Keji! Viral Video Gajah Disiksa Demi Hiburan Wisatawan, Tubuh Kurus dan Ditusuk Pakai Bullhook

Gajah disiksa saat pelatihan
Gajah disiksa saat pelatihan | www.youtube.com

Gajah ini disiksa saat pelatihan yang kemudian dijadikan objek hiburan wisatawan.

Banyak destinasi wisata yang menyediakan gajah sebagai salah satu objek hiburannya. Mereka sebelumnya dilatih oleh pawangnya hingga bisa ditunggangi atau memberikan sebuah atraksi. Tapi ternyata pelatihan gajah wisata ini begitu kejam.

Belum lama ini World Animal Protection merilis video yang menunjukkan bagaimana gajah disiksa sebelum akhirnya menjadi objek hiburan para wisatawan.

1.

Gajah diambil paksa dari induknya sejak kecil

Gajah disiksa saat pelatihan
Gajah diambil paksa dari induknya sejak kecil | www.youtube.com

Melansir Daily Mail, Detik.com (26/06/2020) melaporkan gajah-gajah muda ini diculik dari induknya sejak kecil di alam liar. Mereka pun akan dipaksa menuruti perintah manusia.

Dalam video ‘pelatihan’ itu, gajah terlihat diikat pakai rantai dan ditusuk pakai bullhook (alat terbuat dari logam) pada area sensitif.

Baca Juga: Terkutuk! Gajah Hamil Tewas Usai Diberi Nanas Berisi Petasan, Mati dalam Posisi Berdiri

Kemudian dapat dilihat juga ada 8 gajah yang diambil paksa dari induknya. Mereka diikat sambil dipukuli agar bisa menurut perintah. Dalam kondisi terikat, mereka dipaksa untuk berjalan.

2.

Mengalami trauma fisik dan psikologis

Gajah disiksa saat pelatihan
Mengalami trauma fisik dan psikologis | www.youtube.com

Akibat perlakuan manusia, gajah-gajah ini mengalami trauma fisik dan psikologis. Penyiksaan itu membuat mereka ketakutan terlebih tak mendapatkan kenyamanan dari induknya. Bahkan, gajah itu terlihat kesakitan saat dirantai pada sebuah pohon hingga akhirnya terjatuh karena tak kuat.

Saat pelatihan, gajah ini dipaksa untuk berdiri menggunakan dua kaki belakangnya. Kaki depannya diikat sehingga mereka terpaksa berdiri dengan tumpuan kaki belakang saja. kemudian saat mereka sudah berada di tempat wisata, gajah ini tak mendapatkan perlakuan yang manusiawi dari wisatawan.

Baca Juga: Detik-detik Gajah Hamil Sebelum Mati Makan Nanas Isi Petasan, Berendam di Sungai Kesakitan

Hal itu terlihat dari tiga gajah kurus yang dipaksa menari bertumpu pada dua kaki belakang. Kemudian gajah lain terlihat kesakitan saat disuruh mengangkat tubuh wisatawan dengan belalainya. Ada pula bayi gajah yang ketakutan saat dirantai dan dipaksa menari hoola hoop pakai belalai.

3.

Industri pariwisata disebut memperbudak gajah dan satwa lain

Gajah disiksa saat pelatihan
Memperbudak gajah dan satwa lain | www.youtube.com

Kepala Kampanye World Animal Protection di New Zealand, Ben Pearson, memberi imbauan agar seluruh wisatawan tak mendatangi kawasan wisata yang menawarkan interaksi langsung dengan satwa seperti di Thailand dan Bali setelah pandemi Covid-19 nanti berakhir.

"Pariwisata telah terhenti (karena pandemi) tetapi akan bangkit kembali dan ini menjadi kesempatan yang ideal untuk menciptakan masa depan yang bertanggung jawab dan tangguh untuk hewan liar," ujar Ben Pearson.

Baca Juga: Sapi Hamil Diberi Makan Berisi Petasan, Rahangnya Hancur Terluka Parah

Selain itu, Ben juga meminta untuk seluruh industri pariwisata tidak lagi memperbudak gajah maupun satwa lain sebagai objek hiburan wisatawan.

"Kami menyerukan industri pariwisata untuk merevisi kebijakan satwa liar mereka dan berhenti menawarkan pengalaman eksploitatif kepada pelanggan mereka," tambahnya.

Artikel Lainnya

Dari pada gajah dijadikan tontonan di depan umum seperti disuruh menari atau atraksi lainnya, industri pariwisata bisa menawarkan paket yang lebih ramah bagi satwa seperti mengamati kehidupan gajah di habitat aslinya. Cara ini dianggap paling ideal untuk satwa maupun wisatawan.

"Menunggang gajah dan interaksi lainnya, seperti pertunjukan dan memandikan, mendukung kekejaman terhadap satwa yang akut. Kami ingin mengekspos penderitaan gajah yang sebenarnya. Mereka bertahan seumur hidup agar traveler memiliki pengalaman liburan yang disebut pengalaman sekali seumur hidup," pungkas Ben.

Tags :