Viral Desa di Malang Bangun Tembok untuk Tutup Jalan, Netizen: Social Distancing Kebablasan
11 Mei 2020 by Ari Setianto
Cara yang dilakukan desa ini dianggap terlalu berlebihan
Baru-baru ini viral di Facebook sebuah desa yang nekat membangun tembok di tengah jalan. Unggahan itu pun membuat heboh netizen di media sosial. Setelah diusut, ternyata hal itu itu terjadi di dua desa di Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Kedua warga di desa tersebut saling menutup jalan dan memasang portal hingga membangun tembok untuk menutup akses jalan.
Ada kesalahpahaman di dua desa

Dilansir dari Detik.com (10/05/2020), portal kedua desa itu saling berhadapan yang seakan mereka sedang bersitegang. Satu desa terlihat menutup akses jalan dengan membangun tembok atau benteng, sedangkan desa satunya hanya menggunakan bambu.
Baca Juga: Ngaku Kontak dengan Pasien Corona, Wanita Mabuk di Sulsel Ini Ternyata Cuma Prank Petugas Medis
"Ada kesalahpahaman, sudah dikoordinasikan untuk dibongkar," ungkap Camat Sumberpucung, Moch Sholeh, Minggu (10/5/2020).
Ternyata pembangunan dua portal itu tanpa sepengetahuan kepala desa. Warga pun membangunnya atas inisiatif sendiri-sendiri.
"Tanpa persetujuan kepala desa, itu tidak benar. Kok saling menutup jalan, kasihan warga lain tidak bisa lewat nanti," tegas Sholeh.
Baca Juga: Geger Suara Dentuman Misterius Hebohkan Beberapa Warga Jateng
Tak lama kedua portal itu dibongkar

Ternyata penutupan ini tak berlangsung lama, Sholeh mengatakan bahwa tembok yang dibangun serta portal bambu itu sudah dibongkar.
Sholeh bersama TNI dan polisi sudah mendatangi lokasi untuk melakukan mediasi. Sehingga ada kesepakatan antar kedua desa, yakni dengan pembongkaran.
Baca Juga: Diduga Dijadikan Tumbal Pesugihan, 12 Anggota Keluarga di Sulsel Kerja Sama Bunuh Anak Kandung
"Sudah dibongkar tadi, kita akan selesaikan persoalan apa yang sebenarnya terjadi antara kedua desa itu. Ada kesalahpahaman dan masalah sudah clear. Nanti akan didirikan check point di sana," ucap Sholeh.
Tanggapan netizen

Berita ini juga diunggah dalam akun Twitter @detikcom pada Minggu (10/05/2020). Banyak netizen yang menyayangkan aksi ini dan dianggap terlalu berlebihan. Seharusnya hal semacam ini tak perlu dilakukan yang pada akhirnya sia-sia saja.
@adde_saadah: "Yang di pengen elite global begini ini niey.."
Baca Juga: Viral Pemuda di Sumsel Peragakan Salat Diiringi Musik Dugem, Netizen: Pas Pembagian Otak Bolos
@KemPas37: "Dah kaya jerman barat dan jerman timur nih.."
@Rangga3131: "Social distancing yang kebablasan"
@neosatrianuz: "Menutup jalan...menutup rejeki sendiri"
Menurut Sholeh, selama pandemi COVID-19 seluruh desa memang menerapkan physical distancing village. Mereka memberi sekat akses keluar masuk desa. Tujuannya untuk memutus penyebaran virus corona.
"Sejak COVID-19 semua desa bukan saja Desa Senggreng atau Sambigede yang pasang portal untuk menerapkan physical distancing, melainkan semua desa juga sama. Langkah ini untuk memutus penyebaran COVID-19," tutur Sholeh.