Viral Foto Banjir di Jepang Tak Ada Sampah, Netizen: Indonesia Left Group
15 Oktober 2019 by Dea DezellyndaWarganet Indonesia kagum melihat banjir di Jepang
Jepang dihantam angin Typhoon Hagibis atau Topan Hagibis yang menyebabkan kerusakan rumah warga hingga fasilitas umum. Tak hanya itu, angin Topan Hagibis juga menyebabkan banjir yang menggenangi pemukiman warga hingga stasiun bawah tanah. Dari foto-foto yang tersebar luas di media sosial, air banjir di Jepang terlihat bersih tanpa adanya sampah-sampah yang mengapung.
Foto-foto tersebut langsung menarik perhatian netizen Indonesia. Netizen Indonesia langsung mencuitkan komentar-komentar dengan membandingkan musibah banjir di Indonesia dengan banjir di Jepang.
Bencana angin topan di Jepang
Dilansir dari Detik.com, Senin (14/10/19), Topan Hagibis yang juga disebut 'topan super' menerjang Jepang bagian tengah dan timur sejak Sabtu (12/10) kemarin. Topan yang masuk dalam kategori super itu menewaskan setidaknya 31 orang, 15 orang hilang dan 180 orang terluka.
Warga terpaksa tak melakukan aktivitas di luar rumah karena angin topan tahun ini merupakan yang terdahsyat selama 60 tahun terakhir. Transportasi umum seperti kereta Shinkansen hingga penerbangan bahkan terpaksa tak beroperasi.
Baca juga: Ikan Misterius Hebohkan Peneliti, Bergerigi Ratusan dan Kepala Mirip Ular
Topan Hagibis mulai menerjang pulau utama Jepang, Honshu pada hari Sabtu (12/10/19) malam. Selama angin Topan Hagibis menerjang, warga terutama di Kawasan Kanto dan Tokai diminta untuk mengungsi di tempat pengungsian yang sudah disediakan. Hal ini untuk menghindari angin topan yang berpotensi membuat bangunan rubuh.
Dampak Topan Hagibis
Selain merusak pemukiman warga, badai juga menyebabkan tanah longsor yang membuat tanggul jebol. Akibat tanggul jebol, air sungai Chikuma kemudian mengalir ke pemukiman warga yang menyebakan banjir besar di kawasan Nagano, Jepang Tengah. Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga terlihat merendam kereta peluru hingga mengalir ke stasiun kereta bawah tanah.
Berbeda dengan banjir di Indonesia, banjir di Jepang tampak bersih tanpa ada sampah yang mengapung. Warna air banjir pun tak berwarna cokelat layaknya di Indonesia.
Baca juga: Di Ekuador Kamu Bisa Mencicipi Es Krim Rasa Tikus Belanda
Sebelum topan menerjang, pemerintah menghimbau warga untuk mengangkut sampah-sampah, memasukan pot tanaman-tanaman dan membersihkan saluran air agar air banjir bisa lebih cepat surut.
Setelah Topan Hagibis mereda, pemerintah meminta petugas untuk langsung menyedot air-air yang menggenangi pemukiman agar warga bisa kembali beraktivitas.
Teknologi penyedotan air berupa selang-selang panjang ini berfungsi untuk membuang air banjir ke laut. Sebanyak 110.000 petugas dikerahkan untuk bekerja sama melakukan penyedotan di kawasan Miyagi.
Komentar netizen Indonesia
*indonesia left group* https://t.co/g33qsqZeq4
— ikram marki (@ikramarki) October 13, 2019
Banjir yang seringkali terjadi di Indonesia biasanya berwarna cokelat keruh beserta tumpukan sampah yang menggenang. Oleh karena itu, warganet Indonesia merasa takjub sekaligus kagum melihat banjir di Jepang yang bersih dari sampah. Bahkan air banjir yang menggenangi stasiun kereta bawah tanah tampak jernih layaknya kolam renang.
Baca juga: Pilot Dilaporkan Penumpang Akibat Melecehkan Pramugari di Speaker
Posting-an foto-foto suasana pemukiman warga saat banjir diunggah pertama kali oleh akun Twitter @KFMXmGcnE6PaHv4 pada hari Minggu (13/10/19). Pemilik akun tersebut yang diketahui bernama Mamy adalah seorang warga Jepang yang tinggal di kawasan Nishijima, Suruga-ku, Shizuoka.
Kemudian akun @ikramarki juga mengunggah ulang. Netizen pun mengomentari posting-an tersebut dengan cuitan-cuitan kocak.
@ikramarki: “Indonesia left group”
@yvnikarlf_JKT48: “Indonesia : can't relate”
@doel_im: “Banjir Jepang: green tea. Banjir Indonesia: es kepal milo toping komplit.”
@fitrifajarw: “Jepang kena bencana banjir aja masih ada yang bisa dibanggain dari bencananya”
@SalsabilaPoppy: “Mungkin kalau di Indonesia langsung dibuat pemandian umum atau nggak di isi ikan buat kolam ikan. Lumayan, 1 jamnya cuma 5000”
Semoga kebiasaan-kebiasaan orang Jepang bisa ditiru oleh warga Indonesia untuk tak buang sampah sembarangan dan selalu menjaga kebersihan. Dengan begitu, sungai pun bisa lebih bersih dan lingkungan bisa lebih sehat serta nyaman.