Viral Angkringan ala Yogyakarta di Jalanan Tokyo, Penjualnya Fasih Bahasa Jawa!
13 November 2019 by Dea DezellyndaAngkringan ala Yogyakarta dihadirkan di jalanan Tokyo, Jepang.
Biasanya, angkringan banyak ditemui di Yogyakarta, Solo dan sekitarnya. Angkringan merupakan warung makanan dengan konsep khas di pinggir jalan dengan memakai gerobak. Menu yang disajikan juga tak kalah khas seperti nasi kucing, nasi oseng, aneka gorengan dan aneka sate. Cara angkringan menjajakan makanan yang begitu khas ini membuat seniman asal Jepang, Jun Kitazawa merasa tertarik.
Dalam festival Nowhere Oasis, Jun Kitazawa membawa konsep angkringan ke Tokyo, Jepang. Hal ini juga terlihat di media sosial, yakni foto-foto angkringan di jalanan Tokyo, Jepang yang viral.
Angkringan di jalanan Tokyo
Beberapa hari ini foto-foto yang menampilkan angkringan di jalanan Tokyo, Jepang beredar di media sosial. Bukan hoaks, foto-foto tersebut adalah nyata. Angkringan yang berada di jalanan Tokyo ini digagas oleh seorang seniman Jepang, Jun Kitazawa. Selama tinggal di Jogja, Jun tertarik dengan konsep angkringan yang banyak ia temui di setiap jalanan dan gang-gang di Jogja.
Menurut Jun, angkringan memiliki konsep yang sangat menarik. Jun melihat angkringan sebagai tempat nyaman masyarakat Jogja untuk bersosialisasi atau pun bersantai. Dalam konten YouTube yang diunggah di channel Taufik Sanko pada hari Kamis (7/11/19), Jun mengatakan jika Tokyo adalah kota sibuk yang warganya selalu fokus bekerja.
Baca juga: Viral! Pria Ini Buka Toko Tapi Tak Jualan Apa-apa, Pemilik: Setidaknya Punya Usaha
Ia berniat membawa ketenangan dan kenyamanan angkringan ke Tokyo agar masyarakat Jepang ikut merasakan kedamaian menikmati sensasi makan di angkringan.
“Orang-orang hidup di sini (Tokyo) sehari-harinya susah banget. Fokus kerja, nggak ada waktu, nggak bisa santai. Orang Indonesia yang hidup di sini harus mengikuti budaya (kerja) kota ini. Ku kira kota ini harus punya tempat seperti angkringan,” ujar Jun Kitazawa.
Sajikan makanan khas angkringan
Melihat bentuk warung angkringan yang digagas Jun di Tokyo memang dibuat semirip mungkin dengan angkringan di Jogja. Mulai dari gerobak, tenda, kursi, dan makanan yang dijual. Cara menyajikan makanan-makanannya juga sangat mirip dengan angkringan pada umumnya.
Baca juga: Cewek ini Diputusin Usai Pacaran 5 Tahun, Alasannya Si Cowok Ingin Jadi Orang Alim
Nasi dengan berbagai macam pilihan dibungkus menggunakan koran yang dialasi kertas minyak. Minuman-minuman sachet produk lokal pun terlihat digantung berjejeran. Lauk-pauk dan makanan ringan juga tampak disajikan di tengah-tengah pembeli. Menu nasi dan lauk-pauk yang dijajakan cukup beragam.
“Menunya ada nasi kucing, nasi rendang, nasi goreng, tempe dan teri,” kata Jun.
Penjual bisa berbahasa Jawa
Penjaga angkringan di Jepang adalah orang Indonesia yang berasal dari Jawa. Sesekali ia berbicara kepada pembeli dengan menggunakan bahasa Jawa. Sementara penjaga angkringan yang lain adalah orang Jepang yang cukup mahir berbahasa Indonesia. Hal ini tentunya membuat para pengunjung semakin antusias.
Baca juga: Diterjang Banjir, Resepsi Pernikahan Asal Sulawesi ini Hampir Saja Gagal
Sama halnya yang telah disampaikan oleh pemilik akun Facebook Mustaqim Rizall, warga negara Indonesia yang kini tinggal di Tokyo. Ia senang karena penjual angkringan di tempat tersebut bisa berbahasa Jawa.
"Angkringan di Tokyo tepatnya di daerah Ikebukuro. Sudilah ngademin saya ngajakin nongkrong di sini sambil menyeruput secangkir kopi. Tambahan jel harganya cuman 600 an. Yang jualan bisa Bahasa Jawa dengan baik dan benar," tutur Mustaqim Rizall.
Tapi sayangnya, angkringan yang terdapat di jalanan Tokyo seperti Ikebukuro Station dan Tokyo Metropolitan Theatre tersebut hanya bersifat sementara. Angkringan di jalanan Tokyo itu terakhir berjualan pada hari Minggu (10/11/19) lalu.
Jun Kitazawa akan kembali ke Jogja dan akan membuka angkringannya di Taman Budaya Yogyakarta serta di beberapa lokasi lain pada 23-30 November 2019 pukul 16.00-20.00.