Terlalu Sering Gunakan Smartphone, Bocah 13 Tahun Jadi Cacat Mental
01 Juli 2021 by Mabruri Pudyas SalimYang berlebihan memang selalu berdampak buruk
Ditemukannya sebuah alat yang kini kita sebut sebagai smartphone tentu sangat berdampak besar bagi kehidupan manusia saat ini. Sayangnya, meski telah memberikan berbagai kemudahan dalam berbagai kebutuhan komunikasi, smartphone juga telah meninggalkan banyak masalah, termasuk kecanduan.
Apalagi penggunaan smartphone yang tak terkendali juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk kesehatan mata. Namun itu bukan dampak terparah yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan smartphone. Bahkan penggunaan smartphone yang berlebihan ternyata telah membuat seorang bocah 13 tahun mengalami cacat mental.
Dilansir dari World of Buzz, seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun dari Zhejiang, China, mengalami cacat mental setelah terlalu sering menggunakan smartphone. Dia mendapatkan smartphone pertamanya dari ibunya sebagai hadiah.
Sayangnya, pemberian smartphone itu justru membuat bocah ini memulai kebiasaan buruk. Dia selalu memainkan smartphone-nya sepanjang hari, bahkan sampai tengah malam. Hal itu telah berlangsung selama beberapa bulan. Kebiasaan buruk itu menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang sangat serius.
Baca juga: Terlalu Sering Gunakan Smartphone Bisa Tumbuhkan Tanduk, Ini Penjelasannya!
Sampai pada akhirnya bocah itu mulai berperilaku aneh. Di sekolah dia tiba-tiba menjadi aneh dan mulai membenturkan-benturkan kepalanya ke dinding. Gurunya berkata bahwa dia tidak akan berhenti membenturkan kepalanya. Kemudian guru tersebut segera memanggil ibunya.
Sesampainya ibu di sekolah, tubuh bocah itu dalam kondisi lemas dan tidak dapat menanggapi panggilan ibunya. Setelah itu keluarganya membawa bocah itu ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Selama dirawat di rumah sakit selama 28 hari, alih-alih membaik, kondisinya malah menjadi semakin buruk. Dia bahkan dinyatakan telah mengalami cacat mental.
Sebagai anak laki-laki berusia 13 tahun, dia berperilaku seperti bayi yang tidak bisa berjalan atau berbicara. Bahkan setelah ia dibawa ke Departemen Neurologi dan Departemen Rheumatologi, kondisinya masih belum membaik.
Baca juga: Keseringan Main Gadget, Bocah Ini Terpaksa Harus Operasi Mata
Para dokter kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap bocah itu dan melihat laporan tes sebelumnya untuk menentukan apa sebenarnya yang dideritanya.
Alhasil, dokter mendiagnosis bocah tersebut telah mengalami gangguan mental yang disebut Ensefalitis Autoimun. Itu adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf pusat yang menyebabkan kelainan pada fungsi kognitif.
Setelah diberi obat dan perawatan, kondisi bocah itu akhirnya mulai membaik. Wajahnya tidak lagi kejang dan dia bisa bicara lagi. Ia juga sudah mulai mengenali orangtuanya, hingga pada akhirnya diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
Dokter menjelaskan jika kebiasaan memainkan ponsel tanpa henti bahkan sampai tengah malam telah membuat bocah itu kehilangan waktu istirahat. Alhasil, sistem kekebalan tubuhnya melemah, dan hal itu yang mengakibatkannya terserang Ensefalitis Autoimun.
Terlepas dari apa yang telah terjadi, kejadian itu tentu bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, terutama untuk orangtua, agar dapat terus mengawasi dan mengontrol kebiasan anak dengan smatphone ataupun gadget.