Sandiaga Uno Sudah Kampanye 1.550 Titik Tapi Kalah di TPS Sendiri, Netizen: "Rajin Ronda Next Time"

sandiaga uno
Sandiaga Uno kalah di TPS sendiri | news.detik.com

Padahal rekor kampanyenya masuk MURI karena sampai mengunjungi 1.550 titik di republik ini

Apa yang kurang dari kampanye Sandiaga Uno? Karena berita yang beredar tentang kekalahannya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sendiri semacam menjadi ironi. Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh 76 suara dan lawannya Jokowi-Ma'ruf memperoleh 133 suara di TPS tersebut.

Dilansir dari Detik.com, belum lagi Sandi telah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada Rabu (10/4) lalu. Rekor tersebut berkaitan dengan kampanyenya yang sampai 1.550 titik di Indonesia.

Bukan perkara gampang hal itu bisa dilakukan karena tentunya membutuhkan stamina prima. Di acara Jakarta YES 2019 di Istora Senayan, Wakil Direktur Muri Osmar Semesta Susilo ungkapkan hal itu kepada Sandiaga.

sandiaga uno
Sandi menunjukkan surat suara sebelum melakukan pemilihan | tirto.id

Saat kampanye di Surabaya pada Kamis (4/4/2019), Sandi juga mengatakan telah mengunjungi 1.550 titik. Ia juga mengiyakan bahwa hal itu membutuhkan stamina dan fisik yang kuat.

"Saya sudah kunjungan sebanyak 1.550 kunjungan selama tujuh bulan terakhir, dan dalam kampanye terbuka rapat umum ini 10 hari sangat intens, jadi ini memang membutuhkan fisik yang kuat," ujar Sandi.

Hal yang menarik kita simak dari kampanye Sandi adalah selalu berdialog mendengarkan keluh kesah warga. Hal itulah yang akhirnya dijadikan bahan untuk merumuskan ide. Bahkan ide tersebut menjadi ide yang dia kemukakan saat debat capres-cawapres.

Tidak jarang saat debat, Sandi menyebutkan nama-nama seperti misalnya Ibu Nia, Ibu Nurjanah, dan lainnya. Sayangnya, hal itu dikritik oleh Joko Widodo karena pada debat 13 April kemarin Jokowi mengatakan bahwa keluhan warga-warga tersebut tak bisa dijadikan tolok ukur ekonomi makro. Lantas Sandi mengatakan bahwa hal itu adalah fakta yang ada di lapangan.

"Pertama-tama, mungkin saya memohon maaf kepada Bapak Presiden, ke Pak Jokowi, karena nama-nama seperti Ibu Nia, Ibu Nurjanah adalah tokoh-tokoh yang saya temui dalam 1.550 kunjungan kami," sebut Sandiaga di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Artikel Lainnya

TPS Sandiaga berada di TPS 02 Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Sebelum mencoblos, pukul 06.58 WIB, Sandi sungkem kepada orangtuanya, Razif Halik Uno dan Mien Uno. Saat itu, dia ditemani istrinya Nur Asia dan ketiga orang anaknya.

Kemudian, Sandi dan istrinya serta anak-anaknya beralan ke TPS dan tiba di lokasi pukul 07.37 WIB. Mereka kompak memakai baju putih. Saat waktu sudah siang, penghitungan suara pun dimulai.

Tepatnya pada pukul 14.15 WIB dan selesai dalam 45 menit. DPT di TPS Selong mencapai 237 orang dengan jumlah suara masuk 210. Sayang sandi kalah di TPS-nya sendiri.

Akhirnya hal itu menimbulkan pendapat dari netizen. Di unggahan Twitter tirto.id dituliskan, “Tfw rajin keliling ke kampung orang tapi lupa ngeronda bareng tetangga~.” Cuitan itu pun memunculkan reaksi dari banyak orang.

“Terlalu sibuk keliling ke kampung orang, tapi lupa sama kampung sendiri. Sakit hati pasti tetangganya nda disebut di debat,” celetuk @alifswahyudi.

“Sudah ketemu bu Mia di Tegal, bu Nurjanah di Sumbar, sampe mas Rahman di Sumsel, eh tetangganya kelupaan,” ujar @Michalom.

“Sandi ini bikin bingung.. keluarga besarnya, teman2 sekolahnya, sampai tetangga2nya dukung Jokowi .. jadi yg pilih Sandi itu siapanya Sandi?” ucap @oscarXoscar.

"Ini real sekali, harus rajin ronda next time guys," kata akun‏ @AbyaanDaffa.

Lalu ada pula yang berkomentar dengan bahasa daerah. Seperti yang diungkapkan oleh akun @Hasbyrizky27.

“Ini mengajarkan bahwa sesrawungan karo tonggo teparo kuwi penting." (red: Ini mengajarkan bahwa bersosialisasi dengan tetangga itu penting).

itulah tadi tanggapan dari beberapa netizen soal kalahnya Sandiaga Uno di TPS sendiri. Tentu ini menjadi nestapa dan ironi bagi Sandiaga sendiri. Sebab, harusnya bisa lebih unggul di TPS tempat dia tinggal.

Tags :