Remaja Asli Pedalaman Hutan Amazon Tewas Akibat Corona

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Suku Pedalaman di Hutan Amazon tersebut dinyatakan rentan terhadap penyakit menular yang dibawa orang asing

Jumlah kasus Covid-19 semakin hari semakin meningkat. Jika selama ini kawasan perkotaan dikhawatirkan karena risiko penularannya yang tinggi, coronvirus rupanya telah sampai di pedalaman salah satu suku di Brasil. Seorang pribumi yang masih muda terinfeksi virus corona dan meninggal dunia.

Kabar duka tersebut datang dari pedalaman hutan Amazon. Melansir iNews.id (11/04/2020),remaja laki-laki berusia 15 tahun yang merupakan suku Yanomami dinyatakan tewas karena positif corona (Covid-19). Suku Yanomami merupakan penduduk asli yang menghuni pedalaman hutan Amazon.

Kelompok Hak Asasi Manusia yang membela hak asasi suku, Asosiasi Hutukara, mengkritik pemerintah atas kejadian yang menimpa bocah 15 tahun itu. Pasalnya selama sakit ia tidak mendapatkan perawatan medis yang semestinya. Lebih dari empat belas hari remaja itu tidak mendapat diagnosis yang tepat dari dokter semenjak hari pertamanya menemui dokter dengan keluhan gangguan pernapasan. Ia dirawat di ruang Unit perwatan intensif (ICU) salah satu rumah sakit di Boa Vista, ibu kota Negara Bagian Roraima.

Dia meninggal karena komplikasi pernapasan yang parah pada Kamis (09/04/2020) malam, jelas Menteri Kesehatan Brasil seperti yang dikutip dari AFP, Sabtu (11/04/2020)

Baca Juga : 107 Orang Tewas Karena Corona, Italia Kini Larang Warganya Berciuman!

Kabar mengenai tewasnya remaja 15 tahun akibat corona itu membuat resah para penghuni suku, sebab mereka memang rentan sekali terkena penyakit menular yang dibawa dari luar. Asosiasi Hutakara meminta agar pemerintah Brasil menindak para penembang emas ilegal di tanah adat suku, yang diduga sebagai sumber sumber utama penular corona di kalangan suku Yanomami tersebut.

Penyakit ini sangat berbahaya bagi kami. Ini hari yang sangat menyedihkan bagi Yanomami, ucap Dario Yawarioma yang merupakan salah satu tetua suku Yanomami.

Brasil sendiri merupakan negara yang menampung sekitar 800.000 penduduk asli yang berasal dari 300 lebih kelompok etnik. Yanomami merupakan slah satu suku yang dikenal dengan tindikan rumit di wajah mereka serta cat pewarna, jumlah suku ini sekitar 27.000 jiwa.

Mayoritas dari suku Yanomami terisolasi dari dunia luar sampai pertengahan abad ke-20. Selain kasus Covid-19 yang menimpa salah satu penduduknya tempo hari, rupanya Suku Yanomami juga pernah dilanda beberapa wabah yang dibawa dari luar oleh penduduk asing, seperti campak dan malaria sekitar dekade 1970-an.

Baca Juga : Sempat Disebut karena Miras, Bule di Bali yang Meninggal di Atas Motor Ternyata Positif Corona!

Artikel Lainnya

Brasil kini menjadi salah satu negara yang juga sedang bersedih akibat pandemi virus corona di Amerika Latin, dengan jumlah kematian sebanyak 1.000 jiwa.

Tags :