Selfie Tanpa 'Atasan' Tersebar, Seorang Guru Matematika Dipecat. Tapi Malah Protes Soal Ini!

Lauren Miranda, seorang guru matematika yang dipecat setelah foto selfie yang menampakkan tubuh bagian atasnya tersebar. | www.washingtonpost.com

Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

Mungkin benar apa kata pepatah "guru kencing berdiri, murid kencing berlari." Seseorang yang seharusnya menjadi teladan tidak sepantasnya melakukan hal-hal yang tidak pantas, karena itu bisa menjadi contoh bagi orang lain. Tidak hanya sampai di situ, orang mencontohnya mungkin akan melakukan hal yang lebih buruk daripada yang dilihatnya.

Sayangnya hal seperti itu yang telah dilakukan oleh Lauren Miranda, guru Matematika berusia 25 tahun, yang pada akhirnya dipecat setelah foto selfie-nya yang tak pantas menjadi viral setelah tersebar di media sosial.

Lauren tidak tahu bagaimana foto selfienya bisa tersebar. | cdn.images.dailystar.co.uk

Lauren dipecat dari pekerjaannya sebagai guru Matematika di sebuah sekolah menengah di Bellport, Long Island, New York, setelah para pejabat sekolah mengetahui tentang foto selfie yang menampakkan dirinya tanpa menggunakan atasan tersebar di media sosial.

Lauren sendiri tidak merasa bahwa dirinya telah menyebarkan foto tersebut di media sosial, dan sampai sekarang dia masih merasa bingung mengapa foto yang tidak senonoh itu bisa tersebar.

Alasan kenapa Lauran dipecat dari pekerjannya sebagai guru sebenarnya cukup jelas. Perbuatan yang dia lakukan memang berada di jam kerja dan di luar sekolah, tentu saja tersebarnya foto selfie-nya telah membuatnya gagal sebagai seorang pendidik yang mestinya menjadi teladan.

Foto selfie Lauren yang menampakkan bagian tubuh atasnya. | cdn.images.dailystar.co.uk

Meski begitu, Lauren telah mengajukan gugatan diskriminasi gender terhadap sekolah, dengan tuntutan ganti rugi sebesar 3 juta Dollar Amerika. Pengacaranya, John Ray, mengatakan bahwa pejabat sekolah memperlakukannya secara salah atas gambar yang dikirimkan kepada rekannya yang mengajar di sekolah lain.

Pada konferensi pers, Lauren mengatakan gambar itu diperoleh tanpa persetujuannya. Dia juga mengatakan bahwa foto yang dia ambil merupakan foto yang biasa saja.

Lauren Miranda didampingin pengacaranya, John Ray, mengajukan gugatan diskriminasi gender terhadap sekolah. | patch.com

"Ini murni," kata Lauren, seperti dikutip Daily Star.

"Aku memegang makeup di satu tangan, dan aku mengambil foto di tangan yang lain," lanjutnya.

Menambahkan keterangan Lauren, pengacara Ray mengatakan, jika Lauren memang gemar mengirimkan foto selfie ke beberapa teman. Namun, foto yang ia kirimkan merupakan foto selfie yang biasa saja.

"Dahulu kala, dia mengirim selfie biasa-biasa saja ke temannya, tidak pernah ke orang lain," kata Ray.

"Dengan cara yang tidak diketahui, seorang siswa memperolehnya. Distrik sekolah mengambilnya, mengecamnya, dan memecatnya karena payudaranya tampak. Ini tidak akan pernah terjadi pada guru laki-laki," sambungnya.

Artikel Lainnya
Sekolah Menengah Bellport, New York. | cdn.newsday.com

Ray kemudian mengatakan bahwa payudara wanita pada dasarnya tidak merangsang. Itu adalah bentuk kebanggakan Lauren terhadap tubuhnya.

"Karyawan dan Dewan Sekolah Kabupaten Suffolk belum menganggap bahwa wanita setara dengan pria. Lauren benar bangga dengan tubuh wanitanya. Payudara wanita pada dasarnya tidak merangsang," ujarnya.

Lauren juga mengungkapkan sebuah pembelaan yang menyiratkan bahwa dirinya tidak gagal sebagai seorang guru dan teladan. Dia menegaskan bahwa dirinya telah mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.

"Saya menunjukkan wajah saya dan mengatakan sesuatu terjadi pada saya yang tidak saya inginkan," jelas Lauren.

Terlepas dari apa maksud Lauren dengan mengambil foto selfie yang menampakkan tubuh bagian atasnya, dan dia juga berhak melakukan itu, tentunya itu telah membuatnya gagal sebagai guru yang semestinya menjadi teladan bagi murid-muridnya.

Tags :