Takut Tertular Corona, Penggali Kubur ini Pilih Melarikan Diri!

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Bukan Tanpa Alasan, Penggali Kubur Yang Kabur Takut Tertular Covid-19 Dari Jenazah

Jumlah psien corona di Indonesia masih mengalami peningkatan. Dikabarkan bahwa banyaknya pasien yang meninggal per Minggu (28/03) adalah 114 jiwa. Dibalik kasus Covid-19 yang semakin melonjak, banyak pihak yang telah menyumbangkan jasanya baik di bidang medis maupun non medis.

Salah satu pekerjaan yang berjasa selama mewabahnya Covid-19 ini adalah penggali kubur. Beberapa dari mereka bahkan harus selalu siaga dari pagi hingga malam guna mempersiapkan pemakaman jika ada kematian korban Covid-19.

Dilansir dari Tribun-video.com (29/03/2020) salah satu kisah pemakaman jenazah Covid-19 di Sidoarjo ini menimbulkan rasa haru. Pasalnya Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syafiuddin terlibat langsung dalam proses penguburan korban Covid-19 tersebut.

Pasien itu meninggal pada Kamis (26/03/2020) pagi. Pasien beridentitas Kota Surabaya namun berdomisili dan dirawat di Sidoarjo.

1.

Tiga Penggali Kubur Kabur

ilustrasi
Petugas pemakaman pasien Covid-19 | star.grid.id

Penggali kubur yang seharusnya ikut dalam proses pemakaman itupun sempat kabur karen takut jika tertular Covid-19. Awalnya lubang makam memang sempat disiapkan oleh tiga tukang gali kubur pada Kamis dini hari. Tapi setelah itu ketiganya pulang ke rumah karena takut.

Tapi setelah itu ditinggal karena takut. Saya sampai kejar ke rumahnya. Saya yakinkan dan saya beri Alat Pelindung Diri, ucap Nur Ahmad

Sesuai SOP pemakaman pasien corona, jenazah harus segera dimakamkan sebelum lebih dari 4 jam, selain itu jenazah juga harus dilapisi plastik dan dimasukkan ke dalam peti.

Baca Juga : Pendeta Gelar Misa Minum Dettol Buat Cegah Corona, Hasilnya 59 Orang Meninggal

2.

Sopir Ambulans Menolak Antar Jenazah

Hambatan lain yang juga dialami dalam proses pemakaman Covid-19 di Sidoarjo ini adalah penolakan yang dilakukan sopir ambulans. Sopir tersebut tidak mau mengantarkan jenazah ke area pemakaman lantaran takut tertular.

Karena halangan-halangan itulah, pemakaman jenazah akhirnya molor. Padahal jenazah harusnya dimakamkan tidak lebih dari empat jam setelah dinyatakan meninggal, terang Nur Ahmad.

3.

Dikuburkan Pagi Buta

Setelah melewati beberapa rintangan, akhirnya jenazah bisa dimakamkan pukul 03.40 WIB. Proses pemakaman dilakukan oleh 4 orang dengan memakai Alat Pelindung Diri. Dianatara 4 orang tersebut, salah satunya adalah Plt Bupati Sidoarjo itu sendiri.

Ia terlibat langsung dalam penguburan itu untuk meyakinkan para penggali kubur agar tidak takut memakamkan jenazah Covid-19 karena proses pemakaman telah sesuai dengan SOP.

Jenazah Covid-19 Masih Bisa Tularkan Penyakit

Dikutip dari liputan6.com, jenazah pasien Covid-19 masih berpotensi menularkan penyakitnya. Dokter Ari Fahrial Syam, Seorang Spesialis Penyakit menyatakan bahwa jenazah bisa menualrkan penyakit lewat air yang keluar dari tubuhnya.

Ketika dibuka, itu potensi. Bisa saja misalnya percikan-percikan itu keluar dan ketika kena badan kita, disenggol lalu masuk ke tubuh kita bisa tertular, jelas Ari

Baca Juga : Dampak Covid 19: Kiat Yang-Yangan Aman di Tengah Pandemi

Artikel Lainnya

Proses penguburan juga berbeda dari biasanya, seperti harus adanya jarak dan para petugas pemakaman wajib kenakan APD.

Tags :