Usai Ditolong Warga Aceh, 100 Etnis Rohingya Kini Jalani Rapid Test!
09 Juli 2020 by Ike DewiUntungnya, semua tidak reaktif!
Sebanyak 100 etnis Muslim Rohingya yang tempo hari terdampar di lepas pantai Seunuddon, Aceh Utara, kini telah menjalani rapid test. Beruntung, tak satu pun dari mereka yang menunjukkan hasil reaktif.
Rapid test dijalankan pada Kamis (25/6/2020) malam di eks Kantor Imigrasi di Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.Awalnya ketika baru direkolasi ke tempat tersebut, mereka dihitung ulang ketika diuturunkan dari truk mobil TNI.
Baca Juga : Foto Satelit ini Diduga Ungkap Pembakaran Desa Etnis Rohingya di Myanmar!
Melansir Serambinews.com (27/6/2020), mengenai hasil nonreaktif para pengungsi Rohingya tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin SKM pada Jumat (26/6/2020). Sebanyak 100 etnis Rohingya termasuk anak-anak dinyatakan negatif ketika menjalani rapid test di bekas kantor imigrasi.
Hasilnya semua non-reaktif, tidak ada tanda-tanda gejala Covid-19 berdasarkan hasil rapid test, jadi mereka dianggap aman dari penularan virus Corona, jelasnya.
Meski telah dikonfirmasi aman dari Covid-19, ia mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan pemantauan terhadap etnis rohingya.
Baca Juga : Sedih! Perahu Berisi Ratusan Muslim Rohingya Kelaparan Terombang-Ambing Di Laut
Sempat diselamatkan nelayan aceh
Sebelumnya, pada Rabu (24/6/2020) pagi para nelayan lokal menemukan kapal yang mengangkut sejumlah etnis Rohingya tengah terombang-ambing di laut lepas, sekitar 4 mil dari pesisir pantai Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara.
Kemudian mereka dievakusai ke kapal para nelayan tersebut lalu ditarik menuju perairan Syamtalira Bayu. Mereka dilarang turun da diawasi ketat oleh Aparat Keamanan dari TNI dan POLRI, juga petugas kesehatan dan imigrasi di tepi pantai.
Satu boat personel tim BPBD Aceh Utara, TNI dan POLRI meluncur ke kapal imigran tersebut pada pukul 11.00 wib dengan membawa nasi bungkus dan juga tabung cairan desinfektan untuk menyemprot kapal.
Baca Juga : Dua Pengungsi Rohingya di Bangladesh Positif Corona, Ribuan Lainnya Terancam Terinfeksi!
Akibat terkena ombak, kapal mereka mendekat ke tepi pantai. Hal itu membuat Aparat kembali menyeret kapal menjauh dari tepi pantai. Di saat itulah warga yang kasihan dengan etnis Rohingya melayangkan protes, bahkan perempuan-perempuan terlihat menangis.
Setelah 20 menit, kapal akhirnya ditarik mendekat ke tepi pantai. Para petugas juga tidak lupa memasang garis pengaman di tepi pantai supaya warga tidak bisa terlalu mendekat.
Sekitar pukul 16.00 WIB, para imigran tersebut sepakat diturunkan oleh warga lokal. Sejumlah pengungsi itu diturunkan mulai dari anak-anak, kaum perempuan dan kaum laki-laki. Mereka pun dikumpulkan di sebuah lokasi. Ada yang terlihat menangis, beberapa juga dalam keadaan lemas.
Kemudian pada pukul 18.30 WIB, para imigran dievakuasi ke lokasi penampungan sementara yaitu bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe Kawasan Punteut, Kecamatan Blang Mangat. Ketika dihitung ulang, seluruhnya berjumlah 100 orang.
Jika hasil mereka reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test, mereka langsung akan dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) milik Pemkab Aceh Utara, ijar Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin SKM.
Mengingat dunia sedang mengalami pandemi, pemerintah memang harus melakukan tindakan tegas untuk melakukan rapid test bagi para imigran tersebut. Untungnya, setelah dilakukan rapid test, 100 pengungsi Rohingya itu tidak menunjukkan hasil yang reaktif.