yang rusak. Apalagi jika orangtuanya cenderung acuh dan tidak menjaga anak-anaknya agar tidak merusak barang milik orang lain.
Jadilah barang-barang kita korban dari ketidaktahuan dan mainan anak kecil. Kalau sampai barang kesayangan tersebut rusak, tidak terbayangkan bagaimana perihnya. Coba bayangkan bagaimana jika lipstick seharga ratusan ribu yang kita beli dengan menabung sekian lama tahu-tahu rusak dan patah di tangan keponakan kita tanpa rasa bersalah.
Lalu, apa cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan satu ini?
Karena kita mengetahui bahwa anak kecil tidak bisa disalahkan terkait kelakuannya merusak barang kesayangan kita, maka ada baiknya jika kita bisa menyingkirkan terlebih dahulu barang-barang tersebut dari jangkauan anak-anak.
Selain itu, ketika keponakan memang merusak barang kesayangan kita, tegurlah mereka tanpa harus terlarut emosi. Kita bisa mengatakan pada anak tersebut bahwa kita merasa sedih karena barang tersebut rusak. Lain kali mereka harus lebih berhati-hati dan tidak bermain dengan barang-barang itu.
Tapi kita juga harus berhati-hati lagi dan mengamati perilaku anak-anak. Apakah mereka merusak barang karena bermain dengan tidak hati-hati, atau justru melakukannya dengan amarah atau karena senang merusak?
Pasalnya, jika anak-anak memperlihatkan perilaku merusak secara sengaja dan dengan kemarahan, ada kemungkinan ia memiliki rasa marah dan frustrasi dalam dirinya yang tak bisa ia salurkan dengan sehat. Jika tanda ini tidak ditangani dengan baik oleh orangtuanya, maka sikap destruktif itu dapat terbawa hingga dewasa.
Apakah kamu pernah mengalami barang kesayangan yang dirusak oleh keponakan? Bagaimana caramu menyikapinya?