Supaya Rakyat Makin Yakin Memilih Para Anggota Parlemen, Warga India Diberikan Serangan Fajar Berupa Narkoba

Pemilu di India
Pemilu di India | foreignbrief.com

Pada teler semua jadinya sebelum milih

Demi bisa terpilih menjadi kepala daerah atau sebagai wakil rakyat, para calon kepala daerah atau calon legislatif banyak yang melakukan tindakan curang. Salah satunya adalah dengan melakukan "serangan fajar". Ini adalah istilah ketika seorang calon pemimpin memberikan suap berupa uang kepada warga. Harapannya, warga akan memilih dia saat pemilu karena sudah diberikan uang.

Tidak hanya di Indonesia, fenomena ini juga kerap terjadi di negara lain. Salah satunya adalah India yang sekarang ini juga tengah mengadakan pemilu. Uniknya, isi amplop "serangan fajar" pada pemilu di India tidak hanya berisi uang. Tapi, juga berisi minuman keras sampai narkoba. Serem banget kan? Mereka berharap semua iming-iming duniawi itu sanggup membeli suara warga.

Hal ini terungkap setelah pada pekan ini Kepolisian India menyita uang tunai 5,1 miliar rupee atau sekitar Rp 1 triliun dari partai-partai politik di sana. Uang sebanyak itu diduga akan digunakan sebagai "serangan fajar" dan membeli suara rakyat. Selain uang tunai dalam jumlah besar, polisi juga mengamankan 21.500 kg narkoba senilai 7,2 miliar rupee (Rp 1,4 triliun) dan 8,8 juta liter miras senilai 1,8 miliar (Rp 368 miliar).

Pemilu di India
Pemilu di India | hindustantimes.com

Rupanya, polisi memang sudah jauh-jauh hari melakukan pengawasan terhadap segala sesuatu yang mencurigakan terkait pemilu. Mereka memantau aliran uang tunai, pembelian miras dan transaksi aneh lainnya. Dan terbukti kalau memang para politisi di sana akan melakukan "serangan fajar". Selain tiga barang tadi, polisi juga menemukan laptop, panci presto, perhiasan, hingga batu mulia.

Rupanya, narkoba dan miras sudah umum digunakan sebagai "serangan fajar" di India. Pada tahun 2014 lalu, kejadian suap seperti ini juga pernah terjadi. Tidak tanggung-tanggung, polisi setempat menyita menyita uang tunai, miras, dan narkoba senilai hingga 12 miliar rupee. Pemilu India tahun ini sendiri disebut-sebut sebagai pemilu terbesar di dunia.

Soalnya, ada 900 juta dari 1,2 miliar penduduk India yang akan memberikan hak pilihnya. Saking banyaknya warga yang akan menggunakan hak pilih, pemilu di India diselenggarakan selama 6 minggu berturut-turut dengan 1 juta lokasi tempat pemungutan suara.

Ilustrasi mengisap ganja
Ilustrasi mengisap ganja | Independent.co.uk
Artikel Lainnya

Nggak bisa bayangin sih kalau "serangan fajar" juga ditambah dengan minuman keras dan narkoba. Selain melakukan pesta demokrasi, warga India juga berpesta narkoba sambil mabuk-mabukkan. Parah banget, kan? Sampai menghalalkan segala cara gitu demi menang pemilihan umum. Kamu sendiri udah pernah menyaksikan "serangan fajar" di pemilu Indonesia belum?

Tags :