Prostitusi Melibatkan Mahasiswi, Kim Jong Un Murka dan Eksekusi Mati Enam Pelaku

Ilustrasi eksekusi mati
Ilustrasi eksekusi mati | m.tribunnews.com

Apalagi dua universitas yang terlibat adalah favorit Kim Jong Un.

Salah satu tindakan tegas dari Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, untuk menghadapi kasus prostitusi di negaranya adalah dengan mengeksekusi mati orang-orang yang terlibat. Seperti yang baru saja terjadi ketika transaksi prostitusi terhadap mahasiswi dari universitas seni dilakukan di sebuah pemandian air panas.

Di dalam praktik prostitusi tersebut, ada enam orang yang terlibat, di mana empat di antaranya adalah pejabat Korea Utara, sedangkan dua lainnya merupakan mucikari.

Baca Juga : Punya Wajah Mirip Kim Jong-Un, Pria Ini Bernasib Sial!

Ilustrasi eksekusi mati
Presiden Korea Utara Kim Jong Un | padangkita.com

Mengutip Wartakotalive.com (13/8/2020), hukuman yang diberikan oleh Kim Jong Un tidak tanggung-tanggung, ia memutuskan untuk mengeksekusi mati keenam orang tersebut. Akhirnya mereka pun ditembak mati oleh regu tembak Kim Jong Un.

Eksekusi mati terhadap 6 orang yang terlibat prostitusi itu berlangsung di Pyongyang pada 20 Juli 2020. Kim Jong Un merasa geram karena mereka melibatkan mahasiswi universitas seni dalam melakukan praktik prostitusi.

Rupanya proses transaksi dilakukan di pemandian air panas yang terlindungi elite kota. Mereka terpergok setelah melakukan transaksi dengan mahasiswi universitas seni tersebut.

Baca Juga : Kim Jong Un Dikabarkan Siapkan 2.000 Gadis Perawan untuk Hibur Para Pejabat Korut

Artikel Lainnya
Ilustrasi eksekusi mati
Presiden Korea Utara Kim Jong Un | wartakota.tribunnews.com

Kemarahan Kim Jong Un disebabkan karena ia menyokong dua universitas tempat para mahasiswi mengenyam pendidikan.

Saya berada di lokasi kejadian, dan menyaksikan empat pejabat Pyongyang dan mucikari dieksekusi karena prostitusi terorganisasi, sebagaimana dikatakan berita Radio Free Asia pada pekan lalu.

Transaksi itu dilakukan di sebuah ruang karaoke pribadi di Munsuwon, Distrik Tongdaewon. Bahkan praktik prostitusi tersebut tidak hanya melibatkan enam orang yang telah dieksekusi mati itu saja, ada bintang film yang turut bergabung dalam bisnis ilegal itu dengan mengatur pertemuan dengan official Partai Pekerja Korea Utara.

Baca Juga : Masih Misteri, Inilah Berbagai Teori tentang "Hilangnya" Kim Jong Un

Ilustrasi eksekusi mati
Ilustrasi prostitusi | regional.kompas.com

Gadis-gadis muda yang masih berusia 20 tahunan tersebut ditawari pekerjaan paruh waktu itu dengan gaji 500 dollar AS (Rp 7,3 juta) per bulannya. Para gadis yang bergabung dengan bisnis prostitusi tersebut dikatakan berasal dari Universitas Pyongyang jurusan Musik dan Tari serta Seni Drama dan Sinematik.

Menurut keterangan, praktik itu dapat terbongkar setelah ada seorang mahasiswi yang mengatakan ia menerima sejumlah uang yang entah dari mana. Namun setelah itu dirinya malah dipaksa untuk melakukan hubungan seks.

Ilustrasi eksekusi mati
Kim Jong Un | thesun.co.uk

Setelah mendapat laporan, pihak kepolisian langsung mengusut kasus itu hingga berhasil mengamankan pelaku utama. Kasus itu juga diteruskan ke pemimpin tertinggi lantaran dianggap sangat parah. Hal tersebut membuat Kim Jong Un murka karena dua sekolah kebanggaannya dilibatkan dalam praktik prostitusi.

Kim Jong Un, yang marah karena dua sekolah favoritnya ternyata jadi tempat transaksi gelap, memerintahkan eksekusi dengan ditembak, ungkap sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Sejauh ini memang sudah sering ada kasus prostitusi di Korea Utara, apalagi bisnis ini juga merupakan bisnis ilegal di negara tersebut. Biasanya para pelaku akan ditangkap dan dihukum melakukan pekerjaan kasar selama satu hingga lima tahun. Akhir-akhir ini juga banyak orang yang melakukan jual diri di Korea Utara.

Namun kasus terakhir yang terpergok itu adalah yang terparah, sebab melibatkan mahasiswi dari universitas.

Eksekusi baru terjadi karena yang terlibat adalah pejabat dan mahasiswi universitas, serta ,menjadi semacam peringatan bagi yang lain, tutup sumber tersebut.

Tags :