Asal Usul Bra: Perjalanan Panjang Penopang Buah Dada Wanita
15 Juli 2019 by Trifena PutriBra pertama kali diciptakan tahun 1914!
Sebagai penyangga payudara wanita, eksistensi bra penting adanya untuk memaksimalkan penampilan. Pakaian dalam ini berkontribusi untuk membuat penampilan wanita terlihat lebih rapi sekaligus pelindung aset berharga saat memakai berbagai busana. Beragam jenis bra diciptakan untuk membuat wanita merasa nyaman.
Namun belakangan, ada beberapa penelitian yang menyangsikan fungsi breast holder untuk kesehatan. Salah satunya adalah studi awal yang dilakukan oleh Professor Jean-Denis Rouillon seorang peneliti sport science di University of Franche-Comte.
Selama 15 tahun ia meneliti 330 wanita berusia 18-35 tahun untuk melihat efek tidak menggunakan bra. Hasilnya terungkap bahwa bra tidak memiliki manfaat nyata untuk kesehatan. Bahkan beberapa responden justru merasa nyaman, bisa bernapas lebih lega, dan jarang sakit punggung setelah menanggalkan bra-nya. Tapi, hasil ini belum bisa digeneralisir karena jumlah responden belum mewakili populasi.
Di luar kontroversi penggunaan bra yang dianggap tidak berguna secara medis, ternyata perjalanannya tidak lah singkat. Bermula dari korset ketat yang menyesakkan, hingga akhirnya ada banyak penemuan yang membuat bra lebih nyaman digunakan.
1907 – baru jadi sebuah kata
Istilah brassiere pertama kali digunakan oleh majalah asal Amerika, Vogue namun baru masuk ke dalam daftar kata di Oxford English Dictionary beberapa tahun kemudian. Tepatnya pada 1911.
1914 – bra pertama yang dipatenkan terbuat dari sapu tangan
Seorang wanita kelas atas di New York City membuat bra menggunakan dua buah sapu tangan dan pita. Bra itu disebut dengan istilah backless brassiere. Ia terinspirasi membuat bra ini karena saat itu akan menghadiri pesta dengan gaun yang berpotongan rendah. Bra temuannya akhirnya dipatenkan dan jadi dasar bra modern.
1918 – larangan menggunakan korset
Perang Dunia I membuat negara membutuhkan banyak logam. Hal ini membuat pemerintah mengalihfungsikan kawat pada korset wanita Amerika untuk keperluan perang. Dari kawat yang biasanya digunakan sebagai bahan baku korset, terkumpul sebanyak 28 ribu ton logam. Jumlah itu cukup untuk membuat dua buah kapal perang.
Baca Juga: Jangan Minder, Ini 6 Keuntungan Tidak Terduga Punya Payudara Kecil. Lega!
1920: bra dengan cup
Bra pun semakin berkembang. Ida Rosenthal, William, dan Enid Bisset menciptakan bra dengan cup dengan ukuran berbeda-beda. Ini menjadi awal bra dengan berbagai size.
1947: bra dengan busa empuk
Seorang pria bernama Frederick Mellinger menciptakan bra dengan busa empuk. Tak sampai di situ, ia juga melanjutkan dengan berbagai inovasi lainnya. Salah satunya adalah push up bra pertama yang membuat payudara wanita tertopang sempurna.
Baca Juga: Mengencangkan Daerah Kewanitaan Dengan Cuka, Apakah Boleh?
1977: sport bra pertama
Berawal dari keinginan dua orang atlet wanita, Lisa Lindahl dan Polly Smith, sport bra akhirnya tercipta. Mereka bekerja sama dengan seorang desainer pakaian yang bernama Hinda Miller. Sport bra pertama itu diberi nama jogbra.
2011: ukuran baru bermunculan
15 tahun yang lalu, tepatnya pada 1996, ukuran rata-rata bra adalah 34B. Kemudian seiring perkembangan zaman dan perkembangan ukuran badan wanita, muncul berbagai ukuran lainnya hingga 36DD.
Perjalanan panjang bra sebagai penopang payudara wanita mungkin tidak akan berhenti sampai di sini. Berbagai penemuan dan inovasi baru tentang bra tetap diharapkan agar semakin nyaman digunakan. Bukan hanya sebagai pelindung, bra juga bisa meningkatkan kualitas kesehatan dan kenyamanan bagi wanita.