Penggunaan GPS Saat Berkendara Dilarang Polisi Undang Polemik, Lalu Apa Solusinya?
13 Februari 2019 by Talitha FredlinaMau tempel peta di dashboard?
Beberapa waktu lalu sempat beredar isu bahwa penggunaan GPS saat berkendara seperti yang kerap dilakukan oleh ojek online akan dilarang oleh polisi. Alasan di balik aturan ini memang masuk akal. Bagaimana tidak, penggunaan GPS saat berkendara, apalagi yang ditaruh di dashboard dapat mengganggu konsentrasi berkendara dan menyebabkan potensi kecelakaan lalu lintas yang lebih besar.
Selain itu, pernah nggak sih kamu melihat pengendara motor yang jalannya miring-miring karena dia berkendara sambil melihat handphone? Ini menjadi bukti nyata bahwa penggunaan handphone termasuk GPS saat berkendara bisa membahayakan pengendara sekaligus pengguna jalan lainnya.
Namun isu pemberlakuan aturan ini mendapat kritikan dan kecaman dari banyak pihak. Pasalnya kita nggak bisa memungkiri pula bahwa GPS memudahkan kita dalam mencari alamat tujuan. Maps digital itu menjadi penting kini dengan maraknya ojek online dan fitur berbagi lokasi. Ngaku aja deh, kita pasti juga sering memanfaatkan GPS dan Maps saat berkendara demi menemukan tempat tujuan.
Karena itu, beberapa ahli memberi saran kepada kepolisian untuk meninjau kembali aturan penggunaan GPS ini. Karena beberapa fitur GPS bisa memudahkan tanpa mengganggu konsentrasi seperti fitur suara yang bisa memandu kita tanpaa kita harus melihat layar handphone. Definisi mengganggu konsentrasi pun diminta untuk diberi batasan yang jelas agar dapat menjadi win-win solution bagi pengendara dan polisi.
Kalau kamu setuju dengan aturan pelarangan GPS ini atau nggak, kawan? Lalu kalau GPS nggak boleh, apa solusi lain yang bisa dimanfaatkan? Menempel peta di dashboard?