Sadis, Pria Ini Habisi 50 Nyawa Sopir Taksi, Mayatnya Buat Makanan Buaya!

Ilustrasi pembunuh berantai
Ilustrasi pembunuh berantai | m.liputan6.com

Setelah dibunuh, para korban dimasukkan ke dalam kanal berisi buaya!

Seorang pria asal India ini mengaku telah menghabisi nyawa 50 sopir taksi, yang mana setiap jenazah korbannya dibuang ke dalam kolam berisi buaya guna menghilangkan jejak.

Pelaku pembunuhan secara kejam tersebut bernama Devender Sharma, ia telah melakukan aksinya semenjak awal tahun 2000. Mengutip Kompas.com (1/8/2020), dalam menjalankan rencananya itu ia selalu menumpangi taksi terlebih dahulu sebelum kemudian membunuh korban dan mengambil taksinya.

Baca Juga : Psikopat Cilik! 3 Anak di Bawah Umur Ini Jadi Pembunuh Berantai Paling Sadis dan Kejam

Ilustrasi pembunuh berantai
Pelaku pembunuhan berantai di India diamankan polisi | aceh.tribunnews.com

Ketika dijemput oleh polisi, pembunuh berantai ini mengaku bahwa ia telah melakukan pembunuhan sejak awal 2000 silam. Bahkan, untuk menghilangkan jejaknya Sharma membuang para jenazah korban ke kolam yang berisi buaya di Kanal Hazara, Kashganj.

Pihak kepolisian merasa yakin bahwa korban Sharma lebih dari 50 orang, bahkan ia diyakini telah menghabisi lebih dari 100 nyawa, hal itu sebagaimana dilaporkan oleh media setempat NDTV.

Tujuan Sharma melakukan pembunuhan itu adalah untuk mendapatkan taksi para korban lalu menjualnya, sehingga ia mendapat uang sekitar 170 poundsterling (Rp 3,2 juta) per unit.

Baca Juga : Kasus Pembunuh Berantai Tersadis dan Terkejam di Abad ke-19, Korbannya Capai 300 Jiwa!

Ilustrasi pembunuh berantai
Pelaku pembunuhan berantai di India diamankan polisi | dunia.rmol.id

Sebenarnya Sharma sempat didakwa hukuman penjara seumur hidup pada 2004 silam, sebab saat itu ia terbukti telah membunuh 7 sopir taksi (Meski sebenarnya jumlahnya lebih dari itu).

Lalu setelah 16 tahun menjalani masa hukumannya, Sharma mendapat ketentuan bebas bersayarat yang durasinya hanya sebentar.

Akan tetapi setelah menjalani 20 hari masa bebas bersyaratnya tersebut, Sharma tidak kembali lagi ke kantor polisi sehingga pihak kepolisian pun mencarinya.

Ilustrasi pembunuh berantai
Ilustrasi garis polisi | bandungkita.id

Kemudian pada Rabu (29/7/2020), kepolisian India menemukan Sharma tengah berada di ibu Kota Delhi, ternyata selama ini ia bersembunyi bersama seorang janda di sana.

Pada penangkapan itulah Sharma mulai mengatakan kejahatan sebenarnya yang selama ini ia perbuat, termasuk fakta bahwa ia telah membunuh puluhan orang. Selama interogasi, Sharma juga mengaku selama ini ia terlibat dalam 125 pencurian yang membuatnya telah berhasil mengantongi 7.000 poundsterling (Ro 134,5 juta).

Baca Juga : Kisah Mengerikan Henry “Jigsaw” Holmes, Pembunuh Berantai Pertama di Amerika

Pembunuh berantai korea selatan

Sebuah kasus pembunuhan berantai yang sangat kejam pernah menggegerkan dunia sebelumnya, bahkan polisi sempat meminta maaf karena sang pembunuh tidak tersentuh hukum lebih dari 30 tahun. Seseorang yang tidak bersalah juga telah menghabiskan masa 20 tahunnya untuk mempertanggungjawabkan pembunuhan berantai yang tak ia lakukan.

Mengutip Kompas.com (2/7/2020), pelaku pembunuhan berantai tersebut adalah Lee Chun-jae. Berdasarkan catatan polisi, ia telah melancarkan aksinya sejak tahun 1986 sampai tahun 1991. Kejahatan itu melibatkan sebanyak 57 perempuan diculik dan 10 perempuan dibunuh di distrik Hwaseong.

Para korban dari Lee berusia 14 hingga 71 tahun, Lee dengan kejam mencekik korbannya dan memutilasi beberapa di antaranya menggunakan garpu.

Pada 1898, pria bernama Yoon Sun-yeo memmerkosa dan membunuh seorang remaja, polisi mengira bahwa Yoon adalah penjahat yang selama ini mereka cari sehingga Yoon pun dijatuhi hukuman atas kejahatan Lee.

Artikel Lainnya

Kemudian, tahun lalu Lee sang pembunuh berantai yang asli baru bisa diidentifikasi oleh kepolisian, tepatnya setelah 30 tahun ia melancarkan aksinya.

Polisi mengambil sampel DNA baru, pakaian dalam korban yang mereka cocokkan dengan DNA Lee. Setelah ditangkap, Lee sang psikopat itu membungkuk di depan kamera dan meminta maaf pada para keluarga korban serta Yoon yang selama ini harus menggantikan hukumannya.

Tags :