Pria Ini Hancurkan TVnya Karena Tidak Terima dengan Hasil Quick Count di Tv yang Bilang Prabowo Kalah
20 April 2019 by Amadeus BimaMending Tvnya disumbangin ke sobat misqueen, pak
Banyak orang berharap, setelah proses Pilpres ini kondisi di Indonesia akan kondusif. Tidak ada lagi ribut-ribut para politisi di medsos atau televisi yang melelahkan. Tapi, sepertinya hal itu hanya angan-angan saja. Setelah pemilu digelar, justru makin gaduh aja. Apalagi karena ada dua versi quick count yang beredar. Sejumlah lembaga survei memenangkan paslon Jokowi-Ma'ruf.
Sementara, lembaga survei versi BPN memenangkan paslon Prabowo-Sandi. Ada pula stasiun televisi yang versi quick countnya malah tertukar. Udah kayak sinetron aja. Awalnya, di stasiun televisi itu data quick count menunjukkan kalau pemenang Pilpres adalah Prabowo-Sandi. Tapi, beberapa saat kemudian data itu berubah dan menunjukkan kalau yang unggul di versi hitung cepat adalah Jokowi-Ma'ruf.
Ketidakkonsistenan ini membuat seorang pria menjadi emosi. Menurutnya, perubahan mendadak itu menunjukkan bahwa stasiun televisi tersebut tidak layak dipercaya. Dia pun melampiaskan kekesalannya dengan cara membanting tv miliknya.
Dia membanting tv ke lantai dan menginjak-injaknya sambil mengumpat dalam bahasa minang. “Tidak usah nonton TV ini lagi karena bohong,” ucapnya dalam bahasa Minang.
Tidak lama kemudian, dia membawa tv itu keluar rumah dan melemparkannya begitu saja seolah tak ada harga. Dia pun menunjukkan data quick count lewat smartphonenya yang menunjukkan bahwa Prabowo yang berhasil unggul dalam pilpres kali ini. Dia menegaskan bahwa data itulah yang benar, bukan data quick count yang ditampilkan oleh stasiun tv tadi.
Data quick count yang membuat pria itu mengamuk ternyata berasal dari siaran Metro TV. Ketika itu, Metro TV menayangkan hasil quick count sejumlah lembaga survei. Di antaranya adalah dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Indo Barometer, Charta Politika, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Poltracking Indonesia, dan Voxpol Center.
Di tayangan itu, awalnya semua lembaga survei menampilkan keunggulan untuk Prabowo-Sandi. Tapi, beberapa saat kemudian data quick count itu tiba-tiba berubah. Kini, yang unggul adalah paslon Jokowi-Ma'ruf. Metro tv sendiri sudah mengklarifikasi hal ini dan mengatakan bahwa perubahan data itu terjadi karena kesalahan teknis, bukan karena disengaja atau ada settingan.
Namun, tetap saja netizen terlanjur kecewa dan menghujat stasiun tv tersebut. Tapi, menurut ane sih nggak ada gunanya juga marah-marah atas hasil quick count. Mending kita tunggu aja pengumuman resmi dari KPU dan siapa pun yang menang, semoga para pendukung paslon yang kalah bisa menerima dengan lapang dada.