Viral Rombongan Ojol Nekat Bawa Kabur Jenazah Bayi dari Rumah Sakit, Ternyata Dipicu Hal Ini

Para driver ojol bawa kabur jenazah bayi dari rumah sakit | regional.kompas.com

Para driver ojol kesal karena rumah sakit mempersulit pemulangan jenazah

Viral rombongan ojek online (ojol) di Kota Padang, Sumatera Selatan membawa jenazah bayi kabur dari rumah sakit. Aksi yang dilakukan puluhan driver ojol itu dikarenakan pihak rumah sakit mempersulit pemulangan jenazah anak dari rekan kerjanya yang tergabung dalam komunitas driver Urang Minang.

Pihak rumah sakit menyangkal jika telah mempersulit pemulangan jenazah. Pasalnya ada sejumlah prosedur yang harus diselesaikan keluarga sebelum membawa pulang jenazah dan hal itu berlaku bagi seluruh pasien rumah sakit.

1.

Rombongan ojol bawa kabur jenazah

Driver ojol saat bawa jenazah bayi dari rumah sakit | www.vivanews.com

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (19/11/19), pengemudi ojek online yang nekat membawa paksa jenazah bayi M Khalif Putra (6 bulan) dari RSUP M Djamil Padang karena merasa dipersulit oleh pihak rumah sakit.

Salah satu keluarga bayi tersebut tergabung dalam Komunitas Driver Urang Minang. Sebelum anak dari Dewi Suryani itu meninggal dunia, para driver ojol melakukan penggalangan dana untuk membiayai biaya rumah sakit Khalif yang menderita penyakit kelenjar getah bening.

Baca juga: Viral Foto Ahok Pakai Seragam SPBU, Netizen: Ada yang Makin Kebakaran Jenggot

Bayi tersebut tak bisa diselamatkan meski sudah ditangani tim medis RSUP M Djamil. Mendengar kabar Khalif meninggal dunia, puluhan driver ojol langsung datang ke RSUP. Para driver ojol merasa kesal karena proses pemulangan jenazah dipersulit.

“Ini bayi dari rekan kami. Kami sudah ikuti prosedur secara baik-baik, tapi dipersulit dengan pingpong ke sana ke mari. Akhirnya kami nekat bawa keluar dan bawa ke rumah duka,” ujar Ketua Komunitas Driver Urang Minang, Nanda, Selasa (19/11/19).

2.

Tanggapan pihak rumah sakit

RSUP M Djamil Padang | prokabar.com

Pihak rumah sakit menyangkal jika telah mempersulit pemulangan jenazah bayi Khalif. Hal itu dikarenakan banyak prosedur yang harus diurus oleh keluarga pasien saat akan membawa jenazah pulang ke rumah duka.

Baca juga: 7 Wanita Berbaju Seksi Pemandu Karaoke Diamankan Satpol PP

“Prosedurnya, jenazah yang meninggal baru boleh dibawa pulang setelah 2 jam. Kemudian keluarga juga harus mengurus administrasinya,” ujar Pejabat Humas RSUP M Djamil, Padang, Gustianof.

Gustianof juga menegaskan jika tuduhan yang disampaikan oleh para driver ojol tersebut tersebut tidak benar. Pihak rumah sakit tak akan menghalangi keluarga yang hendak membawa jenazah pulang meski belum bisa membayar biaya rumah sakit.

“Jika tidak ada biaya bisa dimasukkan ke dalam piutang negara. Cukup KTP saja sebagai syaratnya. Setelah itu masuk piutang negara,” lanjutnya.

Baca juga: Kepergok Ngobrol Saat Kapolri Beri Arahan, Kapolres Kampar Dicopot

3.

Orangtua bayi minta maaf

Puluhan driver ojol datangi RSUP M Djamil | regional.kompas.com

Ibu bayi tersebut, Dewi Suryani, mengaku tak tahu jika para driver ojol membawa jenazah bayinya pulang ke rumah. Hal ini dikarenakan saat itu Dewi dan keluarganya sedang mengurus administrasi yang harus diselesaikan sebelum membawa pulang jenazah anaknya.

“Kami tidak tahu, karena sedang mengurus surat-surat. Kami juga tidak tahu ternyata jenazah sudah dibawa pergi oleh rombongan ojek,” kata Dewi, Selasa (19/11/19) dilansir dari Vivanews.com.

Baca juga: Diam-diam, Driver Ojol ini Pesan Makanan dan Minuman untuk Orang Tak Mampu

Dewi meminta maaf atas kejadian yang merugikan pihak rumah sakit saat para ojol membawa paksa jenazah anaknya dan dibawa pulang.

Dewi juga mengaku jika dirinya masih harus membayar Rp 24 juta untuk biaya rumah sakit. Namun pihak rumah sakit tak memperbolehkan keluarga pasien untuk membawa jenazah pulang jika masih ada tagihan.

“Kami memang punya tagihan dan pihak rumah sakit tidak memperbolehkan dibawa pulang,” kata Dewi.

Artikel Lainnya

Peristiwa itu terjadi saat rombongan driver ojol mendatangi rumah sakit dan mengambil jenazah di kamar jenazah. Petugas rumah sakit tak bisa berbuat apa-apa saat itu karena tak ingin keributan terjadi dan mengganggu pasien yang lain. Pihak rumah sakit juga sudah menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.

Tags :