Remaja ini Rela kayuh Sepeda Ribuan Kilometer Sambil Bonceng Ayahnya yang Sakit!
05 April 2021 by Ike DewiMereka terpaksa pulang kampung karena lockdown!
Mungkin benar bahwa beberapa di antara kita memiliki hidup yang beruntung dengan segala fasilitas yang serba ada. Tak mustahil juga orang-orang yang hartanya berlimpah bisa menghabiskan uang hingga ratusan juta dalam sekali belanja. Bagi mereka membeli mobil maupun rumah mewah secara tunai juga bukan perkara yang sulit karena pemasukannya benar-benar tinggi.
Namun bagaimana dengan orang-orang yang kehidupannya berbalik 180 derajat dari kehidupan mereka? Tidak memiliki rumah layak, kendaraan, bahkan tabungan. Pendapatan mereka hanya bisa digunakan untuk membeli makan dalam sehari, jika tidak bekerja maka mereka pun akan kesulitan mendapatkan makanan.
Baca Juga : Terobos Wilayah Lockdown, Pria Ini Kayuh Sepeda 100 Km Demi Melamar Kekasih
Di tengah pandemi seperti sekarang ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Orang-orang mengeluhkan keadaan ekonomi yang semakin sulit. Apalagi bagi negara-negara yang memberlakukan lockdown. Banyak rakyat miskin kelaparan karena tidak lagi memiliki pendapatan. Di sisi lain, lockdown dianggap sebagai solusi yang jitu untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19.
Sebuah kisah inspiratif di tengah pandemi datang dari warga India yang usianya masih sangat muda. Akrab disapa Jyoti (15), ia merupakan remaja perempuan yang rela mengayuh sepeda sejauh 1.200 km untuk bisa pulang ke rumahnya di saat lockdown. Yang lebih mengharukan lagi, dalam jarak sejauh itu ia bahkan membonceng sang ayah yang terluka.
Dilansir dari Tempo.co pada Jumat (22/5), insiden viral tersebut dilaporkan oleh situs ndtv.com yang memperlihatkan perjuangan seorang remaja membonceng ayahnya demi bisa pulang di saat lockdown. Bukan karena tidak mematuhi lockdown, namun jika mereka tidak pulang maka merekaa tidak akan memiliki tempat untuk tinggal.
Baca Juga : Warga Italia Tetap Bepergian Saat Corona, Tim Medis China: Aku Tak Tahu Apa yang Kalian Pikirkan
Diberitakan bahwa Jyoti mengayuh sepedanya dri Gurgaon, wilayah yang dekat dengan Delhi menuju ke Bihar, India. Gadis itu membutuhkan waktu tujuh hari untuk bisa sampai ke kampung halamannya dengan bersepda. Bahkan, ia dan sang ayah hampir kelaparan saat di tengah perjalanan pulang tersebut. Jyoti yang mengenakan pakaian merah terlihat membonceng ayahnya yang memakai singlet seadanya sambil memegang tas ransel.
Melihat perjuangan Jyoti, Federasi Sepeda India meras kagum dan memberi pujian bagi remaja pemberani itu. Mereka juga mengundang Jyoti untuk mengikuti pelatihan di sana bulan depan. Pelatihan yang ditawarkan Federasi Sepeda India tersebut diduga bisa mengubah kehidupannya.
Awalnya pada Maret lalu Jyoti mengunjugi ayahnya di Gurgaon karena sang ayah harus berhenti menjadi tukang becak akibat insiden yang menimpanya. Lalu, tiba-tiba India menerapkan lockdown nasional sehingga Jyoti harus menetap sementara dengan sang ayah. Ayah Jyoti yang tidak lagi memiliki pekerjan an uang itu tidak lagi mampu membayar kontrakan, sehingga mereka terancam diusir oleh pemilik kontrakan. Apalagi keduanya juga mulai kelaparan.
Kadang-kadang saya membeli sesuatu (makanan). Saya menjanjikan kepada pemilik kontrakan saya akan melakukan pekerjaan apapun setelh lockdown dicabut, mencari uang dan membayar utang uang kontrakan. Saya menghentikan pengobatan saya sehingga kami bisa membeli makan sekali sehari, ucap Paswan.
Baca Juga : Ibu Ini Terpaksa Masak Batu Karena Lockdown!
Sepeda yang didapatkan Jyoti dibeli dari hasil meminjam uang, ia merasa tak memiliki pilihan lain karena bus dan kereta sudah tidak lagi beroperasi. Sebenarnya sang ayah sudah melarang karena tak tega putrinya akan kelelahan jika mengayuh sepeda sambil memboncengnya, namun Jyoti bersikeras untuk melakukannya.
Dalam tujuh hari perjalanan, gadis hebat itu mampu mengayuh 30 km – 40 km per hari, terkadng mereka juga diberi tumpangan oleh sopir truk-truk yang baik hati. Jyoti dan ayahnya biasanya beristirahat di tempat yang membagikan makanan gratis bagi orang terkatung-katung seperti mereka.
Sedangkan di kampung halamannya, ibu Jyoti tinggal bersama empat anaknya yang lain. Ia merupakan pengasuh anak tetangga, ia juga mengandalkan perhiasan untuk membantu suaminya tengah lockdown.