Tersesat Hingga Masuk Jurang, Inilah 7 Kejadian Tragis Akibat Kesalahan GPS
26 Juli 2021 by Rina Siti RahayuAda yang hilang 49 hari dan bahkan tersesat ribuan kilometer!
Di zaman sekarang, menemukan lokasi yang tidak kita ketahui menjadi lebih mudah. Kita dapat menggunakan GPS untuk mengantar kita menuju tempat yang kita tuju. Namun sering kali informasi yang terdapat di GPS kita keliru dan membuat kita tersesat.
Jika kamu pernah mengalami hal tersebut dan berhasil sampai ke tempat tujuan dengan selamat, kamu beruntung! Sebab orang-orang di bawah ini mengalami nasib sial ketika tersesat akibat GPS. Mereka nyasar ribuan kilometer bahkan hingga meninggal! Bisa gitu, ya?
Mobil Masuk Ke Laut
Pada tahun 2012 silam, tiga orang turis asal Jepang berlibur ke pulau North Stradbroke, Australia dengan menempuh pejalanan darat. Dengan bermodalkan GPS, mereka menelusuri jalanan dari Queensland.
Sayangnya, data yang diberikan oleh GPS tidak begitu akurat karena tidak memberi tahu bahwa ada laut dan lumpur.
Jalanan yang awalnya berupa kerikil berubah menjadi jalanan yang penuh lumpur. Akhirnya mobil yang mereka kendarai terjebak di dalamnya.
Segalanya menjadi lebih menyeramkan ketika air secara perlahan mulai memasuki mobil. Mereka akhirnya keluar dari kendaraan.
Hanya dalam waktu empat jam, mobil tersebut sudah berada di air sedalam 2 meter. Beruntung mereka semua dapat selamat.
Ditembak Mati Karena Masuk Jalur Berbahaya
Regina Murmura, seorang wanita asal Francisco pergi berlibur ke pantai bersama suaminya pada Oktober 2015 lalu. Mereka pergi ke pantai Niteroi di Rio de Janeiro dengan arahan dari GPS. Semua berjalan lancar hingga GPS membawa mereka ke sebuah jalur berbahaya.
Caramujo Favela merupakan sebuah daerah berbahaya yang ditempati oleh para pedagang obat bius lokal. Regina dan suaminya diserang dengan cara ditembak oleh para pedagang tersebut.
Namun malang tak dapat dihindari, Regina tewas tertembak. Sedangkan suaminya berhasil menyelamatkan diri. Regina sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak dapat tertolong.
Jatuh Dari Jembatan
Pada tahun 2015 silam, Iftikhar Hussain dan Zohra berangkat ke Indiana untuk mengunjungi keluarganya dengan menggunakan mobil pribadi. GPS mengarahkan mereka untuk melewati jembatan yang telah ditutup sejak tahun 2009 untuk perbaikan.
Walau banyak tanda peringatan untuk tidak memasuki jembatan, Iftikhar tetap melanjutkan perjalanan dan mempercayai GPS-nya.
Mobil tersebut jatuh dari jembatan dan langsung meledak. Iftikhar dapat menyelamatkan diri. Namun sayang, istrinya meninggal dan dilalap oleh si jago merah.
Menghilang Karena Kesalahan GPS
Silas Wrigley pergi memancing ke Oregon pada tahun 2015 lalu. Namun ia tak kunjung kembali ke rumah lalu dinyatakan hilang. Seminggu kemudian, polisi menemukannya telah meninggal di dalam mobilnya yang berada jauh dari jalan raya.
Polisi menyatakan ia tersesat karena kesalahan GPS mobilnya yang membawanya ke tempat terpencil dan jauh dari danau tujuannya.
Tersesat Sejauh 1.450 km
Sabine Moreau, seorang wanita asal Belgia dinyatakan hilang setelah pergi menjemput temannya. Ternyata ia tersesat sejauh 1.450 km dari tempat tujuannya! Kok bias, ya?
Ternyata ia hanya berputar-putar akibat mengikuti GPS. Ia harus mengisi bahan bakar beberapa kali, tidur di dalam mobil, dan mengalami kecelakaan. Ia ditemukan dua hari kemudian di Kroasia. Jauh sekali, bukan?
Mobil Masuk Danau
Tiga orang wanita diselamatkan dari mobil yang tenggelam di sebuah danau di Washington pada 2011 silam. Berawal dari panduan GPS yang keliru sehingga mengakibatkan ketiga wanita ini mengarah ke tengah danau, bukan ke jalan raya.
Gelapnya malam juga membuat mereka mengira semua baik-baik saja. Beruntung mereka berhasil selamat dan tidak mengalami cedera. Namun kejadian tersebut dapat menjadi pengalaman buruk bagi ketiga wanita tersebut.
Tersesat Hingga 49 Hari di Gunung
Albert dan Rita Chretien pergi dari British Columbia ke Las Vegas dengan menggunakan mobil pada Maret 2011. Mereka menggunakan GPS sebagai penunjuk jalan. Namun kesalahan GPS membuat mereka menuju daerah pegunungan yang sepi, terpencil, dan berbahaya.
Mobil mereka terjebak lumpur dan jalanan menjadi sulit untuk dilewati. Akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Nahasnya, arah yang mereka pilih ternyata salah dan malah semakin menjauhi keramaian.
Cedera lutut yang dialami Rita membuat Albert memutuskan meninggalkan Rita di dalam mobil. Ia pergi sendirian untuk mencari bantuan.
49 hari kemudian, Rita berhasil ditemukan setelah 49 hari tinggal sendirian. Ia bertahan hidup hanya dengan memakan salju. Oktober 2012, jasad Allbert ditemukan. Ia diperkirakan telah mendaki sekitar 11 km dari tempat ia berangkat.
Itulah jadi beberapa kejadian nahas yang disebabkan oleh kesalahan GPS. Tentunya teknologi ini bisa memudahkan kita dalam mobilitas. Tapi di sisi lain, kita juga perlu hati-hati dalam menggunakannya.