Viral Kabar Pendaki Wanita Disetubuhi untuk Atasi Hipotermia, Ini Duduk Perkaranya!
24 Juli 2019 by Dea DezellyndaCara yang benar atasi hipotermia bukan dengan disetubuhi!
Ramai diperbincangkan netizen seorang pendaki perempuan di gunung Rinjani disetubuhi untuk atasi hipotermia. Dalam screenshot yang kini viral itu disebut hipotermia bisa diatasi dengan bersetubuh. Netizen pun bertanya-tanya apakah tindakan tersebut dibenarkan?
Basarnas telah mengeluarkan pernyataan bahwa tindakan tersebut sesat dan salah. Cara mengatasi hipotermia benar dengan skin to skin, tapi bukan dengan bersetubuh. Itupun harus dilakukan sesama gender.
Mengklarifikasi screenshot tersebut, kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani beri pernyataan. Tak hanya itu, anggota Mapala senior juga ikut angkat bicara terkait screenshot yang ramai beredar.
Tanggapan kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani
Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Sudiyono, mempertanyakan kabar tersebut berlokasi di Gunung Rinjani. Pasalnya sejak gempa Lombok beberapa bulan lalu, jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup dan kembali dibuka baru-baru ini.
“Belum tentu, kalau saya tidak yakin itu terjadi di situ (Rinjani),” ujar Sudiyono saat dikonfirmasi oleh Kompas.com.
Sudiyono juga mengatakan bahwa bukan hanya ia saja yang tak percaya kabar tersebut, namun juga kawan-kawan guide dan pramuantar di Gunung Rinjani juga memprotes kabar tersebut seperti yang dituliskan.
Sudiyono juga menegaskan bahwa di jalur pendakian Sembalun selalu ada guide perempuan supaya pendaki perempuan lebih nyaman saat mendaki di Gunung Rinjani.
Baca juga: Dianggap Bisa Atasi Hipotermia, Seorang Cowok Nekat Setubuhi Pendaki Wanita
Cara atasi hipotermia
Basarnas menjelaskan salah cara atasi hipotermia yaitu dengan skin to skin. Namun bagaimana cara melakukan skin to skin yang benar? Dilansir dari Kompas.com, Adi Seno Sosromulyo, anggota senior Mapala Universitas Indonesia menjelaskan bahwa skin to skin memang salah satu cara mengatasi hipotermia, tapi tidak disetubuhi.
“Cukup berpelukan dalam kantung tidur atau selimut agar panas tubuh penyelamat bisa berpindah ke penyintas atau penderita. Tapi metode ini dipilih kalau sudah parah saja,” jelas Adi Seno.
Dijelaskan Adi Seno, gejala hipotermia antara lain menggigil, bagian tubuh yang terasa kaku, mengigau hingga tidak fokus. Hipotermia bisa berakhir fatal apabila dalam keadaan parah dan tak ditangani dengan benar.
“Jika ujung-ujung tubuh seperti tangan, kaki, telinga, hidung terasa beku, maka itu awal hipotermia. Bisa juga dalam lingkungan es salju sengatan beku atau frost bite. Da hipotermia ini tidak terjadi tiba-tiba. Selalu ada gejala,” imbuh Seno Adi.
Untuk itu bagi para pendaki untuk melakukan persiapan seperti memakai pakaian yang sesuai, seperti jaket khusus, sarung tangan, kaos kaki dan penutup kepala. Selain itu asupan makanan juga harus cukup yaitu sekitar 2.000 kalori hingga 4.000 kalori.
Seno Adi menghimbau kepada para pendaki untuk melakukan persiapan yang cukup. Tak hanya perlengkapan mendaki saja, tetapi juga harus tahu bagaimana cara bertahan di berbagai cuaca saat berada di gunung yang terkenal dengan perubahan cuaca yang begitu cepat dan drastis.
Heboh netizen sebut setubuhi bisa atasi hipotermia
Hipotermia menjadi viral dan ramai dibahas oleh netizen. Sebelumnya ramai screenshot yang berisi pernyataan hipotermia bisa diatasi dengan bersetubuh.
“Yg paling darurat jika sdh sampai tahap hipo mesti disetubuhi. Gw pernah ada kasus cwek hipotermia hampir meninggal di gunung rinjani, segala cara udh dicoba tpi cewek ini gak membaik, akhirnya ada anak mapala yg berpengalaman yg nyaranin menyetubuhi cewek ini agar suhu tubuhnya hangat, akhirnya salah satu tman dkatnya cowoknya menyetubuhi cewek trsbt. Yg lucunya kami ada 20 org nungguin diluar tenda smbil nunggu si cowok melakukan itu sambil minum kopi :v Alhamdulillah stelah itu cewek itu trslamatkan,” tulis pernyataan oleh orang yang tak diketahui identitasnya tersebut.
Kabar tersebut langsung membuat kehebohan. Ada pula netizen yang bertanya-tanya hingga ada yang menghujat pernyataan tersebut. Basarnas menganggap pernyataan tersebut sesat dan tak berdasar.
Oleh karena itu, mengatasi hipotermia dengan cara bersetubuh tidak benarkan. Cara mengatasi hipotermia yang benar adalah dengan skin to skin yang harus dilakukan oleh sesame gender. Untuk kaum perempuan, pastikan dalam rombongan ada teman perempuan untuk berjaga-jaga jika terkena hipotermia.